Penembakan balon udara China mengesankan dan sedikit menakutkan. Orang Amerika biasanya mengharapkan gambar seperti itu datang dari negara lain.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·3 menit baca
HORRY, MINGGU — Penembakan balon udara yang diduga sebagai pesawat mata-mata Pemerintah China di Carolina Selatan menjadi obyek pariwisata dadakan. Peristiwa tersebut menjadi tontonan bagi banyak warga setempat.
Balon udara tersebut terkena rudal yang ditembakkan dari jet tempur F-22 sebelum akhirnya jatuh. Lokasinya tak jauh dari Pantai Myrtle. Peristiwa ini menyedot perhatian masyarakat di area Grand Strand yang banyak dipadati pengunjung. Kawasan pantai yang panjang itu menjadi pusat berkumpulnya wisatawan dan pensiunan.
Mereka berkumpul di lokasi permukiman masing-masing, lahan parkir hotel, dan pantai untuk melihat peristiwa itu. Sebagian bersorak saat balon China itu terkena tembakan dan jatuh.
Aparat keamanan setempat memperingatkan agar masyarakat jangan menyentuh puing-puing balon China. Mereka mengimbau agar mereka yang menemukan puing-puing segera memanggil petugas guna mengevakuasinya. Jumlah warga di wilayah itu sekitar 366.000 jiwa.
”Anggota militer Amerika Serikat sedang berkoordinasi untuk menghimpun puing-puing. Meski demikian, bisa saja sejumlah puing atau potongan jatuh hingga ke pantai,” kata Departemen Kepolisian Kabupaten Horry dalam sebuah pernyataan.
Ashlyn Preaux (33) awalnya keluar rumah untuk mengambil surat di Forestbrook, Carolina Selatan. Namun, saat berada di luar rumah, ia mendapati sejumlah tetangganya berhimpun di luar rumah.
Penasaran dengan apa yang sedang terjadi, ia pun menghampiri kerumunan tetangganya dan bertanya. Tak butuh waktu lama baginya untuk menyadari soal adanya balon udara di angkasa cerah tak berawan hari itu.
Saat itu, beberapa jet tempur terbang mengelilingi balon. Setelah tembakan, ia melihat balon pecah dan jatuh ke bawah. ”Saya tidak menyangka bahwa hari ini terbangun di dalam film Top Gun pada hari ini,” katanya.
Sebelum ditembak jatuh, balon China itu melayang di atas salah satu hotel di Pantai Myrtle. Saat itu, keluarga Hardy sedang check in. Keluarga Anderson yang juga menginap di hotel itu bergegas menuju lahan parkir untuk bergabung dengan sejumlah karyawan hotel yang lebih dulu berkumpul di tempat itu. Mereka lantas merekam kejadian tersebut.
Logan Hardy (12) mengatakan, letusan balon saat terkena tembakan rudal F-22 menghasilkan ledakan yang getarannya sampai terasa pada bangunan hotel. Berdiri di balkon kamar hotelnya, anak itu menyaksikan dengan jelas puing-puing balon udara jatuh. ”Kejadiannya seperti bintang yang jatuh. Saya tidak akan melupakan hari ini,” katanya.
Begitu mendengar tentang rencana penembakan balon udara China, sebagian orang bergegas ke pantai terdekat. Travis Huffstetler, salah seorang warga yang berhasil mengambil gambar balon, mengatakan, pemandangan Garden City Beach yang penuh dengan pengunjung hampir seperti saat liburan musim panas. Orang-orang mengambil foto dan video dengan telepon selulernya.
Ketika balon mulai melayang di atas laut, Mark Doss (54) bergegas mengendarai kereta golf tiga blok dari rumahnya menuju Garden City Beach. Di sana, ia bersama dua anaknya yang masih remaja menghabiskan waktu 90 menit untuk menyaksikan balon itu jatuh.
Menurut Doss, ”kepulan asap putih” muncul setelah rudal menghantam balon. ”Satu jet itu langsung menuju ke sana. Dan dor!” kata Dos.
Sementara bagi banyak orang lainnya, kegiatan terus berlangsung normal hingga malam hari. Tak sedikit bahkan yang ketinggalan berita.
Para pencari hiburan malam tetap berkumpul di kafe-kafe dan tempat hiburan lainnya. Mereka tidak merasakan ketegangan internasional apa pun yang terjadi akibat kejadian yang terjadi di ketinggian sekitar 18.300 meter di atas mereka.
Penembakan balon itu mengesankan dan ”sedikit menakutkan ”. Orang Amerika biasanya mengharapkan gambar seperti itu datang dari negara lain.
Senator Negara Bagian Greg Hembree dari Horry, yang mewakili daerah di Majelis Umum Carolina Selatan, mengatakan, penembakan balon itu mengesankan dan ”sedikit menakutkan”. Orang Amerika biasanya mengharapkan gambar seperti itu datang dari negara lain.
”Itu menakjubkan. Anda tidak pernah berpikir Anda akan melihat keterlibatan langsung dengan musuh dalam konteks militer,” kata Hembree.