Setelah Setengah Abad, AS Melalui Perusahaan Swasta Mendarat di Bulan
Odysseus menjadi misi perusahaan swasta pertama di dunia yang berhasil mendarat di Bulan.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·4 menit baca
HOUSTON, JUMAT — Mengalami banyak kendala, termasuk masalah komunikasi, pesawat ruang angkasa milik perusahaan swasta, Odysseus, berhasil mendarat di Bulan, Kamis (22/2/2024) waktu AS. Pendaratan ini menjadi yang pertama kali bagi pesawat ruang angkasa AS dalam 50 tahun setelah misi Apollo tahun 1972.
Odysseus dikembangkan oleh Intuitive Machines (IM), perusahaan swasta bermarkas di Houston, Amerika Serikat. Pesawat itu mendarat di dekat kutub selatan Bulan, Kamis pukul 23.23 GMT atau Jumat (23/2/2024) pukul 06.23 WIB.
”Selamat datang di bulan,” kata Steve Altemus, CEO IM. ”Kita telah berada di permukaan Bulan,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa pendaratan itu tidak mudah.
Sejumlah kendala mewarnai pendaratan pesawat milik Intuitive Machines. Foto-foto mengenai pendaratan itu juga belum muncul. IM menghentikan siaran langsung daring mengenai pendaratan tersebut tak lama setelah mengidentifikasi adanya sinyal tunggal dan lemah dari Odysseus.
Baru dua jam setelah Odysseus diumumkan mendarat, data gambar itu mulai berdatangan ke pusat kendali IM. ”Kami bisa memastikan, tanpa keraguan, bahwa peralatan kami ada di permukaan Bulan. Jadi, selamat untuk tim IM. Kita lihat seberapa banyak lagi yang bisa kita peroleh,” ujar Tim Crain, Direktur Misi IM.
”Hari ini untuk pertama kali dalam lebih dari setengah abad, AS kembali mendarat ke Bulan,” kata Bill Nelson, Administratur Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), melalui video.
”Hari ini untuk pertama kali dalam sejarah manusia, sebuah perusahaan komersial, perusahaan Amerika (Serikat), meluncurkan dan memimpin penerbangan ke sana,” lanjut Nelson.
Sebelumnya, pesawat luar angkasa AS yang terakhir mendarat di Bulan adalah Apollo 17. Pendaratan itu terjadi pada tahun 1972 saat dua astronot NASA, Gene Cernan dan Harrison Schmitt, menginjakkan kaki di Bulan.
Perlu juga dicatat, hingga hari ini, selain AS, baru ada empat negara lain yang berhasil mendaratkan misinya di Bulan, yakni Uni Soviet, China, India, dan—belum lama ini—Jepang. Dari kelima negara itu, hanya AS yang berhasil mendaratkan manusia di sana.
Selain itu, misi ruang angkasa Odysseus berbeda dari misi-misi ke Bulan sebelumnya karena dijalankan oleh perusahaan swasta. Misi-misi perjalanan ke Bulan sebelumnya, termasuk oleh AS, dan negara-negara lain, seperti Rusia, China, India, hingga Jepang. dilaksanakan oleh pemerintah.
Pada Januari 2024, sebuah perusahaan teknologi AS, Astrobotic Technology, mencoba misi pendaratan di Bulan, tetapi gagal. Pesawat Peregrine dalam misi itu mengalami kebocoran sistem propulsi atau bahan bakar dan jatuh di Bumi.
Perjalanan sepekan
Odysseus diluncurkan pada 15 Februari 2024 dengan roket Falcon 9 milik perusahaan SpaceX-nya Elon Musk dari Pusat Luar Angkasa Kennedy-NASA di Cape Canaveral, Florida, AS. Dibutuhkan waktu sekitar sepekan bagi Odysseus untuk mendarat di Bulan.
Pesawat itu dirancang untuk mendarat di Malapert A, permukaan yang relatif datar di antara tebing dan kawah yang membentuk wilayah kutub selatan Bulan. Pesawat pendarat tersebut diprogram untuk secara real time memilih tempat paling aman di dekat kawah Malapert A. Malapert A ini diperkirakan berjarak 300 kilometer, 80 derajat lintang dari kutub selatan Bulan.
Pusat komando IM di Houston dipenuhi dengan ketegangan setelah mereka tak kunjung mendapatkan sinyal komunikasi dari Odysseus yang berjarak sekitar 400.000 kilometer dari Bumi. Setelah 15 menit menunggu, pusat komando itu mengumumkan menerima sinyal lemah dari Odysseus dan memastikan bahwa Odysseus telah mendarat di permukaan Bulan.
Misi yang dibawa oleh Odysseus dan IM tidak berdiri sendiri. Mereka membawa sejumlah instrumen ilmiah dan akan memperlihatkan sejumlah teknologi yang akan digunakan oleh NASA dalam misi menaklukkan ruang angkasa. Selain itu, misi tersebut juga membawa sejumlah muatan komersial sebagai bagian dari langkah menjadikan Bulan sebagai terminal pertama dalam penjelajahan ruang angkasa.
Peralatan ilmiah milik NASA yang dibawa oleh Odysseus akan fokus untuk mengumpulkan data interaksi cuaca antariksa dengan permukaan Bulan, astronomi radio, dan sejumlah aspek yang bisa mendukung misi-misi pendaratan di Bulan di masa depan.
Tiga kargo
Tak hanya misi ilmiah yang dibawa oleh Odysseus, setidaknya tiga kargo atau muatan komersial diangkut juga oleh pesawat ini. Tiga entitas yang menyertakan produk mereka adalah Columbia Sportswear, pematung Jeff Koons, dan Embry-Riddle Aeronautical University.
Embry-Riddle menyertakan satu kamera untuk menguji kemampuan pengambilan gambar di ruang angkasa, sedangkan Columbia Sportswear—produsen pakaian Columbia, AS—ingin menguji teknologi bahan kain untuk jaket. Adapun pematung Jeff Koons menitipkan 125 patung mini bulan serta sebuah kotak yang berisi balon-balon mini bertuliskan sejumlah nama tokoh dunia, mulai dari filsuf hingga seniman dan pemusik.
Pendaratan-pendaratan dengan pesawat ruang angkasa kecil, seperti yang dilakukan Odysseus, diyakini akan membuka jalan bagi program Commercial Lunar Payload Services (CLPS) NASA. CLPS adalah program yang akan membantu NASA dan misi luar angkasa di masa depan untuk mengirimkan instrumen atau peralatan, termasuk perangkat keras, ke bulan dengan biaya yang lebih kompetitif dibandingkan metode tradisional milik NASA.
NASA sendiri berencana untuk mengirim misi awak ke Bulan pada tahun 2026 melalui program Artemis. Misi ini nantinya akan menjadi langkah lanjutan eksplorasi Bulan dan kehidupan ruang angkasa jangka panjang, termasuk sebagai batu loncatan misi manusia ke Mars.
Inisiatif ini berfokus pada kutub selatan Bulan karena diduga terdapat banyak air beku di sana yang dapat digunakan untuk mendukung kehidupan dan produksi bahan bakar roket. (AP/AFP/REUTERS)