Direktur Utama PT Transportasi Jakarta: Perbaikan Halte Rusak Butuh Tiga Hari hingga Dua Bulan
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo menyatakan, perbaikan 46 halte yang rusak memerlukan waktu bervariasi bergantung pada tingkat kerusakan di setiap halte.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Unjuk rasa menolak pengesahan RUU Cipta Kerja yang diwarnai kerusuhan berimbas pada kerusakan 46 halte Transjakarta. Untuk perbaikan hingga tuntas, diperkirakan dibutuhkan waktu tiga hari hingga dua bulan ke depan.
”Sebanyak 46 halte rusak dengan nilai kerugian Rp 65 miliar,” kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo melalui keterangan tertulis, Sabtu (10/10/2020).
Halte-halte yang diperuntukkan bagi pelayanan publik itu dirusak hingga dibakar leh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Meski begitu, lanjut Sardjono, Transjakarta tetap beroperasi untuk terus melayani pelanggan mulai Jumat 09/10/2020) walaupun ada beberapa layanan yang harus beroperasi dengan penyesuaian.
Itu karena kondisi beberapa halte belum bisa secara maksimal difungsikan untuk pelayanan, di antaranya Halte Bundaran HI dan Halte Tosari yang mengalami kerusakan sangat parah.
Transjakarta, lanjut Sardjono, sudah langsung melakukan pembersihan halte-halte terdampak, yaitu dimulai dari membersihkan pecahan puing-puing kaca dan puing sisa kebakaran, serta mengecat ulang halte.
”Pembersihan dibantu oleh petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Dinas Bina Marga, PPSU, bahkan serikat pekerja Transjakarta turut serta dalam proses pembersihan ringan yang diharapkan bisa rampung dalam dua hari ini,” kata Sardjono.
Untuk perbaikan halte, Sardjono menjelaskan, akan dilakukan berdasarkan tingkat kerusakan halte. Tentu saja, waktu penyelesaian perbaikan juga akan menyesuaikan dengan tingkat kerusakan itu sendiri.
”Target perbaikan adalah mengoperasikan kembali halte terdampak secara minimum,” jelasnya.
Untuk perbaikan halte dengan kerusakan ringan, seperti kaca pecah dan vandalisme, akan selesai dalam tiga hari. Untuk perbaikan halte dengan kerusakan sedang sampai berat diperkirakan selesai dalam jangka tiga sampai empat minggu ke depan. Sementara untuk halte yang masuk dalam kategori rusak parah, terutama yang disebabkan hangus terbakar, diperlukan waktu yang lebih lama bisa sampai 1-2 bulan ke depan.
”Meski demikian, Transjakarta tetap mengupayakan agar semua masyarakat tetap bisa terlayani mobilitasnya,” kata Sardjono.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, secara terpisah, menjelaskan, meskipun sejumlah halte rusak berat, layanan jaringan bus Transjakarta di 13 koridor sudah pulih dan kembali beroperasi. Namun, ada dua koridor yang dilakukan rekayasa pelayanan karena beberapa halte di lintasan tersebut rusak.
”Pola layanan pada Sabtu ini masih sama seperti pola layanan pada hari Jumat,” kata Syafrin.
Artinya, meski layanan bus di Koridor 1, dari Halte Blok M- Halte GBK, tetap berlangsung, tetapi ada perubahan pola. Setelah sampai di Halte GBK, bus keluar jalur melintas di jalur reguler sampai ke BI. Setelah BI, masuk ke jalur menuju Halte Monas hingga Halte Kota. Namun, tidak ada pelayanan di Halte Harmoni dan Sawah Besar. Kemudian di Koridor 2, bus tidak akan berhenti di Halte Central Senen dan Harmoni Central Busway karena halte rusak.
Sementara untuk layanan MRT, lanjut Syafrin, layanan tetap normal pada 13 stasiun dengan headway 10 menit. Namun, terdapat beberapa entrance atau pintu masuk dan keluar yang ditutup karena rusak di beberapa stasiun, seperti di Stasiun Bundaran HI, Stasiun Dukuh Atas, dan Stasiun ASEAN.