Secara keseluruhan, total kasus Covid-19 di Depok telah mencapai 2.013 kasus. Kota Depok masih menduduki peringkat teratas dengan jumah kasus di kota dan kabupaten di Jawa Barat.
Oleh
AGUIDO ADRI/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Istri Wali Kota Depok, Elly Farida, terkonfirmasi positif Covid-19. Temuan kasus tersebut menambah jumlah kasus positif di Kota Depok yang mencapai 2.013 kasus, tertinggi di antara kota dan kabupaten di Jawa Barat.
Juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, istri Wali Kota Depok yang sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kota Depok Elly Farida terkonfirmasi positif Covid-19.
”Ibu positif, sementara terindikasi karena kasus kontak erat dari kasus konfirmasi positif ASN Kecamatan Sukmajaya,” kata Dadang, Kamis (27/8/2020).
Dadang melanjutkan, kondisi kesehatan Elly Farida dalam keadaan stabil dan saat ini dalam masa isolasi serta perawatan di rumah sakit. Sementara keluarga yang kontak erat dengan Elly Farida, seperti Wali Kota Depok Mohammad Idris dan anggota keluarga yang lain, sudah menjalani tes usap. Hasil tes menunjukkan negatif.
Kasus positif yang menimpa istri Wali Kota Depok menambah jumlah kasus di lingkungan pemerintahan Kota Depok. Dadang mengucapkan, ditambah kata-kata konfirmasi positif pada aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota Depok, yaitu dua kasus konfirmasi dari Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga serta satu kasus konfirmasi positif pada ASN Pemerintah Kecamatan Sukmajaya.
”Atas temuan kasus itu, kami menutup sementara layanan operasional di kedua kantor tersebut, mulai 26 Agustus sampai dengan 1 September 2020, dan dilakukan disinfektasi di seluruh area kantor. Seluruh karyawan sementara bekerja dari rumah (work from home/WFH). Kami juga langsung lakukan tes usap kepada karyawan yang kontak erat dengan ASN positif tersebut,” kata Dadang.
Istri Wali Kota Depok diduga tertular setelah berkontak dengan ASN positif Covid-19 di Sukmajaya. Penelusuran kepada semua yang berkontak dengan pasien tengah dilakukan di tengah situasi pandemi di kota itu yang terus naik kasus terkonfirmasinya.
Saat ini, kata Dadang, tim satgas masih dalam penelusuran dan riwayat kontak erat tiga ASN di lingkungan Pemkot Depok yang terkonfirmasi positif. Gambar dan kalimat juga menyasar warga Kota Depok yang kemungkinan juga pernah bertemu atau kontak dengan ketiga ASN.
Dadang mengimbau warga yang melakukan kontak erat dan belum dihubungi oleh tim tracing atau puskesmas agar dapat melapor diri ke puskesmas atau mengisi formulir di Google di alamat http://bit.ly/SwabTestDinkes2020, selanjutnya akan dilakukan tes cepat dan tes usap PCR.
Dari pembaruan data terakhir Pemkot Depok pada Rabu (26/8/2020), ada temuan kasus positif sebanyak 40 pasien, kasus pasien sembuh 38 orang, dan 3 pasien meninggal. Secara total, jumlah kasus Covid-19 di Depok telah mencapai 2.013 kasus. Kota Depok masih menduduki peringkat teratas dengan jumah kasus di kota dan kabupaten di Jawa Barat.
Lonjakan kasus juga terjadi pada jumlah orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 135 orang dalam sehari. Dengan demikian, total OTG sampai dengan saat ini mencapai 3.893 orang. Sementara orang dalam pemantauan (ODP) bertambah 29 orang, total menjadi 4.602 orang. Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah 2 orang, total 1.675 orang.
Bogor dan Tangerang
Kasus positif pada ASN juga terjadi di Kota Bogor. Camat Bogor Selatan Hidayatulloh mengatakan, tiga staf kecamatan dan satu pegawai kelurahan terkonfirmasi positif Covid-19.
Empat orang yang positif Covid-19 tersebut ialah Sekretaris Camat Bogor Selatan, Kasubag Keuangan, staf Trantib, dan terakhir staf Kelurahan Lawang Gintung. Keempat staf tersebut terdeteksi ketika menjalani tes usap masif Pemkot Bogor. ”Mereka terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala,” kata Hidayatulloh.
Juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengatakan, petugas dari Dinas Kesehatan Kota Bogor melalui Puskesmas Bogor Selatan langsung bergerak dan menelusuri orang-orang yang memiliki riwayat kontak langsung dengan staf tersebut.
Di Kabupaten Tangerang terjadi lonjakan tertinggi kasus positif pada 25 Agustus 2020. Tercatat ada penambahan 23 kasus baru dalam sehari. Sehari setelahnya, atau pada 26 Agustus 2020, jumlah kasus baru dilaporkan mencapai 14 kasus dalam sehari.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, penilaian, penambahan kasus masih terus terjadi karena kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan masih rendah. Selain itu, pembukaan aktivitas ekonomi di Jakarta dan sekitarnya membuat risiko penularan semakin terbuka.
Pembukaan aktivitas ekonomi di Jakarta dan sekitarnya membuat risiko penularan semakin terbuka.
”Kami sudah gencar melaksanakan sosialisasi. Kendalanya pada kesadaran yang masih rendah, ” ujarnya.
Kasus terbaru di Kabupaten Tangerang datang dari satu keluarga di Kecamatan Kronjo. Tiga anggota keluarga itu tertular Covid-19 dan tidak menunjukkan gejala (asimptomatik). Temuan kasus baru itu membuat Kecamatan Kronjo kembali masuk ke zona merah atau zona dengan risiko tinggi penyebaran Covid-19.
”Diduga tertular oleh salah satu keluarga berinisial J yang dirawat di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kabupaten Tangerang,” kata Hendra.