Tonggak Sejarah ASEAN-Timor Leste
Dengan keanggotaan Timor Leste, tidak ada lagi negara yang secara geografis di Asia Tenggara belum menjadi anggota ASEAN. Asia Tenggara berpotensi semakin kokoh di tengah dinamika global dan kawasan saat ini.
MANGGARAI BARAT, KOMPAS — Keputusan ASEAN menerima Timor Leste sebagai anggota ke-11 akan menguatkan keduanya. Dili masih harus mempersiapkan berbagai hal untuk bisa menjadi anggota penuh ASEAN.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, ASEAN semakin solid setelah secara prinsip Timor Leste diterima menjadi anggota. ”Indonesia konsisten terus mendukung masuknya Timor Leste sebagai anggota ASEAN,” ujarnya, Jumat (12/5/2023), di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Dengan keanggotaan Timor Leste, tidak ada lagi negara yang secara geografis berada di Asia Tenggara belum menjadi anggota ASEAN. Dengan demikian, ASEAN benar-benar utuh sebagai organisasi yang mewakili kawasan. Asia Tenggara berpotensi semakin kokoh di tengah dinamika global dan kawasan saat ini.
Letak geografisnya menjadi syarat pertama yang bisa dipenuhi Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN. Piagam ASEAN menetapkan, calon anggota baru harus terletak di Asia Tenggara. Kedua, penerimaan anggota baru harus atas persetujuan anggota lama. Ketiga, calon anggota baru setuju terikat dan mematuhi semua instrumen, dokumen, dan ketentuan ASEAN. Terakhir, anggota baru mau dan mampu memenuhi aneka kewajibannya sebagai anggota.
Baca juga: Kegelisahan Presiden Marcos, Penyesalan PM Lee Selama KTT ASEAN
Sejak November 2022, secara prinsip, ASEAN telah menerima Timor Leste sebagai anggota. Karena itu, meski belum punya hak suara, Timor Leste telah mengikuti aneka pertemuan ASEAN selama Indonesia menjadi ketua bergilir pada 2023. Menteri Luar Negeri Timor Leste Adaljiza Magno menghadiri pertemuan para menlu ASEAN (AMM) di Jakarta pada Februari 2023. Sementara Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN di Manggarai Barat, 10-11 Mei 2023. ”Kami yakin berada di jalur yang tepat,” kata Taur dalam KTT itu.
Taur menyebut, kehadirannya di KTT Ke-42 ASEAN adalah saat bersejarah bagi Timor Leste. Dili memilih langkah tepat dalam dinamika global dan kawasan. ”Bersama ASEAN, kami akan menjadi sejahtera. Kami akan menjadi salah satu pemimpin di kawasan ASEAN yang dapat dipercaya. Kami akan menjadi mitra Anda,” ujarnya sebagaimana dikutip dari video yang disiarkan Sekretariat Presiden RI.
Ia berterima kasih atas dukungan ASEAN agar Timor Leste menjadi anggota penuh ASEAN. Ia juga mengapresiasi persetujuan para pemimpin ASEAN atas dukungan serupa. ”Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pemimpin ASEAN atas dukungan dan komitmennya selama ini untuk merealisasikan salah satu tujuan untuk menjadi anggota ASEAN dan bergabung dalam keluarga besar ASEAN,” tuturnya.
Serba 11
KTT Ke-42 ASEAN tidak hanya bersejarah karena Taur hadir untuk pertama kalinya mewakili Dili. Dalam KTT itu juga diadopsi peta jalan keanggotaan penuh Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN. Keanggotaan Dili di ASEAN memang lekat dengan beberapa angka 11.
Kepastian adopsi peta jalan itu terungkap dalam pernyataan akhir Ketua ASEAN yang disiarkan pada Kamis (11/5/2023). Tanggal itu adalah angka 11 ke-5 untuk Timor Leste terkait ASEAN. Angka 11 pertama adalah tahun Timor Leste secara resmi mengajukan permohonan menjadi anggota ASEAN, yakni 2011. Sebelum melamar menjadi anggota, Dili terlebih dulu ikut ASEAN Regional Forum mulai 2005. Sementara pada 2007, Timor Leste mengaksesi Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (TAC) ASEAN.
