Pasukan Ukraina melancarkan serangan balik terhadap daerah-daerah yang dikuasai militer Rusia, beberapa hari terakhir. Perang Ukraina yang telah berlangsung selama hampir 1,5 tahun dikhawatirkan makin berkepanjangan.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·3 menit baca
Pasukan Ukraina mulai melancarkan serangan balik ke posisi-posisi yang dikuasai militer Rusia dalam sepekan terakhir. Sampai Minggu (11/6/2023), masing-masing pihak mengklaim perkembangan positif berada di pihaknya.
”Serangan balik dan aksi-aksi pertahanan tengah berlangsung di Ukraina. Di tahap apa, saya tidak akan mengungkapkan detailnya. Saya yakin kami akan benar-benar merasakannya,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Sabtu (10/6/2023), sebagamana dikutip dari Ukrinform.
Semua dalam suasana hati yang positif sekarang. Sampaikan itu ke Putin.
Zelenskyy juga mengatakan, ia berkomunikasi dengan para pemimpin militer Ukraina setiap hari. ”Semua dalam suasana hati yang positif sekarang. Sampaikan itu ke Putin,” kata Zelensky.
Militer Ukraina mengklaim mengeliminasi 215.640 tentara Rusia selama 24 Februari 2022 hingga 11 Juni 2023. Ini termasuk 980 tentara dalam beberapa hari terakhir.
Masih merujuk Ukrinform, Angkatan Udara Ukraina melancarkan 16 tembakan ke pasukan Rusia. Sebanyak dua tembakan lainnya menyasar sistem rudal antipesawat. Hal ini disampaikan militer Urakina melalui akun Facebook, Minggu pagi ini.
Laporan militer Ukraina menyebutkan, pihaknya berhasil menghancurkan 4 UAV pengintai musuh dari berbagai jenis. Dalam 24 jam terakhir, unit pasukan rudal dan artileri Ukraina menghantam 2 pos komando, 5 kelompok tantara Rusia, senjata dan peralatan militer, 1 unit artileri dalam posisi menembak, serta 4 obyek Rusia lebih penting lainnya.
Pertempuran sengit sudah berjalan selama lima hari terakhir. Contohnya, pertempuran sengit berlangsung dalam 48 jam terahir dan musuh gagal di semua operasinya.
Sehari sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Eurasian Intergovernmental Council di Sochi, Russia, menyatakan, Ukraina sudah memulai serangan balik. Penilaian ini ia dasarkan pada militer Ukraina yang mulai menggunakan cadangan strategisnya.
Namun, pasukan Ukraina, kata Putin, gagal mencapai targetnya di semua medan pertempuran. ”Seperti yang saya sampaikan, pertempuran sengit sudah berjalan selama lima hari terakhir. Contohnya, pertempuran sengit berlangsung dalam 48 jam terahir dan musuh gagal di semua operasinya,” kata Putin, dikutip dari transkrip pidato Putin yang diunggah di laman Istana Kremlin.
Itu semua, menurut Putin, berkat keberanian dan kepahlawanan tentara-tentara Rusia serta organisasi dan komando yang baik di pasukan Rusia. Ia juga menyebut efektivitas senjata-senjata Rusia yang menjadi faktor sukses, terutama senjata-senjata mutakhir.
”Memang, kita masih belum memiliki cukup senjata terbaru, tetapi industri senjata, industri pertahanan negara, sedang berkembang pesat. Dan saya yakin industri pertahanan, tanpa diragukan lagi, akan mancapai targetnya. Produksi jenis senjata modern berjalan dengan sangat cepat,” kata Putin.
Dan saya yakin industri pertahanan, tanpa diragukan lagi, akan mancapai targetnya. Produksi jenis senjata modern berjalan dengan sangat cepat.
Putin, masih mengutip laman Istana Kremlin, juga menyinggung soal korban militer dalam perang mutakhir. Ia menyatakan, militer Ukraina menderita banyak korban. Dalam teori perang, pihak agresor menderita lebih banyak korban. Perhitungannya 3 banding 1. Artinya, tiga korban di pihak agresor dan 1 korban di pihak yang bertahan.
Pihak agresor dalam pertempuran hari-hari terakhir yang dimaksud Putin adalah Ukraina. Ukraina melancarkan serangan terhadap pasukan Rusia yang menguasai sebagian wilayah Ukraina. Dalam konteks itu, pasukan Rusia bertahan.
”Namun dalam kasus ini, mereka (Ukraina) mengalami korban jauh lebih banyak (dari perhitungan itu). Saya tidak akan memberikan angkanya, tapi jumlahnya sangat mencolok,” kata Putin.
Tragedi Perang Ukraina, menurut Putin, berasal dari rentetan peristiwa tahun-tahun sebelumnya. Ia menuding rezim Kyiv saat ini sebagai pihak yang sepenuhnya bertanggung jawab atas tragedi ini. Rezim itu mengambil alih kekuasaan melalui kudeta pada 2014.
Tragedi Perang Ukraina berasal dari rentetan peristiwa tahun-tahun sebelumnya.
”Saya tidak bisa mengatakan bahwa serangan itu macet. Yang bisa saya katakan adalah bahwa upaya serangan balik yang telah dilakukan sejauh ini gagal, tetapi potensi serangan rezim Kyiv masih ada,” katanya.
Putin juga yakin, kepemimpinan militer Rusia realistis dalam menilai situasi. Militer rusia sekaligus akan melanjutkan operasinya dan akan terus merencanakan tindakan-tindakan jangka pendek.