Rusia-Ukraina Saling Tuding Gara-gara Pesawat Jatuh di Belgorod
Sebagian pihak di Ukraina mengakui penembakan pesawat itu. Sebab, pesawat itu dituding mengangkut rudal.
Oleh
IWAN SANTOSA, KRIS MADA
·4 menit baca
KYIV, KAMIS — Komunitas internasional perlu menyelidiki kecelakaan pesawat angkut militer Rusia di Belgorod. Penyelidikan untuk memastikan siapa penembak dan apa muatan pesawat tersebut. Rusia dan Ukraina saling tuding soal siapa penyebab kecelakaan itu.
Permintaan itu disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Kamis (25/1/2024) dini hari, dari Kyiv. Permintaan tersebut menyusul kecelakaan pesawat angkut militer Rusia, Ilyushin IL-76, Rabu pagi di Belgorod, Rusia. ”Penting memastikan semua fakta, sebanyak mungkin, mempertimbangkan pesawat jatuh di wilayah Rusia, di luar kendali kami,” ujarnya.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan, dua IL-76 terbang dari Chkalovsky ke Belgorod. Menjelang tiba pada Rabu pagi, menurut Moskwa, salah satu pesawat ditembak rudal dari arah Kharkiv, Ukraina. Semua penumpang dan awak pesawat dinyatakan tewas setelah pesawat jatuh lalu meledak di Belgorod.
Moskwa menyebut, ada 65 prajurit Ukraina dalam pesawat itu. Mereka ditawan Rusia dan akan diantarkan untuk proses pertukaran tawanan Rusia-Ukraina. Mereka dikawal tiga tentara Rusia. Pesawat itu diawaki enam orang.
Menurut Moskwa, bukan kali ini saja Kyiv menembak pasukannya yang ditawan Rusia. Pada Juli 2022 di Yelenovka, Donetsk, rudal Ukraina menyasar tempat Rusia menawan pasukan Kyiv. Akibatnya, 50 orang tewas dan 70 lain cedera. Semuanya anggota Batalion Azov, salah satu kelompok milisi di Ukraina.
Ketua Komite Pertahanan pada Parlemen Rusia, Andrey Kartapolov, menyebut bahwa ada dua IL-76 menuju Belgorod pada Rabu pagi. Pesawat kedua mengangkut 80 tawanan. Pesawat kedua balik kanan setelah IL-76 pertama jatuh. ”Pemimpin Ukraina tahu akan ada pertukaran tahanan dan cara mengangkutnya. Akan tetapi, mereka tetap menembak,” ujarnya.
Sanggahan intelijen
Badan intelijen militer Ukraina, HUR, membenarkan ada rencana pertukaran tahanan pada Rabu di perbatasan Kharkiv-Belgorod. Walakin, pertukaran itu batal.
Juru bicara HUR, Andriy Yusov, mengatakan, belum tentu juga rudal Ukraina mengenai IL-76 itu. Pada hari kejadian, artileri pertahanan udara (arhanud) Rusia juga menembakkan berbagai rudal. ”Rusia mengonfirmasi arhanud mereka mencoba mengatasi pesawat nirawak Ukraina,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, Rusia tidak pernah mengajukan koridor aman untuk mengangkut tawanan yang akan ditukar. Moskwa pun tidak memberi tahu cara pengangkutan tawanan yang akan ditukar.
Ia menuding Rusia membahayakan nyawa tawanan perang. Sebab, Rusia mengangkut mereka ke wilayah yang dekat zona pertempuran tanpa meminta koridor aman.
Kementerian Kebijakan Informasi dan Kebudayaan Ukraina menyatakan, biasanya Rusia meminta jalur aman untuk mengangkut tawanan perang untuk ditukarkan. Kementerian itu juga menyatakan tidak ada bukti ada warga Ukraina di pesawat tersebut. Karena itu, klaim Rusia soal keberadaan warga Ukraina di pesawat tersebut tidak bisa diterima.
Sasaran sah
Kyiv menegaskan, IL-76 yang jatuh di Belgorod berstatus pesawat angkut militer. Bagi Ukraina, seluruh pesawat militer Rusia adalah sasaran serangan yang sah.
Sementara media Ukraina, Pravda, melaporkan, militer Ukraina menembak pesawat itu. Sebab, menurut pernyataan Kantor Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, IL-76 tersebut mengangkut rudal untuk S-300, salah satu jenis arhanud Rusia.
Moskwa menempatkan beberapa baterai S-300 di Belgorod. Selain untuk pertahanan udara, menurut Kyiv, S-300 di Belgorod kerap dipakai menembakkan rudal ke Kharviv. Rudal-rudal itu menewaskan banyak orang dan merusak aneka bangunan di Kharkiv.
Karena itu, Kyiv akan terus menyerang Belgorod. Sasaran di provinsi Rusia yang berbatasan dengan Kharkiv itu disebut merupakan hal-hal yang bisa membahayakan Ukraina.
Penyelidikan
Terkait pesawat yang jatuh, Kyiv meminta Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengirimkan penyelidik ke lokasi kecelakaan. Kyiv menolak penjelasan sepihak Moskwa. Sebab, menurut Ukraina, Rusia sudah berulang kali berbohong.
Adapun Ketua DPR Rusia Vyacheslav Volodin meminta penyelidikan oleh pihak lain. Ia menyarankan parlemen Amerika Serikat dan Jerman menyelidiki kecelakaan itu.
Sebab, ia menduga rudal yang menjatuhkan pesawat merupakan pemberian AS atau Jerman. Rudal itu diduga berasal dari arhanud Patriot AS atau Iris-T Jerman. Ukraina punya beberapa baterai arhanud tersebut di Kharkiv dan sekitarnya.
Sementara juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, mengatakan, Washington masih mengumpulkan informasi soal insiden tersebut. Karena itu, AS belum bisa berkomentar soal insiden itu. ”Ukraina mengklaim seperti ini, Rusia mengklaim lain. Kami tidak cukup tahu (informasi memadai) untuk berkomentar,” ujarnya. (AFP/REUTERS)