Baca juga : Presiden Jokowi Pilih Sendiri Warna Baju Tenun untuk Mitra-mitranya
Angka 11 ke-2 dan ke-3 merupakan urutan bulan kala ASEAN akhirnya setuju, secara prinsip, menerima Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN. Di Kamboja pada bulan ke-11 atau November 2022, ASEAN menerima lamaran keanggotaan Timor Leste. Adapun angka 11 ke-4 merupakan urutan pengadopsian dokumen soal Timor Leste dalam KTT Ke-42 ASEAN. Peta jalan itu menjadi dokumen ke-11 yang diadopsi para pemimpin ASEAN.
Dari 12 dokumen yang diadopsi, hanya 11 yang dipublikasikan oleh Sekretariat ASEAN. Sejumlah diplomat menyebut, penyiaran dokumen peta jalan diserahkan pada keputusan Timor Leste. Sebab, dokumen itu terkait dengan mereka.
”Menindaklanjuti keputusan untuk menerima, secara prinsip, Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN, kami mengadopsi peta jalan keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN dan dokumen penjelasan, dan mendorong Timor Leste untuk mengintensifkan upaya Timor Leste untuk mempersiapkan keanggotaan penuhnya di ASEAN. Kami menegaskan ulang dukungan bagi Timor Leste utnuk mencapai tonggak sejarah melalui penyediaan bantuan pembangunan kapasitas dan dukungan lain yang diperlukan dan relevan untuk keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN,” demikian tercantum di pernyataan akhir itu.
Dalam pernyataan itu, para pemimpin ASEAN juga menyambut kehadiran PM Taur di KTT ASEAN. ”Menindaklanjuti kesepakatan kita, secara prinsip, untuk menerima Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN, kami menyambut keikutsertaan PM Timor Leste untuk pertama kalinya dalam KTT ASEAN sebagai pemantau. Kami meneguhkan dukungan untuk Timor Leste dalam upaya mengikuti jalur pembangunan masyarakat ASEAN,” lanjut pernyataan itu.
Penguatan
Dili, antara lain, harus membangun sejumlah fasilitas dan infrastruktur jika mau menjadi anggota penuh ASEAN. Timor Leste harus membuat Bandara Nicolau Lobato bisa didarati pesawat para delegasi dan pelancong ASEAN. Timor Leste juga perlu menyediakan infrastruktur telekomunikasi dan informasi yang terhubung pada jaringan kabel bawah laut internasional.
Semua itu bagian memastikan Timor Leste bisa menjadi anggota penuh. Salah satu kewajiban anggota adalah menjadi tuan rumah aneka pertemuan ASEAN. Karena itu, setiap anggota perlu aneka fasilitas untuk bisa menyelenggarakan pertemuan secara lancar.
Baca juga : Presiden Joko Widodo Ajak Pemimpin ASEAN Menikmati Pesona Labuan Bajo dari Pinisi
Selain pembangunan fisik, Timor Leste juga harus memacu pembangunan nonfisik. Dili harus menambah aparatur, baik sipil maupun militer, untuk bisa memenuhi aneka standar kerja ASEAN. Timor Leste juga harus mengaksesi aneka dokumen dan instrumen ASEAN, lalu mengintegrasikannya dalam sistem hukum mereka. Tidak kalah penting, Timor Leste harus mempunyai perwakilan diplomatik di seluruh anggota ASEAN.
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kemlu Sidharto Reza Suryodhipuro mengatakan, Indonesia terus membantu Dili menjadi anggota penuh ASEAN. Indonesia mendampingi Timor Leste untuk penyesuaian perjanjian di bidang ekonomi, sosial budaya dan politik. ”Untuk menuju keanggotaan penuh ASEAN, maka ada berbagai perjanjian yang harus dipenuhi oleh Timor Leste, dan yang cukup rumit adalah bidang ekonomi," kata Sidharto.
Pendampingan untuk penguatan kapasitas salah satu aspek penting. Pusat Kajian ASEAN pada Universitas Gadjah Mada pernah merangkum, jumlah diplomat Dili jauh lebih sedikit dari total jumlah pertemuan ASEAN setiap tahun. Karena itu, Dili perlu, antara lain, menambah diplomat untuk bisa mengikuti rangkaian pertemuan serta ditempatkan di berbagai perwakilan diplomatik.