Admiral Gorshkov bukan kapal perang pertama dari Eropa yang menuju sisi barat Indo-Pasifik. Inggris, Perancis, dan Jerman sudah lebih dulu bolak-balik berlayar di kawasan ini.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
MOSKWA, KAMIS — Rusia mengumumkan kapal perangnya kembali menuju Indo-Pasifik. Kali ini, fregat Admiral Gorshkov dilengkapi rudal hipersonik dan aneka rudal laut yang dipakai dalam sejumlah perang beberapa tahun terakhir.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengumumkan pelayaran itu pada Rabu (4/1/2023) sore waktu Moskwa atau Kamis dini hari WIB. Kapal perang itu memulai pelayaran dari Rusia menuju Samudra Atlantik lalu ke Samudra Hindia.
”Hari ini, fregat Admiral Armada Soviet Gorshkov dengan rudal hipersonik tsirkon memulai pelayaran jarak jauh menuju Samudra Atlantik dan Samudra Hindia, juga (melewati) Laut Tengah,” ujarnya sebagaimana dikutip media Rusia, Tass.
Pelayaran kali ini bukan misi perdana fregat itu ke Indo-Pasifik. Pada April 2019, kapal perang itu ikut latihan perang bersama angkatan laut China di Laut Kuning.
Laut itu termasuk bagian tengah wilayah yang dirumuskan sebagai Indo-Pasifik. Kawasan itu merupakan bagian Bumi yang terletak di Samudra Hindia hingga samudra Pasifik. Indo-Pasifik membentang dari pesisir timur Amerika hingga pesisir barat Afrika.
Dalam pelayaran 2019, tidak ada keterangan apakah Admiral Gorshkov dilengkapi rudal hipersonik tsirkon atau tidak. Sementara dalam pelayaran kali ini, Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan tsirkon menjadi salah satu jenis rudal yang diangkut kapal perang yang disebut kelas fregat tercanggih Rusia tersebut.
Selain tsirkon, Admiral Gorshkov juga dilengkapi rudal kalibr. Diuji pertama kali di Suriah, kalibr memantapkan reputasi sebagai rudal laut ke darat selama perang Ukraina. Fregat itu juga dilengkapi rudal antikapal Oniks dan rudal laut ke udara Poliment-Redut. Tsirkon, Kalibr, dan Poliment-Redut merupakan persenjataan terbaru Rusia.
”Kapal ini telah dilengkapi rudal tsirkon, kalibr, pertahanan udara, torpedo, dan artileri. Awak kapal ini siap menjalankan tugas tempur,” ujar komandan kapal itu, Kapten Igor Krokhmal, sebagaimana dikutip Rossiya 24.
Dua Palagan
Rencana pelayaran ulang Admiral Gorshkov ke Indo-Pasifik pertama kali diungkap Presiden Rusia Vladimir Putin pada 21 Desember 2022. Putin menyebut fregat yang termasuk proyek 22350 itu sedang disiapkan untuk pelayaran panjang.
Dilengkapi dengan rudal-rudal terbaru, fregat itu melewati dua palagan. Dari Rusia, kapal perang itu melayari Samudra Akrtik menuju Samudra Atlantik. Sejak Perang Dunia II selesai, kedua samudra itu telah menjadi arena persaingan Uni Soviet lalu Rusia dengan Amerika Serikat dan sekutunya. Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dibentuk karena persaingan itu.
Berdasarkan pengumuman Shoigu, rute Admiral Gorshkov kali ini praktis mengelilingi seluruh wilayah NATO. Sebab, dari Atlantik, kapal itu menuju Laut Tengah sebelum menuju Samudra Hindia. Laut Tengah praktis disebut halaman belakang NATO.
Dari palagan lama di Atlantik, kapal itu melanjutkan pelayaran ke palagan baru di Indo-Pasifik. Kehadiran Admiral Gorshkov kali ini membuat dua negara pemilik hipersonik beroperasi di Indo-Pasifik. Selain Rusia, senjata hipersonik sudah dioperasikan China. Sementara AS dan sejumlah negara lain masih berusaha mengembangkan persenjataan yang di atas kertas tidak bisa ditangkal sistem pertahanan udara apa pun untuk saat ini.
Admiral Gorshkov bukan kapal perang pertama dari Eropa yang menuju sisi barat Indo-Pasifik. Inggris, Perancis, dan Jerman sudah lebih dulu bolak-balik berlayar di kawasan ini. Setelah mengirim kapal induknya pada 2021, London menempatkan dua kapal perangnya secara permanen di Indo-Pasifik mulai 2022.
Sebelum itu, kapal-kapal perang Inggris lebih banyak berada di sekitar Laut Arab. Secara geografis, sebagian negara Timur Tengah masih termasuk Indo-Pasifik. Selain Inggris, ada Jerman yang mengirimkan fregat ke Indo-Pasifik pada 2022.
Rute fregat Bayern nyaris sama dengan yang akan ditempuh Admiral Gorshkov, yakni Samudra Arktika-Samudra Atlantik-Laut Tengah-Samudra Hindia. Bedanya, Bayern melanjutkan pelayaran ke Laut China Selatan. Sementara kali ini belum ada informasi rute Admiral Gorshkov setelah dari Samudra Hindia.
Inspektur Angkatan Bersenjata Jerman Jenderal Eberhard Zorn mengatakan, Berlin akan meningkatkan pengerahan kapal perang ke Indo-Pasifik. Jerman akan lebih aktif di kawasan, antara lain, dengan ikut berbagai latihan gabungan.
Meski demikian, Zorn menolak berkomentar soal kemungkinan Jerman mengirim kapal perang melintasi Selat Taiwan. Sebab, isu itu sensitif dan harus diputuskan amat hati-hati oleh seluruh komponen pengambil keputusan tertinggi Jerman. ”Kami tidak mau memprovokasi siapa pun,” ujar panglima angkatan bersenjata Jerman itu.
Selain Inggris dan Jerman, ada Perancis yang sejak lama beroperasi di Pasifik dan Hindia. Sebab, Perancis punya wilayah di Pasifik. Sejak lama Paris pula menempatkan kapal perang di sekitar Laut Arab hingga Teluk Aden.
Sampai lima tahun lalu, misi kapal-kapal perang itu tidak disebut dalam kerangka Indo-Pasifik. Misinya fokus pada patroli rutin yang, antara lain, berupa pemberantasan bajak laut.
Setelah konsep Indo-Pasifik digencarkan, misi itu dibingkai dalam kerangka persaingan AS dan sekutunya dengan China. Rusia sejak lama menolak konsep Indo-Pasifik yang dipandang Moskwa sebagai upaya Washington menimbulkan ketegangan geopolitik baru. (AFP/REUTERS/RAZ)