Pilihan Vaksin Makin Beragam
Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca tiba di Indonesia. Ini membuat pilihan vaksin bagi masyarakat makin beragam.
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin Covid-19 untuk Indonesia tiba di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (8/3/2021). Jumlah itu merupakan pengiriman perdana vaksin buatan AstraZeneca dari jatah 11 juta dosis vaksin gelombang pertama melalui skema kerja sama multilateral Covid-19 Vaccines Advance Market Commitment atau Covax AMC.
Covax AMC merupakan instrumen pembiayaan inovatif yang mendukung partisipasi 92 negara berpendapatan menengah agar mampu mengakses vaksin Covid-19 dari pembiayaan donor. ”Upaya multilateral membuahkan hasil. Mulai akhir Februari 2021, pengiriman pertama vaksin multilateral dilakukan. Indonesia menerima pengiriman pertama. Vaksin AstraZeneca 1.113.600 dosis vaksin jadi, dengan total berat 4,1 ton,” kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, kemarin.
Jumlah itu bagian awal gelombang pertama pengiriman vaksin dari jalur multilateral. Dalam gelombang pertama, RI akan menerima 11.704.800 vaksin jadi, berlangsung mulai awal Maret hingga Mei 2021.
Baca Juga: Sebanyak 1,1 Juta Vaksin Multilateral AstraZeneca Tiba di Tanah Air
Kedatangan vaksin dari jalur multilateral, menurut Retno, terwujud berkat kerja sama kementerian dan lembaga terkait di Indonesia. Pengadaan vaksin itu juga melalui kerja sama dengan sejumlah pihak internasional, antara lain negara donor, Koalisi untuk Inovasi Kesiapan Epidemi (CEPI), Aliansi Vaksin (GAVI), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Badan PBB untuk Anak-anak (Unicef).
Perwakilan WHO untuk Indonesia, Paranietharan, menyatakan, pengiriman vaksin dari skema kerja sama Covax merupakan peristiwa bersejarah. Covax menargetkan menyediakan 2 miliar dosis vaksin pada tahun ini bagi banyak negara. Menlu RI merupakan ketua bersama gerakan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara dalam Covax.
”Indonesia termasuk satu dari sedikit negara berkembang yang memulai program vaksinasi. Penting memastikan vaksin diutamakan untuk mereka yang paling membutuhkan dan memastikan tak ada yang tertinggal,” kata Paranietharan.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyatakan, Covax berkomitmen menyediakan vaksin dari sejumlah produsen untuk memenuhi kebutuhan 20 persen populasi penduduk Indonesia atau 54 juta jiwa.
Mutasi virus
Secara terpisah, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, berdasarkan pemeriksaan spesimen kasus Covid-19 di laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan dan 16 laboratorium lain, ada empat kasus baru dengan mutasi virus B117. Jadi, total ada enam kasus Covid-19 teridentifikasi dengan varian baru itu.
Kasus pertama asal Palembang dengan waktu pengambilan sampel pada 5 Januari 2021. Kasus kedua dari Kalimantan Selatan, pengambilan sampel pada 6 Januari.
Baca Juga: Mutasi Virus Menjadi Tantangan Vaksinasi Covid-19
Adapun kasus ketiga dengan varian B117 dari Sumatera Utara, kasus keempat dan kelima merupakan pekerja migran Indonesia dari Arab Saudi yang berasal dari Karawang, serta kasus keenam juga pekerja migran Indonesia dari Arab Saudi yang berasal dari Balikpapan. Empat kasus baru yang ditemukan saat ini sudah sembuh.
Indonesia termasuk satu dari sedikit negara berkembang yang memulai program vaksinasi. Penting memastikan vaksin diutamakan untuk mereka yang paling membutuhkan.
Hasil tes serologi dari dua kontak erat A (46), buruh migran asal Desa Kubangjati, Kecamatan Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah, yang terpapar Covid-19 varian B.1.1.7 dinyatakan positif. Pemerintah setempat masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan yang akan menentukan apakah dua orang tersebut positif Covid-19 biasa atau Covid-19 varian baru.
A merupakan buruh migran yang sudah dua tahun bekerja di Arab Saudi. Sesampainya di Indonesia pada 31 Januari lalu, A menjalani tes usap dan dinyatakan positif Covid-19. A kemudian diisolasi selama 11 hari di Wisma Atlet, Jakarta.
