Donald Trump bakal calon presiden terkuat dari Partai Republik. Namun, di partai pun ia penuh kontroversi.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
WASHINGTON DC, JUMAT — Menjelang pertarungan bakal calon presiden dari Partai Republik Amerika Serikat bulan depan, para anggota parlemen dari partai tersebut sudah dibuat marah oleh Presiden AS 2017-2021 Donald Trump. Di dalam kampanyenya, Trump menjelek-jelekkan berbagai kebijakan bipartisan yang telah diambil oleh Partai Republik dan Partai Demokrat, termasuk soal perbatasan AS dengan Meksiko.
Pada Kamis (25/1/2024) Trump mengeluarkan pernyataan yang kontroversial bagi para anggota DPR dari Partai Republik. ”Sebaiknya, negara-negara bagian mengirim garda nasional ke perbatasan dengan Meksiko. Kita harus mencegah agar AS tidak diinvasi oleh para imigran,” ujarnya.
Perkataan Trump itu menanggapi keputusan Mahkamah Agung AS yang memerintahkan Gubernur Negara Bagian Texas Greg Abbott agar mencabut seluruh pagar kawat berduri dari sepanjang perbatasan dengan Meksiko, tetapi Abbot bergeming. Di perbatasan itu, ribuan imigran berkumpul dan berharap bisa memasuki AS. Mereka adalah orang-orang dari sejumlah negara Amerika Latin dan Karibia yang melarikan diri dari tanah air karena pemerintahan otoriter serta situasi sudah tidak aman.
Negara-negara bagian yang kebanjiran imigran di perbatasan antara lain ialah Texas, Florida, California, Arizona, dan New Mexico. Gubernur Florida Ron DeSantis yang juga dari Partai Republik mendukung pernyataan Trump, demikian pula gubernur-gubernur dari partai tersebut yang memegang jabatan di negara bagian lain.
Persoalannya, isu perbatasan adalah hal yang sangat sensitif di DPR AS. Berkali-kali, Pemerintah AS berhasil menghindari penghentian operasional (shutdown) berkat tawar-menawar dengan Partai Demokrat. Presiden AS Joe Biden dan Partai Demokrat menginginkan lebih banyak bantuan untuk Ukraina. Pada saat yang sama, Partai Republik menginginkan solusi atas masalah perbatasan.
Mereka meminta diberlakukannya aturan imigrasi yang sangat ketat mengenai orang-orang yang diizinkan mencari suaka di AS. Partai Republik menginginkan, jika memperoleh suaka sekalipun, Pemerintah AS berhak melakukan pemeriksaan berkala yang apabila imigran tersebut dinilai melanggar aturan atau tidak cukup dari segi penerapan aturan bisa dideportasi.
”Trump mengatakan itu hanya karena ingin melempar kesalahan kepada Biden. Ia sama sekali tidak mau mencari solusi dan ini merugikan Partai Republik ataupun Pemerintah AS,” kata Mitt Romney, Senator Partai Republik dari Utah kepada CNN.
Senator Partai Republik dari Indiana, Todd Young, mengkritik Trump karena tidak memahami proses negosiasi di DPR yang sensitif dan berlapis. Ia mengutarakan kekecewaan urusan perbatasan yang tengah dibahas dan dicari jalan keluar dijadikan umpan kampanye oleh Trump tanpa memikirkan akibat ke depan terhadap jalannya pemerintahan.
Kekerasan seksual
Trump terus melangkah maju di dalam bursa calon presiden Partai Republik. Ia memperoleh kemenangan di dalam pemilihan umum internal partai di Iowa dan New Hampshire. Pemilu internal berikutnya adalah di South Carolina pada Februari. Di sana, Trump tetap berhadapan dengan Nikki Haley, mantan Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sementara menunggu pemilu internal, Trump berhadapan dengan sejumlah kasus pengadilan. Di New York, pada Kamis (25/1/2024), Trump bersaksi di pengadilan dirinya melawan penulis lepas, E Jean Carroll. Perempuan tersebut mengaku Trump melecehkannya pada 1986. Ketika Carroll meminta pertanggung jawaban, Trump malah menghina dan memfitnahnya sehingga Carroll kehilangan mata pencarian di sejumlah media serta rusak reputasinya.
Hakim Lewis Kaplan telah memutuskan bahwa Trump bersalah atas pelecehan itu meskipun Trump terus menampiknya. Saat ini, pengadilan bertujuan memutuskan jumlah ganti rugi yang harus dibayar Trump kepada Carroll. Pengacara Carroll meminta ganti rugi sebesar 10 juta dollar AS, di luar biaya kerusakan hukuman. Trump menolak dengan alasan tidak memiliki cukup aset.
Namun, pengacara Carroll di persidangan memutar video persidangan Trump pada September 2022. Ketika itu, Trump dan perusahaannya, Trump Organization, didakwa menggelembungkan nilai aset mereka demi memperoleh pinjaman dari bank. Di dalam persidangan, Trump malah membanggakan bahwa nilai asetnya meningkat sejak ia menjabat sebagai presiden AS.
”Nilai properti resor saya di Miami saja 2,5 miliar dollar AS,” tuturnya. Hakim Arthur Ergoron memvonis Trump bersalah dan menyatakan bahwa semua izin usaha Trump Organization di New York dicekal.
Menurut pengamat hukum dari media MSNBC, Lisa Rubin, pengakuan itu merupakan senjata makan tuan bagi Trump. Pengacara Carroll bisa menggunakannya sebagai alat untuk menambah jumlah ganti rugi yang harus dibayar oleh Trump kepada kliennya. (AP/AFP/REUTERS)