Ada Paman Sam di Drone Rusia
Sistem perdagangan terbuka membuat produk apa pun bisa didapat dengan mudah di pasaran. Begitu juga dengan komponen elektronik produksi perusahaan Amerika Serikat yang tertanam di drone Rusia.
Ratusan pesawat nirawak atau drone Rusia melayang-layang di wilayah udara Ukraina. Orlan 10 UAV atau unmanned aerial vehicle yang lebih dikenal sebagai Sea Eagle melayang di udara, mengintip jejak tentara dan peralatan militer Ukraina dari ketinggian medan pertempuran.
Dari ketinggian, informasi tentang keberadaan musuh diteruskan ke pasukan darat atau jet-jet tempur Rusia. Sesaat kemudian, posisi itu dihujani artileri berat dari moncong senjata militer Rusia. Menurut catatan militer Ukraina, sekitar 20.000 artileri berat diarahkan ke posisi pasukan dan lokasi peralatan.
Membedah isi perut Orlan 10 UAV, ditemukan banyak komponen yang diyakini tidak bisa diproduksi di Rusia. Penelusuran Reuters dan iStories, berkolaborasi dengan Royal United Service Institute, menemukan rantai pasok komponen elektronik yang panjang untuk mengembangkan produk ini, dari kantor kumuh di atas sebuah pasar di Hong Kong hingga Florida dan Texas, Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: ”Drone” Iran Digunakan Serang Kyiv, Teheran Terseret Konflik di Ukraina
Orlan 10 UAV adalah produk industri strategis Rusia yang dibuat oleh Pusat Teknologi Khusus, sebuah perusahaan yang awalnya fokus pada pembuatan berbagai peralatan pengintai untuk Pemerintah Rusia. Dituding membantu Pemerintah Rusia memengaruhi hasil pemilihan umum AS pada 2016, perusahaan ini dikenai sanksi sepihak oleh Washington.
Perusahaan pun tidak bisa menggunakan produk-produk AS dalam pengembangan perangkat-perangkatnya. Warga dan perusahaan AS juga dilarang memasok teknologi apa pun ke perusahaan ini, mulai dari mikrocip, peralatan navigasi, hingga peralatan komunikasi.
Akan tetapi, larangan itu tidak menghentikan mereka untuk mendapatkan peralatan-peralatan dari Negeri Paman Sam. Dengan jalan memutar, barang-barang asal AS sampai ke markas Pusat Teknologi Khusus di St Petersburg, Rusia. Perusahaan juga mendapat pasokan model mesin pesawat dari perusahaan Jepang, Saito Seisakusho, yang digunakan di Orlan 10.
Salah satu pemasok penting untuk program pesawat nirawak Rusia adalah perusahaan ekspor yang bermarkas di Hong Kong, Asia Pacific Links Ltd. Penelusuran melalui data bea dan cukai Rusia, perusahaan ini memasok peralatan bernilai jutaan dollar AS. Sebagian besar adalah mikrocip produksi AS.
Meski nilai ekspornya jutaan dollar AS, perusahaan berkantor di lokasi yang jauh dari kesan mentereng. Lingkungan kantor terletak di sebuah gedung perkantoran yang kumuh dan sempit, dekat dengan pasar di sebuah kawasan bisnis di Hong Kong.
Perusahaan ini juga tidak sendirian menempati ruang yang disewanya. Perusahaan berbagi kamar yang dipartisi dengan tiga penyewa lainnya, menurut resepsionis gedung. Tidak ada orang saat jurnalis Reuters mendatangi ruang kantor tersebut.
Baca Juga: Senjata Asia di Perang Ukraina
Walau tampaknya tidak sesuai dengan situasi bisnisnya yang mentereng, berdasarkan catatan yang diperoleh, bisnis Asia Pacific Links Ltd berkembang pesat. Sepanjang 1 Maret hingga 30 September 2022, nilai ekspor suku cadang perusahaan meningkat dua kali lipat, dari 2,3 juta dollar AS pada 2021 menjadi 5,2 juta dollar AS pada 2022.
Barang tidak langsung dikirim ke St Petersburg, tetapi mampir dulu ke pihak ketiga yang memiliki kedekatan dengan perusahaan itu. SMT iLogic adalah perusahaan yang selalu berurusan dengan Pusat Teknologi Khusus, terutama soal impor barang-barang teknologi tinggi untuk pengembangan pesawat nirawak mereka.
Di antara suku cadang yang dikirim oleh Asia Pasifik Links Ltd ke iLogic di periode yang sama pada 2022 adalah cip buatan AS. Ada cip senilai 1,8 juta dollar AS produksi Analog Devices. Ada cip senilai 641.000 dollar AS produksi Texas Instruments. Ada pula cip senilai 238.000 dollar AS produksi Xilinx.
Ditanya melalui surat elektronik tentang pengiriman ke Rusia dalam beberapa bulan terakhir, Analog Devices tidak memberikan jawaban. Texas Instruments dan AMD, pemilik Xilinx, mengatakan, perusahaan mereka tidak secara langsung mengirim atau menyetujui pengiriman ke Rusia selama berbulan-bulan. Perusahaan juga menyatakan mematuhi semua sanksi dan kontrol ekspor AS.