Warga diimbau tidak khawatir, tetapi harus waspada dengan varian baru SARS-CoV-2 ini karena cepat menular. Vaksin yang beredar dinilai masih efektif melindungi dari virus dengan varian baru tersebut.
Adapun dua dari tiga varian baru SARS-CoV-2 lebih menular serta dapat menghindari antibodi yang terbentuk dari infeksi ataupun obat dan vaksin. Dua varian baru tersebut berasal dari Afrika Selatan dan Brasil. Demikian hasil riset tim peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St Louis, diterbitkan di jurnal Nature Medicine, 4 Maret 2021.
Pembatasan diperpanjang
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro kembali diperpanjang dua pekan, 9 Maret-22 Maret. Dalam periode itu, pemberlakuan pembatasan akan diperluas di tiga provinsi lain di luar Jawa dan Bali, yaitu Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menyampaikan, ada tiga provinsi tambahan yang menerapkan PPKM mikro karena mengalami peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan. Jadi, perlu intervensi agar laju penularan lebih terkendali.
Baca Juga: Vaksin Kurang Efektif terhadap Varian Afrika Selatan dan Brasil
Warga pun diimbau mengurangi mobilitas, terutama ke luar kota. Pemerintah melarang ASN/TNI/Polri serta pegawai BUMN dan BUMD bepergian, terutama ke luar kota, selama masa libur Isra Miraj pada 11 Maret dan libur hari raya Nyepi pada 14 Maret. Pegawai swasta dan perusahaan juga diimbau tidak bepergian.
Laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 8 Maret 2021 menyebutkan, ada 37.837 orang yang diperiksa dalam sehari. Kasus baru Covid-19 ada 6.894, dengan 281 kematian.
Pembatasan kegiatan masyarakat skala mikro di sejumlah daerah, seperti Karawang, Jawa Barat, dinilai belum optimal menekan penularan Covid-19, terutama di kawasan padat penduduk yang terdapat sejumlah perusahaan industri. Lonjakan kasus kian bertambah setelah musibah banjir yang melanda tempat tinggal pekerja industri.
Total pasien positif Covid-19 di Karawang, per Senin (8/3/2021) pukul 18.00, mencapai 14.606 orang. Penambahan pasien dalam 5 hari belakangan tercatat 2.103 orang dengan rata-rata harian 420 orang. Lonjakan tersebut berasal dari kluster industri dan keluarga.
Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang Acep Jamhuri menyampaikan, peningkatan tersebut lebih tinggi dari jumlah kasus harian sebelumnya, yaitu kisaran 80-100 kasus per hari. ”Penerapan PPKM cukup efektif dilakukan pada daerah yang tidak terdapat kawasan industri. Kami terus berupaya untuk berkoordinasi dengan satgas di industri dan desa supaya lebih intens dalam pengawasan,” tuturnya.
Sementara itu, sejumlah kluster baru penularan Covid-19 muncul saat PPKM mikro di Jawa Barat. PPKM dan vaksinasi yang sedang berjalan mesti dibarengi kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan sehingga upaya pengendalian pandemi berjalan optimal.
Kluster baru itu di antaranya pesantren di Kabupaten Subang, peziarah di Kabupaten Bandung Barat, dan klub senam di Kabupaten Tasikmalaya. Warga diminta tidak mengendurkan protokol kesehatan, salah satunya menjauhi kerumunan. ”Seiring dengan PPKM dan vaksinasi, tolong kami dihormati dengan cara tidak melakukan kegiatan berkerumun,” ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Untuk terus menekan penyebaran wabah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat mikro.
PPKM mikro dengan cakupan Kampung Tangguh Semeru (KTS) di tingkat rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), atau dusun resmi berakhir pada Senin (8/3/2021). PPKM mikro telah berlangsung selama 4 pekan dalam dua tahap. Karena dianggap menurunkan risiko penyebaran, PPKM berbasis mikro kembali diperpanjang.
Perpanjangan menjadi tahap ketiga juga berlaku dalam dua pekan. PPKM mikro tahap ketiga untuk 38 kabupaten/kota atau seluruh wilayah Jatim berlangsung kurun 9-22 Februari 2021.
Menurut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, perpanjangan kembali sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19. Instruksi terbit pada Kamis (4/3), tetapi efektif berlaku mulai Selasa (9/3). (TAN/DEA/LAS/AIK/XTI/MEL/BRO/TAM)