Teka-teki di Balik Langkah Putin Kembali Ganti Komandan Serangan ke Ukraina
Presiden Vladimir Putin kembali mengganti ”otak” serangan militernya ke Ukraina. Penggantian ini dapat dibaca sebagai upaya meredam konflik internal militer Rusia sekaligus isyarat Putin haus kemenangan di medan tempur.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·4 menit baca
(MIKHAIL KLIMENTYEV, SPUTNIK, KREMLIN POOL PHOTO VIA AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) berbincang dengan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery V Gerasimov (kanan) saat menyaksikan latihan perang Vostok 2022 di Vladivostok, Rusia, 6 September 2022.
MOSKWA, JUMAT — Presiden Rusia Vladimir Putin kembali mengganti pucuk pimpinan militernya yang bertanggung jawab atas serangan di Ukraina. Jenderal Valery V Gerasimov, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, yang selama ini banyak berada di belakang layar, ditunjuk mengantikan Jenderal Sergey Surovikin. Penggantian ini dilakukan baru tiga bulan setelah Surovikin menjabat komandan perang di Ukraina.
Surovikin tidak dibebastugaskan. Ia tetap membantu Gerasimov di lapangan sebagai wakilnya bersama dua jenderal berpengalaman lainnya, yakni Jenderal Oleg Salyukov dan Jenderal Alexei Kim.
Kementerian Pertahanan Rusia saat mengumumkan pergantian pemimpin pasukannya di Ukraina, Kamis (12/1/2023), menyatakan bahwa penggantian itu dilakukan agar ada peningkatan koordinasi antara berbagai pasukan yang tengah berperang di Ukraina.
”Meningkatkan level kepemimpinan operasi militer khusus terkait dengan perluasan skala tugas dan kebutuhan untuk mengatur interaksi yang lebih dekat antara cabang-cabang militer serta untuk meningkatkan kualitas pasokan, efisiensi, dan mengarahkan kelompok pasukan,” kata Kemenhan Rusia.
Selama ini banyak analis menyebut. meski hanya menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata Rusia, Gerasimov digambarkan sebagai ”otak dan kepala” Angkatan Bersenjata Rusia yang sesungguhnya. Gerasimov (67) selama ini bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaan operasi militer Rusia di Suriah dan Ukraina. Dia memiliki karier yang panjang di militer, dimulai sejak Rusia masih bernama Uni Soviet.
Analis militer Dmitri Kuznets, seperti dikutip The New York Times, mengatakan bahwa Gerasimov secara de facto adalah panglima Angkatan Bersenjata Rusia yang sesungguhnya. Sebagai otak di balik ”misi operasi khusus di Ukraina”, sebutan Moskwa atas invasi Rusia ke Ukraina, Gerasimov semula memandang invasi ke Ukraina sebagai sebuah kemustahilan. Akan tetapi, menurut Kuznets, Gerasimov memperlihatkan kepatuhan yang luar biasa terhadap perintah Putin.
”Kami telah melihatnya pada awal perang ketika dia merencanakan operasi yang mustahil atas perintah Putin,” kata Kuznets.
AFP/GENYA SAVILOV
Seorang warga berjalan di depan apartemen yang rusak akibat perang di kota Lyman, Donetsk, Ukraina, 14 Desember 2022.
Walau dianggap sebagai panglima angkatan bersenjata yang sesungguhnya, Gerasimov tak lepas dari kritik pedas para pendukung invasi Rusia ke Ukraina, terutama dari para bloger garis keras, karena sejumlah kemunduran pasukan Rusia di medan tempur. Dengan kekuatan militer yang jauh lebih superior dibandingkan Ukraina, Rusia seharusnya dengan mudah menaklukkan negara tersebut. Akan tetapi, yang terjadi sebaliknya.
Kritik pada Kemenhan Rusia
Dua kritikus beratnya adalah pemimpin grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, dan pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov. Prigozhin menuduh Gerasimov tidak kompeten dan menyalahkannya atas serangkaian kemunduran militer Rusia.
Kritik yang sama disampaikan Kadyrov. Dia berulang kali mendesak Putin dan Kremlin untuk meningkatkan intensitas perang.