AMD menambahkan bahwa mereka mewajibkan distributor resminya untuk menerapkan langkah-langkah penyaringan penggunaan akhir untuk melacak potensi penjualan atau pengalihan produk AMD ke Rusia atau wilayah terlarang. ”SMT iLogic dan Asia Pacific Links Ltd bukanlah distributor resmi AMD,” kata AMD.
Baca Juga: Di Tengah Konflik, Penjualan Senjata AS Melonjak 40 Persen
Alexey Terentyev, seorang ilmuwan terkemuka dan pemegang saham utama di Pusat Teknologi Khusus, mengakui perang telah memaksanya untuk fokus membuat drone. Dia mengakui permintaan produk Orlans saat ini sangat tinggi sehingga mereka keteteran.
”Kami tidak memiliki sumber daya untuk melakukan hal lain sekarang. Permintaannya jauh lebih besar daripada yang bisa kami produksi,” katanya.
Terentyev menolak berkomentar soal iLogic, yang berdasarkan data pabean Rusia merupakan pemasok bagi Pusat Teknologi Khusus. Bahkan, dia membantah mengenal perusahaan itu. ”Anda bertanya kepada saya tentang perusahaan yang tidak saya kenal,” katanya.
Akan tetapi, dokumen yang dipegang Reuters dan iStories menyatakan dia adalah salah satu pendiri perusahaan itu. Catatan perusahaan Rusia menunjukkan bahwa perusahaan itu didirikan oleh Terentyev dan eksekutif senior pembuat drone lainnya atau kerabat mereka.
”Ya, aku ingat sesuatu,” katanya. Namun, dia tidak bisa mengingat apa yang dilakukan iLogic. ”Saya telah kehilangan koneksi dengan perusahaan ini,” katanya. Sementara dalam sebuah wawancara telepon singkat, Roman Agafonnikov, Chief Executive Officer Pusat Teknologi Khusus, mengatakan, dia tidak tahu apa-apa tentang iLogic.
Foto bagian dalam pesawat nirawak yang diambil para pejabat militer Ukraina memperlihatkan PCB (printed circuit board) produksi Gumstix, sebuah perusahaan elekronik yang bermarkas di Redwood, California. Menurut daftar komponen yang ditemukan pada pesawat nirawak lain yang dipasok ke RUSI dan Reuters oleh Pemerintah Ukraina, papan tersebut merupakan bagian dari unit kendali Orlan 10.
Baca Juga: Ukraina, Rahasia Percepatan Keperkasaan Senjata China
Catatan pabean Rusia memperlihatkan perusahaan IK Tech, yang Berbasis di Florida, menjadi pemasok sekitar 1.000 papan sirkuit untuk iLogic antara Oktober 2020 dan Oktober 2021. Pada saat yang bersamaan, undang-undang federal melarang pasokan, baik secara langsung atau melalui perusahaan lain, teknologi semacam itu ke Pusat Teknologi Khusus.
IK Tech sendiri adalah perusahaan yang didirikan oleh Igor Kazhdan, warga negara AS-Rusia. Menurut catatan, IK Tech, menjual barang elektronik senilai sekitar 2,2 juta dolar AS ke Rusia antara 2018 dan 2021. Catatan kepabeanan Rusia menunjukkan lebih dari 90 persen barang yang dikirim IK Tech dijual ke iLogic.
Aktivitas Kazhdan menarik perhatian otoritas AS. Hanya dua minggu sebelum tank Rusia meluncur ke Ukraina dan drone Orlan mulai berdengung di wilayah udara Ukraina, agen federal menangkap Kazhdan. Dia didakwa atas 13 tuduhan penyelundupan dan menghindari kontrol ekspor saat menjual komponen elektronik ke Rusia antara Desember 2021 dan Februari 2022.
Termasuk dalam penjualan itu adalah amplifier Qorvo yang sering digunakan dalam peralatan radar, komunikasi, dan radio. Komponen ini ditemukan di sirkuit komunikasi radio drone Orlan.
Kazhdan, ditemui di rumahnya di Pantai Dania, Florida, mengatakan, ekspor yang dilakukannya tidak sebanding dengan ekspor yang dilakukan perusahaan lain. Walau demikian, dia mengaku mungkin telah membantu program drone Rusia.
Kazhdan, yang diadili karena melanggar larangan ekspor, telah mengaku bersalah. Hakim federal menjatuhkan hukuman percobaan selama tiga tahun dan menjatuhkan denda senilai 7.000 dollar AS.
Departemen Perdagangan AS tidak mau berkomentar soal apakah ada penyelidikan lebih lanjut soal Pusat Teknologi Khusus atau penjualan berbagai komponen produksi industri AS untuk membantu program pengembangan drone Rusia.
”Kami tidak akan ragu untuk menggunakan semua alat yang kami miliki untuk menghalangi upaya mereka yang berusaha mendukung mesin perang Putin,” kata juru bicara Departemen Perdagangan. (REUTERS)