AS Perketat Aturan Pasokan Semikonduktor ke China
AS perketat aturan pengiriman semikonduktor dan alat pembuat semikonduktor ke China. Pengetatan ini dibayangi ketakutan bahwa China akan menggunakan teknologi AS untuk mengembangkan kecerdasan buatan di militer China.
WASHINGTON, RABU — Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan aturan baru untuk memperketat pengiriman semikonduktor ke China. Langkah ini diambil untuk mencegah Beijing menerima teknologi terkini dari AS yang bisa memperkuat kemampuan militer China, termasuk mengembangkan kecerdasan buatan.
Selain China, pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden juga membatasi pengiriman sejumlah semikonduktor serta alat pembuatan semikonduktor ke beberapa negara lain, termasuk Iran dan Rusia.
Baca juga: Memahami ”Perang Semikonduktor” antara AS dan China
Langkah-langkah itu dibuat dalam serangkaian peraturan yang akan berlaku dalam 30 hari mendatang. Pemerintah AS juga akan memasukkan perancang semikonduktor China, Moore Threads dan Biren, dalam daftar hitam.
Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan, sejumlah aturan baru ini menutup celah yang ada dalam peraturan lama yang dikeluarkan pada Oktober tahun lalu. ”Aturan itu, menurut rencana, akan diperbarui setahun sekali,” katanya, Selasa (17/10/2023).
Raimondo mengatakan, tujuan pembatasan ini terutama membatasi akses China pada ilmu semikonduktor canggih AS yang dapat digunakan untuk menciptakan terobosan dalam kecerdasan buatan (AI) dan komputer di bidang militer di China.
Aturan ini, menurut Raimondo, tak ada maksud merugikan Beijing secara ekonomi. China masih akan mengimpor ratusan miliar dollar AS semikonduktor dari AS.
Kedutaan Besar China di Washington mengatakan, secara tegas menentang pembatasan baru ini. Sebab, pembatasan untuk mengikuti agenda politik pemerintah merupakan pelanggaran prinsip ekonomi pasar dan persaingan yang adil. Langkah semacam ini juga akan merusak tatanan ekonomi dan perdagangan internasional.
Peraturan baru ini menunjukkan bahwa administrasi Biden tetap kesulitan memperlambat aliran pengiriman semikonduktor dan alat pembuatan semikonduktor ke China meski sudah membuat pembatasan sebelumnya.
Baca juga: Perang Teknologi AS-China Akan Bikin Semikonduktor Lebih Mahal
Kesulitan pembatasan itu terjadi di tengah kekhawatiran soal peran teknologi AS digunakan untuk memodernisasi militer Beijing. Reuters melaporkan pada Juni 2023 bahwa semikonduktor kecerdasan buatan (AI) dari AS yang dilarang dikirim ke China, ternyata bisa dibeli dari vendor di Shenzhen, China.
Dalam laporan Juni 2022, Pusat Teknologi Keamanan dan Teknologi Baru Universitas Georgetown menemukan bahwa hampir semua dari total 97 semikonduktor AI yang dilelang militer China dalam periode delapan bulan pada 2020 ternyata dirancang oleh Nvidia, Intel, dan Microsemi. Ketiganya merupakan perusahaan pengembang AI di AS.
Baca juga: Aturan Semikonduktor AS Memusingkan Produsen
Menurut aturan baru tersebut, kemampuan kecerdasan buatan, dibantu oleh komputasi super dan semikonduktor canggih, meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam pengambilan keputusan militer, perencanaan, dan logistik.
Dalam sebuah pernyataan, perancang semikonduktor AI, Nvidia, mengatakan bahwa mereka mematuhi peraturan. Aturan tersebut diprediksi tidak akan berdampak besar pada penjualan mereka.
Bisnis Nvidia telah melonjak sejak diberlakukannya peraturan tahun lalu. Perusahaan ini menerima permintaan dari seluruh dunia sangat tinggi sehingga permintaan terus melampaui pasokan yang ada. Namun, perusahaan itu akan merugi dalam jangka panjang karena perusahaan semikonduktor China akan mencari alternatif untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh perusahaan AS.
