Australia Mau Berbaikan dengan Indonesia di Era Prabowo
Indonesia dan Australia ditakdirkan untuk menjadi tetangga dekat. Perjanjian pertahanan segera diteken.
Oleh
EDNA C PATTISINA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Australia menegaskan ingin menjaga hubungan baik dengan Indonesia. Australia juga tidak mendukung gerakan kemerdekaan Papua.
Wakil Perdana Menteri Australia yang juga Menteri Pertahanan Richard Marles menyampaikan hal itu di Jakarta, Jumat (23/2/2024). Ia diterima Menhan RI Prabowo Subianto. Ia mengatakan, Australia sangat ingin bekerja erat dengan Indonesia.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Ia juga menyinggung soal kenaikan anggaran pertahanan Australia. Dari 2,11 persen produk domestik bruto (PDB), anggaran pertahanan Australia akan ditambah setara 2,4 persen PDB.
Kenaikan itu disebut agar Australia bisa berperan dalam keamanan kolektif di kawasan. ”Seperti itulah intensi strategis kami, untuk membuat keseimbangan strategis di kawasan,” kata Marles.
Ia juga membahas isu Papua. Menurut dia, Canberra tidak mendukung gerakan separatis di Papua. Marles berharap posisi Australia pada isu itu dipahami Indonesia. Ia juga berharap Indonesia tidak meragukan komitmen Australia soal mengakui dan mendukung kedaulatan Indonesia. ”Australia dengan absolut mengakui kedaulatan teritorial Indonesia. Titik,” kata Marles.
Perjanjian pertahanan
Sementara Prabowo merasa terhormat menerima Marles. Dalam pertemuan, mereka membahas berbagai kerja sama bilateral di masa mendatang. Hal itu termasuk sejumlah perjanjian kerja sama pertahanan RI-Australia. Perjanjian akan diteken dalam tiga bulan mendatang.
Ia menegaskan, Indonesia dan Australia ditakdirkan untuk menjadi tetangga dekat. ”Kami bertekad menjadi tetangga dekat, tetangga yang baik,” kata Prabowo.
Ia kembali menggunakan istilah yang tercantum dalam visi dan misinya sebagai calon presiden. Pada Oktober 2024, Prabowo dijadwalkan dilantik menjadi Presiden RI.
Prabowo dan Marles, antara lain, membahas hubungan sektor pendidikan, ekonomi, budaya, dan pertahanan. ”Pendidikan adalah salah satu bidang yang cukup sering kita diskusikan. Seperti yang Anda tahu, salah satu fokus utama kami adalah memberikan pendidikan kepada orang-orang,” kata Prabowo.
Prabowo memandang pendidikan di Australia baik di beberapa bidang. ”Saya pikir beberapa universitas di Australia membuka kampus di Indonesia. Beberapa sudah membuat kemajuan yang serius sehingga ada banyak bidang yang kami lihat dan ada kemajuan yang signifikan,” ujarnya.
Ia juga menekankan, hubungan baik dengan tetangga akan terus dijaga dan dihargai. Hubungan dengan Australia salah satu yang terjaga dengan baik. ”Kita adalah tetangga dekat dan tetangga baik. Tentu ada naik turun dalam hubungan. Akan tetapi, kita menganggap Australia adalah teman yang baik yang berpihak kepada Indonesia dalam berbagai situasi kritis,” kata Prabowo.
Marles mengatakan, Indonesia dan Australia punya hubungan yang dekat dan senasib. Kunjungannya kali ini adalah memastikan tentang rencana penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan. Dalam 10 bulan terakhir, sudah 10 kali Marles datang ke Indonesia.