Bukan kali ini saja Kyiv mengklaim bisa menjatuhkan rudal hipersonik Moskwa. Dengan Arhanud Patriot pemberian Amerika Serikat, Ukraina juga mengklaim bisa menjatuhkan kinzhal pada Mei 2023.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM, KRIS MADA
·2 menit baca
KYIV, RABU — Ukraina kembali mengklaim bisa menjatuhkan rudal hipersonik Rusia, Kinzhal. Rudal itu ditembakkan bersama 121 rudal jenis lain dan pesawat nirawak berpeledak.
Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Valerii Zaluzhnyi mengatakan, 10 kinzhal ditembakkan pada Selasa (2/1/2024). Seluruhnya bisa dicegat artileri pertahanan udara (arhanud). Kyiv juga menjatuhkan seluruh 35 pesawat nirawak berpeledak yang diterbangkan Moskwa.
Sayangnya, 59 rudal beragam jenis lain gagal dicegat arhanud Ukraina. Akibatnya, berbagai bangunan di Ukraina rusak parah. Serangan Rusia menewaskan lima warga Ukraina dan melukai 130 lainnya.
Bukan kali ini saja Kyiv mengklaim bisa menjatuhkan rudal hipersonik Moskwa. Dengan Arhanud Patriot pemberian Amerika Serikat, Ukraina juga mengklaim bisa menjatuhkan kinzhal pada Mei 2023. Hanya, kali ini Zaluzhnyi tidak mengungkap apa yang dipakai Ukraina untuk menjatuhkan kinzhal.
Rudal
Gelombang serangan Rusia membuat Polandia mengusulkan Ukraina diberi rudal jarak jauh. Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski mengatakan, Moskwa harus ditanggapi dengan cara yang dipahami Rusia. Cara itu berupa serangan balik ke Rusia.
Dalam pernyataan pada Rabu (3/1/2024) di Warsawa, ia menyebutkan dukungan pada Kyiv tidak boleh kendur. Selain pertahanan, Ukraina perlu dibantu secara ekonomi. Tanpa sokongan sekutunya, Ukraina akan kesulitan menghadapi Rusia.
Ia juga mendesak sanksi pada Rusia lebih diketatkan. Sebab, kini Moskwa masih terus bisa mencari celah. Rusia, antara lain, memanfaatkannya untuk mencari bahan baku untuk membuat persenjataan baru.
Terpisah, Norwegia mengumumkan akan mengirimkan dua jet F-16 ke Denmark. Jet itu akan dipakai untuk melatih pilot Ukraina. Latihan di Denmark bagian dari berbagai inisiatif Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan berbagi sekutu Ukraina membantu Kyiv.
Menteri Pertahanan Norwegia Bjoern Arild Gram mengumumkan, 10 pelatih Norwegia sudah berada di Denmark. Mereka akan membantu pelatihan para pilot-pilot Ukraina.
Beberapa bulan lalu, Norwegia mengumumkan akan memberikan F-16 kepada Ukraina. Belanda dan Denmark juga menyatakan komitmen sejenis. Bedanya, Belanda mengumumkan jet mereka akan dikirimkan ke Ukraina. Sementara Norwegia akhirnya hanya mengirimkan jet untuk latihan tempur.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berulang kali menyatakan, Kyiv butuh jet tempur untuk bisa memenangi perang. Selama ini, titik lemah Ukraina adalah ketiadaan angkatan udara yang bisa mendukung pasukan darat. (AFP/REUTERS)