PT Pembangunan Jaya Tawarkan Sejumlah Proyek Pesisir Ancol kepada Investor Jepang
PT Pembangunan Jaya Ancol akan mengembangkan kawasan pesisir Jakarta. Sejumlah proyek ditawarkan dalam Forum Investasi di KBRI Tokyo, Jepang, Senin (13/11/2023).
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
TOKYO, KOMPAS — PT Pembangunan Jaya Ancol menjajaki calon investor potensial Jepang untuk proyek pengembangan kawasan pesisir Ancol. Salah satu proyek yang akan dikembangkan dan ditawarkan adalah proyek transit oriented development atau pembangunan kawasan berbasis transit di Ancol Barat. Pembangunan MRT Jakarta Fase 2B di Ancol Barat menjadi pendorong pembangunan kawasan.
Acara penjajakan bernama Ancol Waterfront Development Invesment Forum atau Forum Investasi untuk Pengembangan KawasanPpesisir Ancol itu berlangsung di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang, Senin (13/11/2023).
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Winarto bersama Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat menghadiri forum tersebut bersama dengan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Atika Nur Rahmania, dan Staf Khusus Menteri Perhubungan bidang Pembiayaan dan Keuangan Otto Ardianto. Belasan calon investor potensial dari perusahaan-perusahaan Jepang turut hadir.
Heri Akhmadi menyatakan, kawasan Ancol di utara Jakarta merupakan kawasan terpadu untuk hunian, wisata, marina, juga ke depan akan menjadi tempat pertumbuhan baru.
Tempat pertumbuhan baru diawali dengan proyek pengembangan Ancol Barat. Kawasan itu ditawarkan untuk dikembangkan sebagai kawasan berorientasi transit (KBT) atau transit oriented development (TOD).
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Winarto mengatakan, pembangunan Ancol Barat sebagai TOD diawali dengan membangun angkutan umum, tepatnya depo kereta MRT Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta menyepakati area depo MRT Jakarta untuk fase 2B adalah di Ancol Barat. Dengan membangun fasilitas angkutan umum akan muncul bangkitan penumpang. Kepadatan yang muncul menjadi potensi bagi pengembangan kawasan.
Nantinya kawasan itu menjadi kawasan dengan angkutan umum yang terintegrasi baik angkutan laut dari dan ke Kepulauan Seribu dengan angkutan perkeretaapian perkotaan MRT.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat menjelaskan, depo Ancol akan menjadi bagian dari fase 2B koridor selatan-utara. Saat ini yang masih dalam proses konstruksi adalah fase 2A dari Bundaran HI ke Kota. Fase 2B direncanakan dari Kota ke Ancol Barat.
Winarto menambahkan, penataan kawasan Ancol Barat dengan konsep TOD akan diikuti juga dengan penataan kawasan marina yang saat ini sudah ada di area itu.
”Nantinya kawasan itu menjadi kawasan dengan angkutan umum yang terintegrasi baik angkutan laut dari dan ke Kepulauan Seribu dengan angkutan perkeretaapian perkotaan MRT,” kata Winarto.
Adapun menilik konsep pengembangan area sebagai KBT atau TOD, kawasan itu akan dikembangkan juga sebagai kawasan fungsi campuran. Selain ada sistem angkutan umum yang terintegrasi, juga ada pembangunan kawasan campur, seperti permukiman, komersial, kawasan rekreasi, dan kawasan untuk hiburan.
Atika Nur Rahmania mengatakan, pengembangan kawasan pesisir Ancol secara keseluruhan termasuk Ancol Barat akan dilakukan bertahap. Perencanaan pembangunan akan masuk dalam perencanaan daerah.
Untuk meyakinkan para calon investor, lanjutnya, DKI Jakarta akan memastikan sejumlah hal. Di antaranya, status DKI Jakarta setelah tak lagi menjadi ibu kota dan memastikan regulasi, serta kemudahan perizinan.
Winarto menambahkan, sebagai cara menjajaki investor potensial, forum investasi di Jepang ini baru pertama kali digelar. Forum ini masih merupakan fase awal untuk menarik calon-calon potensial investor. Adapun kelanjutan dari forum tersebut akan kembali digelar pada Maret 2024.