Kegelisahan Presiden Marcos, Penyesalan PM Lee Selama KTT ASEAN
Layanan untuk para tamu, aneka kegiatan selama KTT Ke-42 ASEAN, hingga perincian busana untuk para pemimpin ASEAN menunjukkan standar tinggi dalam penyelenggaraan.
Oleh
KRIS MADA, FRANSISKUS PATI HERIN, CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
MANGGARAI BARAT, KOMPAS – Konferensi Tingkat Tinggi Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 10-11 Mei 2023, meninggalkan sejumlah catatan. Sejumlah pihak memberi catatan atas penyelenggaraan dan capaian forum diplomatik tertinggi dan terbesar Asia Tenggara itu.
Selain aneka rapat sejak Minggu (7/5/2023) malam, ada juga aneka acara santai lain dalam rangkaian KTT di Labuan Bajo. Salah satu kegiatannya adalah pelayaran dengan kapal pinisi di perairan Labuan Bajo, Rabu sore.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana menjamu para pemimpin ASEAN dan pendampingnya di kapal Ayana Lako Di'a. Kapal itu berlayar menjelang matahari terbenam di horizon perairan Labuan Bajo.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan istrinya, Maria Louise Araneta, duduk beberapa kursi di sebelah kiri Presiden dan Ibu Iriana. Di sebelah Marcos dan Araneta, duduk pasangan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan istri sekaligus mantan Presiden Temasek, Ho Ching.
”Seperti dijanjikan Presiden Joko Widodo, kami datang ke kapal dan tidak terlalu memikirkan ekonomi dan masalah keamanan. Benar sekali. Ide yang sangat bagus untuk menjernihkan pikiran," kata Marcos di atas kapal yang sedang berlayar itu, sebagaimana dikutip dalam video yang disiarkan Sekretariat Presiden RI.
Sembari merangkul Marcos, Arena menambahkan hal lain soal pelayaran itu. ”Menyegarkan lagi romantis,” katanya.
Bagi Marcos, pelayaran itu bukan hanya menyenangkan. Pelayaran menjelang matahari terbenam itu menggelisahkan. ”Indonesia menerapkan standar tinggi untuk penyelenggaraan KTT,” katanya.
Layanan untuk para tamu, aneka kegiatan selama KTT, hingga perincian busana untuk para pemimpin ASEAN menunjukkan standar tinggi dalam penyelenggaraan. Presiden Jokowi memilih sendiri warna untuk kain tenun yang menjadi bahan dasar baju seragam untuk para pemimpin ASEAN di KTT ke-42. Marcos memandang semua itu luar biasa.
Bagi Marcos, pelayaran itu bukan hanya menyenangkan. Pelayaran menjelang matahari terbenam itu menggelisahkan.
Karena itu, ia merasa harus bekerja keras kala Filipina menjadi Ketua ASEAN. Jika sesuai urutan huruf depan nama negara dalam bahasa Inggris, Filipina (dalam bahasa Inggris: Philippines) akan menjadi Ketua ASEAN pada 2027. Sebagai ketua, Filipina harus menyelenggarakan aneka pertemuan ASEAN hingga ratusan kali selama setahun.
Periode Filipina sebagai ketua bisa saja dimajukan dengan kondisi sekarang. Jika masalahnya tidak kunjung selesai sehingga tetap dikucilkan, Myanmar bisa saja tidak menjadi Ketua ASEAN pada 2026. Dalam situasi itu, bisa saja Manila yang menjadi tuan rumah.
Dimajukan atau sesuai jadwal, Filipina masih dipimpin Marcos kala negara itu harus menjadi Ketua ASEAN dan menjadi tuan rumah aneka pertemuan organisasi tersebut. Dari sekarang, Marcos harus mulai memikirkan bagaimana menjadi ketua dan tuan rumah yang baik.
Penyesalan
Sementara Lee dan delegasi Singapura, yang datang dengan pesawat berkapasitas tidak sampai 20 orang, hanya menginap semalam di Labuan Bajo. Datang pada Selasa malam, Lee terbang lagi pada Rabu sore.
Pesawat yang ditumpangi Lee merupakan yang terkecil di antara pesawat-pesawat pemimpin ASEAN. Sementara dengan Boeing 747-800, Brunei Darussalam menjadi negara dengan pesawat terbesar dalam KTT ini. Negara lain menggunakan sejumlah pesawat yang tipe komersialnya bisa mengangkut sampai 150 orang.
Kala tiba di Bandara Komodo, Manggarai Barat, Lee disambut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Karena itu, mereka sempat berbincang beberapa saat. Dalam perbincangan itu, Lee mengaku menyesal hanya bisa menginap semalam di Labuan Bajo. Setelah melihat sendiri, ia merasa seharusnya tinggal lebih lama di Labuan Bajo.
Dalam video yang disiarkan Sekretariat Presiden, Lee menyebut selama ini hanya melihat Nusa Tenggara Timur dari berbagai foto. Saat datang, ia baru tahu Labuan Bajo dan Nusa Tenggara Timur jauh lebih indah dibandingkan foto-foto itu.
Berlayar dengan pinisi, Lee bisa melihat kejernihan laut Labuan Bajo. Ia dan para pemimpin ASEAN bisa melihat keindahan bentang alam salah satu dari 10 tujuan wisata superprioritas Indonesia itu. ”Labuan Bajo destinasi unik,” kata Sandiaga.
Ia menyampaikan hal itu terutama terkait akomodasi. Sandiaga menekankan, perbedaan Labuan Bajo dari tempat wisata lain adalah tempat menginapnya. Di Labuan Bajo, penginapan tidak hanya berupa hotel dari berbagai kelas. Labuan Bajo justru menawarkan penginapan di kabin-kabin kapal kayu. Selain itu, banyak pula rumah warga yang ditawarkan sebagai penginapan.
Dengan demikian, lebih dari 5.000 kamar tersedia di Labuan Bajo. Bentuknya kamar hotel hingga kamar di kabin kapal. Jika menginap di kapal, pengunjung bisa melihat matahari terbit lalu terbenam di tepi laut. Pantas Marcos gelisah dan Lee menyesal.