Nvidia dan Intel menciptakan semikonduktor khusus untuk pasar China. Semikonduktor khusus ini tetap mempertahankan kemampuan komputasi yang kuat, tetapi membatasi kecepatan komunikasi. Modifikasi semikonduktor ini agar produk mereka tetap memenuhi peraturan sebelumnya sehingga tetap bisa dikirim ke China.
Perusahaan Nvidia telah membuat semikonduktor seperti A800 dan H800 yang mendekati batas peraturan sebelumnya. Dengan demikian, perusahaan itu tetap dapat menjual ke China. Perusahaan pengembang semikonduktor lainnya, AMD, juga terkena dampak peraturan ini. Pihak AMD menyatakan berencana mengambil strategi seperti Nvidia.
Peraturan Pemerintah AS sebelumnya memberlakukan uji dua tahap. Namun, aturan ini hanya untuk mengukur kinerja komputasi semikonduktor dan kemampuannya untuk berkomunikasi dengan semikonduktor lain. Ukuran ini merupakan ukuran penting dalam superkomputer, di mana ribuan semikonduktor digabungkan untuk mengolah data dalam jumlah besar.
Sementara peraturan baru memberlakukan batasan pada kekuatan komputasi. Langkah ini dirancang untuk mencegah upaya China menggunakan teknologi rangkaian semikonduktor canggih terbaru. Sebelumnya, China mengatakan rangkaian semikonduktor itu akan menjadi pusat bagi industri semikonduktor mereka di masa depan.
Perusahaan semikonduktor China, Biren dan Moore Threads, merupakan perusahaan rintisan yang didirikan oleh mantan karyawan Nvidia. Tujuan awalnya bersaing dengan raksasa semikonduktor AI di AS. Dua perusahaan itu kini juga terdampak oleh peraturan baru AS karena pemasok mereka di AS juga terkena peraturan yang diperketat itu.
Biren mengatakan bahwa mereka dengan tegas menentang dimasukkan dalam daftar hitam Pemerintah AS. Perusahaan ini akan mengajukan banding kepada Pemerintah AS untuk memeriksa ulang keputusan tersebut. Moore Threads mengatakan bahwa mereka juga sangat tidak setuju dengan penambahan mereka dalam daftar hitam perdagangan.
Peraturan baru ini juga menambah syarat izin ekspor untuk semikonduktor-semikonduktor canggih AS ke 40 negara. Negara-negara tersebut diketahui mempunyai jalur perdagangan yang membuat aliran semikonduktor AS ke negara tersebut masuk ke China.
Aturan tersebut merupakan kelanjutan dari surat yang diterima Nvidia pada Agustus 2023 ini terkait pembatasan pengiriman semikonduktor A100 dan H100 mereka di luar China ke wilayah lain, termasuk beberapa negara di Timur Tengah.
Mengonfirmasi laporan dari Reuters, semikonduktor akan dilarang dikirimkan ke unit perusahaan yang berlokasi di mana pun di dunia jika perusahaan induk mereka bermarkas di China, Makau, dan negara-negara yang tunduk pada embargo senjata lainnya.
Pemerintahan Biden juga memberlakukan persyaratan izin untuk alat pembuatan semikonduktor ke 21 negara di luar China. Pelarangan ini dilandasi khawatir peralatan tersebut dapat diarahkan ke China dan negara-negara lain yang menjadi prioritas keamanan nasional AS.
Aturan tersebut juga menambah daftar peralatan yang pengirimannya dibatasi, di antaranya beberapa sistem litografi ultraviolet dalam kedalaman (DUV) dan suku cadangnya ke beberapa pabrik semikonduktor canggih di China. DUV adalah peralatan pembuatan semikonduktor yang tak secanggih ultraviolet ekstrem (EUV) yang memang sudah tidak dikirimkan ke China. Namun, DUV tetap dapat membuat semikonduktor yang hampir sama canggihnya meski dengan biaya lebih tinggi.
Asosiasi Industri Semikonduktor mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka bahwa mereka sedang mengevaluasi dampak dari peraturan baru ini. Mereka mendesak pemerintah untuk bekerja sama dengan sekutu-sekutu AS. ”Kendali yang terlalu luas dan unilateral berisiko merugikan ekosistem semikonduktor AS, tetapi tidak meningkatkan keamanan nasional AS,” kata kelompok tersebut. (REUTERS)