Bekas Menteri Singapura Terima Suap Sepeda Brompton dan Wiski
Hukum Singapura melarang pejabat publik menerima hadiah dari orang-orang yang memiliki hubungan kerja dengan mereka.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
SINGAPURA, SENIN — Bekas Menteri Transportasi Singapura, Subramaniam Iswaran, menghadapi 35 dakwaan korupsi dan perintangan proses hukum. Ia diduga menerima sederet suap dari pengusaha yang terhubung dengan perusahaan konstruksi dan penyelenggara Formula 1. Suapnya antara lain sepeda lipat Brompton dan sejumlah minuman beralkohol.
Dakwaan terbaru dibacakan pada Senin (25/3/2024) di Singapura. Dengan delapan dakwaan itu, total sudah 35 dakwaan dijeratkan pada bekas politisi Partai Aksi Rakyat (PAP) Singapura tersebut. ”(Saya) tidak bersalah,” kata Iswaran saat diminta tanggapan seusai sidang.
Menurut Biro Penyelidikan Praktik Korupsi Singapura (CPIB), dalam delapan dakwaan terbaru itu Iswaran diduga menerima barang mewah senilai 14.077 dollar AS. Semua gratifikasi diberikan Lum Kok Seng pada November 2021-November 2022. Bentuknya beberapa jenis wiski, tongkat golf, dan sepeda lipat.
Melansir Channel News Asia, Lum adalah Direktur Pelaksana Lum Chang Building Contractors. Perusahaan itu menang tender renovasi Stasiun MRT Tanah Merah pada 2016. Nilai kontrak proyek itu 325 juta dollar Singapura.
Iswaran menjabat Menteri Transportasi Singapura sejak 2021. Namun, skandal korupsi memaksa dia mengundurkan diri pada 18 Januari 2024. Sebelumnya, pengadilan juga menjatuhi Iswaran dengan 27 dakwaan korupsi dan perintangan proses hukum. Pada 2015-2021, ia dituduh menerima barang hasil gratifikasi yang nilainya lebih dari 380.000 dollar AS.
Menyadur The Straits Times, mayoritas gratifikasi itu berasal dari Ong Beng Seng. Ong merupakan pengusaha yang membawa Formula 1 digelar di Singapura. Ong, istrinya, dan pegawainya memberikan barang-barang itu ke Iswaran.
Iswaran disebut menerima karcis-karcis eksklusif untuk menonton balapan F1. Ia juga disebut menerima tiket pertandingan sepak bola Liga Inggris dan sejumlah pertunjukan. Selain itu, ia pun pernah menaiki pesawat pribadi milik Ong untuk perjalanan Singapura-Doha.
Ia berusaha menyamarkan perjalanan itu lewat upaya pada Mei 2023. Kala itu, ia mengeluarkan 5.700 dollar AS yang disebut sebagai pembayaran tiket pesawat Doha-Singapura.
Hukum Singapura melarang pejabat publik menerima hadiah tunai ataupun nontunai berupa barang dan jasa dari orang-orang yang memiliki hubungan kerja dengan mereka. Para pejabat publik diberi gaji yang cukup tinggi agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Khusus tingkat menteri, gajinya 1,1 juta dollar Singapura (Rp 12,7 miliar) per bulan sehingga mereka bisa hidup makmur (Kompas.id, 18/1/2024).
Suap yang membelit Iswaran terendus CPIB dan dilaporkan kepada Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada Mei 2023. Dua bulan kemudian, Lee memberi izin penuh kepada CPIB untuk menyelidiki Iswaran yang kemudian ditangkap pada Juli 2023.
Pada 18 Januari 2024, Iswaran diizinkan terbang ke Australia setelah membayar uang jaminan 800.000 dollar AS. Dia awalnya hanya akan berada di Australia hingga 4 Maret untuk menemani anaknya masuk kuliah di Melbourne. Namun, ia jatuh sakit dan baru dapat kembali ke Singapura pada 19 Maret.
Kasus korupsi yang menyeret Iswaran itu amat mengejutkan karena terjadi di Singapura. Pemerintahan di negara yang dikenal bersih itu amat jarang diguncang skandal korupsi ataupun politik. Iswaran merupakan pejabat tinggi setingkat menteri pertama yang terjerat korupsi sejak 1986. (REUTERS)