Kasus Covid-19 Melonjak, SMA di Batam Hentikan Pembelajaran Tatap Muka
Lonjakan kasus Covid-19 membuat pemerintah kembali menghentikan pembelajaran tatap muka siswa SMA di Batam, Kepulauan Riau. Selain soal penularan Covid-19 di sekolah, Kepri juga harus mengatasi Omicron yang merebak.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Pemerintah menghentikan pembelajaran tatap muka bagi siswa SMA di Batam, Kepulauan Riau. Lonjakan kasus positif Covid-19 terjadi sejak 20 Januari 2022. Selain itu, ditemukan juga 37 kasus Omicron di kota tersebut.
Penularan Covid-19 di lingkungan sekolah di Batam terjadi di SMA Negeri 4 dan SMA Negeri 23. Sebanyak tiga siswa dan satu guru dilaporkan positif Covid-19.
”Karena ada guru dan siswa yang terpapar sehingga pembelajaran tatap muka harus dihentikan untuk sementara,” kata Wakil Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana, Kamis (3/2/2022).
Dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kepri, pembelajaran tatap muka level SMA di Batam akan dihentikan hingga 7 Februari 2022. Hal itu hanya berlaku di pulau utama Batam. Adapun SMA di hinterland atau pulau penyangga sekitar Batam masih dapat menjalankan pembelajaran tatap muka.
Kepala Dinas Pendidikan Batam Hendri Arulan mengatakan, satu kasus positif Covid-19 juga ditemukan di SMP Negeri 25. Untuk mencegah penularan, siswa kelas VIII di SMP Negeri 25 akan kembali belajar secara daring sampai lima hari ke depan.
”Dikhawatirkan (kasus positif) bertambah, maka saya akan melapor kepada Wali Kota Batam bagaimana baiknya,” ujar Hendri.
Kasus Covid-19 terpantau melonjak di Batam sejak 20 Januari 2022. Sepanjang Januari 2022, kasus positif di Batam meningkat lebih dari 10 kali lipat dibandingkan satu bulan sebelumnya. Data terbaru menunjukkan, kini terdapat 72 kasus aktif Covid-19 di Batam.
Tjetjep menambahkan, lebih dari separuh kasus Omicron di Kepri juga terdapat di Batam. Dari total 52 temuan kasus Omicron di Kepri, sebanyak 37 kasus terdapat di Batam.
Karena ada guru dan siswa yang terpapar sehingga pembelajaran tatap muka harus dihentikan untuk sementara.
Terkait lonjakan kasus Covid-19 itu, Tjetjep mengatakan, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengimbau agar seluruh kabupaten/kota di Kepri kembali mengaktifkan sistem karantina terpadu. Selain itu, warga juga diimbau lebih disiplin melaksanakan protokol kesehatan.