Australia berjanji menambah penerbitan visa untuk warga ASEAN. Kerja sama ke depan diharapkan lebih erat.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM DARI MELBOURNE, AUSTRALIA
·3 menit baca
MELBOURNE, KOMPAS — ASEAN-Australia menyepakati pendekatan baru hubungan dalam beberapa dekade mendatang. Kerja sama itu antara lain dikaitkan dengan keamanan di Laut China Selatan. Australia berjanji menambah visa untuk warga ASEAN.
Kesepakatan dicapai dalam Konferensi Tingkat Tinggi Khusus ASEAN-Australia di Melbourne, Australia. Forum tiga hari itu ditutup pada Rabu (6/3/2024).
KTT menghasilkan Deklarasi Melbourne dan Pernyataan Visi Pemimpin ASEAN-Australia. Deklarasi berisi arah kerja sama politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Sementara pernyataan visi mencakup pandangan para pemimpin soal tantangan dan perubahan geopolitik dan geoekonomi kawasan.
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengatakan, KTT digelar dalam dua sesi. Pada sesi pertama, pembahasan fokus pada kerja sama masa depan. Pada sesi kedua, fokus pembahasan soal geopolitik.
Pembahasan sesi pertama antara lain terkait laporan Utusan Khusus Australia untuk Asia Tenggara Nicholas Moore. Dalam laporan itu, intinya Australia memerlukan pendekatan baru untuk berhubungan dengan ASEAN.
Australia memandang Asia Tenggara sebagai kawasan potensial. Pertumbuhan ekonomi kawasan relatif tinggi. Selain itu, Asia Tenggara salah satu tetangga terdekat Australia selain Pasifik Selatan.
Retno menyebut, Asia Tenggara dan Australia saling melengkapi perekonomiannya. Asia Tenggara bagian dari upaya Australia meragamkan perekonomiannya.
Bagi Indonesia, menurut Retno, ASEAN-Australia perlu meningkatkan perdagangan dan investasi dua arah. Indonesia berharap Australia mendukung upaya transisi energi di ASEAN. Wujudnya antara lain dukungan pada ekosistem industri kendaraan listrik Asia Tenggara.
Isu geopolitik
Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone menyebut, dua dokumen dari KTT memberi panduan strategis masa depan. Isi deklarasi antara lain soal keamanan di Laut China Selatan.
Deklarasi Melbourne mendukung penerapan Deklarasi Panduan Perilaku (DoC) di Laut China Selatan. Tidak kalah penting, perundingan Panduan Tata Perilaku (CoC) di Laut China Selatan diharapkan segera selesai dan menghasilkan dokumen yang segera berlaku. Perundingan sudah berlangsung 21 tahun.
Deklarasi Melbourne juga mengajak semua pihak menghindari gangguan keamanan kawasan. Penting bagi semua pihak mematuhi norma dan hukum internasional, termasuk Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Hukum Laut Internasional (UNCLOS) 1982.
Dalam deklarasi juga dicantumkan, kemakmuran dan keamanan kawasan tergantung dari cara penggunaan perairan di kawasan. Hak berlayar secara damai perlu dihormati.
Siphandone mengatakan, KTT memberi kesempatan pemimpin ASEAN-Australia mengapresiasi pencapaian penting beberapa dekade terakhir. KTT juga penting mengarahkan hubungan masa depan.
Australia bermitra dengan ASEAN sejak 1974. Kerja sama ASEAN-Australia terus berkembang dalam setengah abad terakhir.
Pada 2021, Australia-ASEAN sepakat menaikkan status hubungan menjadi kemitraan strategis komprehensif. Aras itu membuka peluang peningkatan hubungan seluas mungkin.
Fokus kerja sama
PM Australia Anthony Albanese mengatakan, Asia Tenggara penting bagi stabilitas kawasan. ASEAN dan Australia harus terus menjaga perdamaian dan keamanan kawasan. Caranya dengan menerapkan aturan dan menghormati kedaulatan semua bangsa. ”Pemerintahan saya berfokus memastikan kemitraan Australia dan ASEAN dapat membentuk masa depan kawasan kita,” ujarnya.
Prioritas Albanese untuk kerja sama ASEAN adalah maritim, transisi energi, mitigasi perubahan iklim, dan infrastruktur. Australia punya beragam tawaran untuk ASEAN. Canberra antara lain punya sumber daya penting untuk transisi energi. Australia punya pendidikan bagus dan pekerja terampil.
Canberra berjanji meningkatkan visa bagi penduduk ASEAN. Hal itu untuk menunjukkan Australia terbuka untuk perdagangan, pariwisata, dan bisnis. Peningkatan visa diharapkan bisa memacu hubungan masyarakat ASEAN-Australia.