Kritik keduanya terhadap Gerasimov semakin tajam pada bulan September, ketika pasukan Rusia dipaksa mundur dari wilayah timur laut Ukraina di Kharkiv, menyusul serangan-serangan balasan Ukraina yang cepat.
Selasa lalu, Prigozhin mengecam ketidakmampuan Kemenhan Rusia. Ia menyebut bahwa anak buahnya memiliki pengalaman tempur jauh di atas orang-orang yang telah bekerja di kementerian itu selama beberapa dekade. Prigozhin juga mengklaim bahwa tentara bayarannya telah menguasai kota kecil pusat tambang garam Ukraina, Soledar.
(ALEXEI NIKOLSKY, SPUTNIK, KREMLIN POOL PHOTO VIA AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin menyalami Kepala Staf Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov (kanan), disaksikan oleh Menteri Pertahanan Sergey Shoigu, sebelum sidang Dewan Kementerian Pertahanan Rusia di Pusat Kendali Pertahanan Nasional di Moskwa, Rusia, 21 Desember 2020.
Meski begitu, pengangkatan Gerasimov bisa dibaca sebagai sikap Putin mengabaikan kritik tajam oleh para pendukungnya, termasuk Prigozhin dan Kadyrov. Hal ini juga dibaca sebagai sangat lemahnya pengaruh kedua orang tersebut, meski di lapangan, aktivitas pasukan mereka terus meningkat.
Institute of the Study of War yang berbasis di Washington melihat perombakan tersebut sebagai upaya Kremlin menegaskan kembali keunggulan Kemenhan Rusia untuk meredam konflik internalnya, melemahkan pengaruh musuh-musuhnya, dan mengirim sinyal ke Prigozhin dan lainnya agar mengurangi kritik mereka.
Pengangkatan Gerasimov bisa dibaca sebagai sikap Putin mengabaikan kritik tajam oleh para pendukungnya, termasuk Prigozhin dan Kadyrov.
Analis politik Tatiana Stanovaya mengamati bahwa penunjukan Gerasimov menandai upaya lain oleh Putin untuk menyelesaikan masalah militernya.
Berharap keajaiban
Salah satu kanal di Telegram yang mendukung invasi Rusia ke Ukraina, Rybar, menyatakan skeptis terhadap kemampuan militer negaranya melancarkan serangan lebih luas dan melumpuhkan terhadap Ukraina. ”Kami ingin memercayai bahwa ada keajaiban pada bulan ke-11 operasi khusus,” tulisnya.
Surovikin, seorang veteran tentara dengan reputasi kejam, mendapat tugas dari Putin untuk membalikkan situasi pertempuran di lapangan ketika militer Rusia mengalami serangkaian pukulan balik di medan perang.
AP/SPUTNIK/KREMLIN POOL PHOTO/ALEXEI DRUZHININ
Kolonel Jenderal Sergey Surovikin (kiri) bersama Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, Moskwa, Rusia, 28 Desember 2017, dalam upacara penghargaan terhadap tentara Rusia yang bertempur di Suriah.
Dua hari setelah pergantian posisi komandan perang ke tampuk Surovikin, tentara Rusia mengisyaratkan perubahan strategis dengan melancarkan gelombang serangan pesawat nirawak dan rudal ke sejumlah target infrastruktur Ukraina. Serangan-serangan itu menyebabkan pemadaman listrik dan pemutusan penyaluran air di beberapa kota di Ukraina.
Mark Galeotti, yang mempelajari urusan keamanan Rusia, dalam cuitannya di Twitter mengatakan bahwa pergantian pucuk pimpinan adalah sebuah konfirmasi adanya perubahan taktik di lapangan. Apalagi, Putin, Kremlin, dan Gerasimov membutuhkan kemenangan.
”Nasib Gerasimov tergantung pada seutas benang yang tipis. Dia membutuhkan kemenangan atau kariernya akan berakhir dengan suram,” kata Galeotti.
Dia menambahkan cuitanya, ”Akan ada sebuah serangan yang serius beberapa waktu ke depan.” (AP/AFP/REUTERS)