Penembakan Massal di AS Tewaskan Sedikitnya 22 Orang
Polisi di Maine tengah memburu penembak yang membunuh belasan orang. Pada 2023 terjadi 36 kali penembakan massal di AS.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
LEWISTONE, KAMIS - Penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat. Menurut kantor berita Reuters, Kamis (26/10/2023), serangan yang terjadi di sebuah arena boling dan bar di Lewiston, Maine, menewaskan 18 orang. Sementara itu, kantor berita AFP melaporkan, korban tewas sedikitnya 22 orang. Serangan terjadi pada Rabu malam. Polisi telah mengidentifikasi penyerang, yaitu Robert Card (40). Polisi masih mencari Card. Ini merupakan pembunuhan massal ke-36 di AS pada tahun ini.
Associated Press (AP) pada Kamis (26/10/2023) melaporkan, pembunuhan terjadi, Rabu (25/10/2023). Selain belasan orang tewas dan puluhan luka-luka, penembakan itu membuat Lewiston, kota kedua terbesar di negara bagian Maine menjadi kacau.
Polisi sudah mengidentifikasi si pembunuh adalah seorang anggota tentara cadangan AS. Ia merupakan instruktur senjata api.
Dalam dokumen itu dikatakan, Card pernah mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa selama dua pekan di musim panas 2023. Dalam dokumen yang juga diedarkan ke para aparat itu juga dikatakan, Card dirawat karena mendengar suara-suara dan pernah mengancam akan melakukan penembakan di Pangkalan Militer di Saco, Maine.
Keterangan polisi melalui media sosial menyebutkan, penembakan itu terjadi di sebuah bar yang terletak 6,4 kilometer dari Lewiston. Penembakan diperkirakan terjadi sebelum pukul 19.00 waktu setempat. Setelah mengidentifikasi tersangka, polisi mengedarkan dua foto tersangka.
Dalam keterangan kepada AP, dua pejabat penegak hukum mengatakan sedikitnya 16 orang tewas dan jumlah korban bisa jadi bertambah. Namun Komisaris Departemen Keamanan Publik Maine Michael Sauschuck menolak memberitahu perkiraan spesifik dan menyebutnya sebagai situasi yang tidak menentu.
Sementara Central Maine Medical Central dalam laman resminya menyatakan, “anggota segera bertindak terhadap korban penembakan massal” dan berkoordinasi dengan rumah sakit setempat untuk menerima pasien. Rumah sakit dikunci dan polisi dengan di antaranya bersenapan, berjaga di depan pintu masuk.
Kepada warga Lewiston dan pemilik bisnis, polisi meminta mereka semua tetap berada di dalam rumah dengan pintu terkunci. Kepada pemilik bisnis, diminta untuk menutup sementara. Perintah untuk berlindung di tempat aman diperpanjang pada Rabu malam. Sekolah-sekolah ditutup pada Kamis. Perintah itu dikeluarkan oleh Janer Mills, Gubernur Maine.
Gedung Putih menyatakan, Presiden Joe Biden juga sudah berkomunikasi dengan Mills dan anggota senat dan DPR negara bagian tersebut dan menawarkan dukungan penuh federal.
AP juga melaporkan, menurut database yang dikelola AP dan USA Today bekerja sama dengan Northeastern University, penembakan massal itu merupakan penembakan massal ke-36 di AS tahun ini. Setidaknya 188 orang tewas dalam semua pembunuhan massal itu, atau empat orang tewas dalam 24 jam.
Sejak 2006 sampai hari ini telah terjadi 560 penembakan massal di AS. Serangan itu menyebabkan 2.900 orang tewas dan 2.000 orang terluka. (AP)