Inggris menjadi negara Barat pertama yang mengirim tank ke Ukraina. Mereka berharap langkah ini bisa mendorong negara-negara Barat lain agar ikut menyumbang tank.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·3 menit baca
LONDON, MINGGU — Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak resmi meneken perjanjian mengirim 14 unit tank ke Ukraina. Pekan depan, tank-tank ini beserta perwira Inggris yang akan melatih prajurit Ukraina untuk mengoperasikannya akan diberangkatkan ke Kyiv.
Kebijakan itu disampaikan Sunak di rumah dinas sekaligus kantor Perdana Menteri Inggris di Jalan Downing Nomor 10, London, Sabtu (14/1/2023) malam atau Minggu (15/1/2023) pagi WIB. Ia mengatakan, Inggris terus mendukung Ukraina dalam konflik melawan penjajahan Rusia.
”Ukraina harus memiliki posisi tawar kuat di bidang militer, politik, dan ekonomi agar bisa melakukan perundingan damai yang setara. Bukan dipaksa tunduk ke persyaratan yang dibuat oleh pihak-pihak lain,” kata Sunak, dikutip surat kabar TheTelegraph.
Tank-tank yang akan Inggris kirim ke Kyiv adalah jenis Challenger 2. Tank ini diproduksi pada 1990 dan dioperasikan militer Inggris sejak 1994. Sekarang tank-tank yang berusia hampir 30 tahun ini tidak dipakai lagi karena ada penerusnya yang mutakhir. Walaupun demikian, Challenger 2 tetap merupakan tank paling modern yang akan dimiliki Ukraina.
Tetangga-tetangga Ukraina, antara lain Polandia dan Ceko, telah mengirim 300 tank T72 dari zaman Uni Soviet. Polandia juga ingin mengirimi Ukraina tank Leopard II buatan Jerman. Tank ini dibeli Polandia dari Jerman, tetapi Berlin tetap memegang izin tunggal ekspornya.
Meskipun tank itu dimiliki Warsawa, mereka tidak bisa menjual ataupun menghibahkan kepada pihak lain tanpa persetujuan Berlin. Sejauh ini, Kanselir Jerman Olaf Scholz tidak mau mengirim tank kepada Ukraina dengan alasan tidak menginginkan eskalasi konflik. Sikapnya ini dikritik oleh mitra-mitra di Eropa ataupun Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Jerman dan Perancis berjanji mengirim kendaraan lapis baja. Adapun Amerika Serikat mengatakan akan mengirim tank, tetapi belum disebutkan jenisnya.
”Diharapkan, dengan Inggris menjadi negara Barat pertama yang mengirimkan tank kepada Ukraina, itu akan mengilhami negara-negara Barat lain untuk mengambil langkah serupa,” kata Sunak.
Sunak juga mengutip perkataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang ia ajak berbicara melalui telepon sebelum menyampaikan pengumuman. Menurutnya, Zelenskyy mengatakan, Rusia hanya bisa dihentikan di medan tempur. Oleh sebab itu, dukungan persenjataan laut, darat, dan udara sangat penting.
Keputusan Sunak langsung ditanggapi oleh Kedutaan Besar Rusia di London. Melalui pernyataan tertulis, mereka mengatakan Inggris hanya akan mengompori situasi dan memperpanjang konflik. Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Maria Zakharova menuturkan, tank adalah sasaran sah bagi rudal-rudal Rusia.
Sementara itu, situasi belum mereda di Ukraina. Pertempuran terjadi di Kota Soledar dan Bakhmut yang menjadi garis depan. Rusia mengklaim berhasil menduduki Soledar. Ukraina membantahnya.
Serangan rudal terjadi di Dnipro yang menewaskan 12 orang dan melukai 64 orang. Korban mencakup anak-anak. Negara tetangga, Moldova, melaporkan serpihan rudal memasuki wilayah mereka di sebelah utara.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, baik Rusia maupun Ukraina sama-sama tidak akan memiliki cukup persenjataan untuk bertahan. Oleh sebab itu, percepatan perundingan damai harus dilakukan. (AFP/REUTERS)