Sebelum masing-masing dikenal dengan nama sekarang, masyarakat Indonesia-Jerman sudah lama berhubungan. status perekonomian terbesar di kawasan masing-masing belum tecermin dalam volume perdagangan Indonesia-Jerman.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
Selama ratusan tahun, Jerman berkontribusi penting dalam mengenalkan Indonesia di kancah global. Hubungan kedua negara dekat secara politis dan masih banyak peluang di sektor ekonomi.
Duta Besar Jerman di Jakarta Ina Lepel menyebut, hubungan Berlin-Jakarta baik di hampir semua aras tertinggi. Presiden kedua negara saling mengunjungi. Di tingkat menteri juga ada berbagai kanal komunikasi. “Hubungan baik sudah terjalin 70 tahun,” kata dia, Selasa (8/11/2022), di Jakarta.
Untuk memperingati 70 tahun hubungan kedua negara, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier berkunjung ke Jakarta pada pertengahan Juni 2022. Beberapa hari selepas lawatan itu, Presiden Joko Widodo melawat ke Jerman. Pekan depan, Kanselir Jerman Olaf Scholz bertandang ke Indonesia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20.
Sejumlah menteri kedua negara juga saling mengunjungi. Tujuan utama lawatan itu untuk meningkatkan hubungan kedua negara. Lepel menyebut, salah satu fokus hubungan Indonesia-Jerman adalah pengembangan energi terbarukan dan transisi energi. Sebagaimana dicatat Kementerian Luar Negeri Jerman, Berlin mengucurkan hibah hampir 2 miliar euro sejak 2010 ke Indonesia. Sebagian dari hibah itu dipakai untuk pengembangan energi terbarukan.
Dalam koridor Green Infrastructure Initiative, Berlin juga menyediakan pinjaman hingga 2,5 miliar euro sampai 2025. Prioritas penggunaannya untuk pengembangan infrastruktur yang ramah lingkungan.
Agenda itu wujud prioritas kerja sama Berlin-Jakarta yang menjadikan mitigasi dampak perubahan iklim sebagai pilar penting. Indonesia-Jerman punya kesamaan agenda terkait mitigasi itu. Kesamaan itu juga terlihat dalam prioritas Indonesia-Jerman saat menjadi ketua bergilir G20 dan G7. Sebagai ketua G20, Indonesia menjadikan perubahan iklim sebagai salah satu isu prioritas. Isu itu terkait pula dengan transisi energi, hal yang menjadi perhatian G7.
Ekonomi
Lepel tidak menampik, hubungan ekonomi kedua negara masih punya potensi besar untuk dikembangkan. Seperti sejumlah pihak di Indonesia, Jerman juga memandang pengesahan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) Indonesia-Uni Eropa amat penting untuk peningkatan hubungan ekonomi Indonesia-Jerman dan Indonesia-UE.
Kini, status perekonomian terbesar di kawasan masing-masing belum tecermin dalam volume perdagangan Indonesia-Jerman. Pada 2021, volumenya hanya 6 miliar euro. Sebagai pembanding, perdagangan Jerman dengan Vietnam dan Malaysia masing-masing 14 miliar euro dan 15 miliar euro.Menurut Lepel, pengusaha Jerman selalu bertanya pengembangan peluang usaha di Indonesia. Pertanyaan mereka terutama tentang kesesuaian antara karakter bisnis Jerman dengan kondisi di Indonesia.
Sejak lama, pengusaha Jerman mengembangkan usaha di luar negeri dalam kacamata rantai pasok global (GVC). Dalam konteks itu, kemudahan ekspor-impor amat penting. Sebab, produk di suatu negara akan melengkapi produk di negara lain. Tanpa kemudahan ekspor-impor, sulit menjadikan suatu negara sebagai basis produksi perusahaan yang berorientasi pasar global.
Jerman juga sudah berabad-abad menjadi perekonomian terbuka. Fokusnya adalah pasar internasional. Hal itu tidak lepas dari keterbatasan sumber daya alam dan potensi pasar domestik. Kondisi itu tidak dialami Indonesia yang punya banyak sumber daya alam dan potensi pasar domestik yang besar.Meski demikian, Lepel menyakini ada peluang besar untuk meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia-Jerman. Berbagai komunikasi dan kerja sama kedua negara dan masyarakatnya menjadi tumpuan harapan itu.
Hubungan lama
Sebelum Indonesia dan Jerman dikenal dengan nama sekarang, masyarakat kedua negara sudah lama berhubungan. Etnolog Jerman, Adolf Bastian, berperan penting dalam mengenalkan istilah Indonesia. Meski bukan pemakai pertama, Bastian konsisten mengenalkan istilah Indonesos untuk wilayah yang kini dikenal sebagai Indonesia.
Kontribusi Bastian diakui antara lain oleh Proklamator Kemerdekaan RI Mohammad Hatta. Pengakuan itu diungkap dalam tulisan pada Desember 1928.
Dalam Sie kamen als Forscher und Ärzte: 500 Jahre deutsch-indonesische Medizingeschichte, malah disebut hubungan masyarakat kedua negara sudah ada setidaknya sejak 500 tahun lalu. Seorang pengelana Jerman, Balthasar Sprenger, membuat catatan soal Nusantara pada 1509.Di bidang seni, Jerman menjadi tempat pengembangan keterampilan Raden Saleh. Pada 1839-1849, pelukis asal Semarang itu tinggal di Maxen, kota dekat perbatasan Jerman-Ceko. Hampir seabad kemudian, giliran pelukis Jerman, Walter Spies, berkontribusi pada perkembangan seni di Bali dan Yogyakarya.
Di bidang telekomunikasi, Siemens&Halske mendapat kontrak pembuatan jalur telegram di Surabaya pada 1855. Kontrak itu salah satu pekerjaan awal yang diterima perusahaan telekomunikasi Jerman tersebut. Sejak itu, teknologi menjadi komoditas utama perdagangan Indonesia-Jerman.
Teknologi juga yang membuat Jerman punya makna spesial bagi Presiden ke-3 Indonesia BJ Habibie. Sebab, Habibie lama belajar dan tinggal di sana.Adapun pada perdagangan, Jerman jelas berperan penting dalam pemasaran tembakau Deli ke pasar global. Tembakau merupakan sumber pendapatan yang membuat Kesultanan Deli menjadi salah satu kerajaan terkaya di Sumatera.Dengan sejarah panjang dan positif, serta kedekatan dan potensi kedua negara di masa kini, pengembangan hubungan pun terbuka lebar.