12 kali gagal ujian teori SIM, membuat seorang imigran di Belgia mencari jalan pintas. Mencari joki SIM yang mirip dengannya. Tapi, naas.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·2 menit baca
Serge, seorang imigran asal Ghana frustrasi karena selalu gagal dalam ujian untuk mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) dari pemerintah setempat. Padahal, SIM itu jadi salah satu syarat penting mendapatkan pekerjaan di Belgia.
Bukan sekali dua kali Serge gagal dalam ujian SIM, tapi tercatat 12 kali sepanjang setahun terakhir. Meski dia bisa mengemudi dan memiliki SIM yang didapatnya di Ghana, SIM itu tidak bisa digunakannya di Belgia. Dan, yang bikin Serge sakit kepala bukan ujian praktik, tapi ujian teori. Aturan lalu lintas di Ghana dan Belgia jauh berbeda.
Saking frustrasinya, Serge akhirnya berpikir untuk mencari jalan pintas agar bisa segera mendapatkan SIM.
Tidak butuh waktu lama baginya untuk mencari sosok yang mirip dengannya. Dia menemukan sosok yang mirip dengannya. Namanya Julien, seorang imigran asal Kongo. Selain perawakan dan wajahnya mirip, yang terpenting bagi Serge adalah Julien sudah memiliki SIM Belgia. Dalam benaknya: akan mudah untuk lolos ujian teori SIM ini dan akhirnya dia bisa mengantungi SIM diidamkannya selama hampir setahun lebih.
Untuk mengurangi kecurigaan petugas, Serge dan Julien sepakat untuk ikut tes di kota lain, tepatnya di Mons, wilayah Wallonia, Belgia. Mereka menanggap penguji di wilayah yang berbahasa Perancis akan lebih lunak pada mereka dibandingkan di tempat sebelumnya.
Sayangnya, penilaian mereka salah. Ketika Julien menyerahkan tanda pengenal Serge pada pengawas ujian, bukannya meloloskan, pengawas itu meneliti wajahnya dan membandingkannya dengan foto Serge. Pengawas ujian menemukan perbedaan antara sang joki, Julien, dengan Serge. Akhirnya kedua orang itu ditangkap dan
“Tanpa kewaspadaan orang tersebut (pengawas), dia (Serge) akan mendapatkan SIM-nya, meskipun dia tidak mampu mengemudi di jalan kami,” kata jaksa penuntut tentang Serge di pengadilan.
Serge dituntut melakukan penipuan identitas dan menghadapi hukuman percobaan satu tahun penjara. Sedangkan, sang joki, Julien, dijatuhi hukuman 200 jam pekerjaan sosial. Hukumannya akan jatuh tempo dalam satu bulan.
Pengacara publik yang mendampingi Serge, dikutip dari media Belgia LaLibre, mengatakan, kliennya tidak akan bisa mendapatkan SIM selama beberapa waktu ke depan. Tetapi, Serge tetap bisa mendapatkan pekerjaan selama lokasinya bisa dicapai dengan kereta api.