Putri Diana, Tetap Melekat Setelah Seperempat Abad
Selain minat kolektor pada barang-barang milik Diana, wujud pesona mendiang juga terlihat pada kunjungan ke terowongan di bawah jembatan Pont de Alma. Sebagian di antara mereka lahir jauh setelah Lady Di meninggal.
Oleh
KRIS MADA
·5 menit baca
BM
Halaman pertama harian Kompas edisi 1 September 1997 berisi laporan tentang wafatnya Putri Diana. Mantan calon Ratu Kerajaan Inggris itu meninggal pada 31 Agustus 1997 setelah kecelakan di Paris, Perancis.
Sebagian orang mengenang 31 Agustus 1997 sebagai hari duka. Malam itu di terowongan Pont de Alma, Paris, Perancis, Putri Diana menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Putri kerajaan Inggris itu meninggal beberapa jam kemudian di rumah sakit Pitié-Salpêtrière, Paris.
Meski sudah 25 tahun meninggal, pesona Diana tetap menyala. Pada 27 Agustus 2022, seseorang di Inggris membayar 764.000 dollar Amerika Serikat (AS) untuk mobil Ford Escort RS Turbo yang pernah dikemudikan Diana pada 1985-1988. Diana pernah terekam mengendarai mobil edisi khusus itu antara lain di Chelsea dan Kensington.
Biasanya, Ford Escort RS Turbo bercat putih. Khusus untuk Diana, Ford membuatkan mobil bercat hitam. Ada pula beberapa modifikasi lain pada mobil khusus itu. Diana punya beberapa Ford Escort. Salah satunya dijual 61.100 dollar AS pada 2021.
Selain masih tingginya minat kolektor pada barang-barang milik Diana, wujud pesona mendiang juga terlihat pada kunjungan ke terowongan di bawah jembatan Pont de Alma. Sampai Agustus 2022, masih banyak orang datang ke sana untuk mengenang Diana. Sebagian di antara mereka lahir jauh setelah mantan istri Putra Mahkota Inggris Raya Pangeran Charles itu meninggal.
Irinia Ouahvi (16) mengenal perempuan yang kerap disapa Lady Di itu dari cerita ibunya. Ouahvi juga mengenal Diana dari media sosial. ”Dengan gaya hidupnya, dia seorang feminis. Dia menentang etiket kerajaan, mengenakan celana pendek dan celana sepeda,” kata warga Paris itu.
Francine Rose (16) mengenal Diana dari serial film Spencer. Ditayangkan beberapa waktu lalu, film itu mengulas kehidupan Diana sebagai anak bangsawan rendahan hingga menjadi calon Ratu Inggris Raya. ”Dia sumber inspirasi karena tumbuh di keluarga yang ketat, keluarga kerajaan, dan ingin kebebasan,” kata remaja asal Belanda itu.
AFP/JOHNNY EGGITT
Dalam foto pada Agustus 1995 ini terlihat Putri Diana (kiri) bersama anak dan suaminya pada salah satu acara kerajaan Inggris. Mantan calon Ratu Kerajaan Inggris itu meninggal pada 31 Agustus 1997 setelah kecelakan di Paris, Perancis.
Rose ke Paris naik sepeda. Belanda dan Perancis bersebelahan sehingga memungkinkan penduduk kedua negara bepergian lewat darat. Salah satu tujuan Rose di Paris adalah monumen Flamme de la Liberte. Karena terletak di ujung jembatan Pont de Alma, tugu itu menjadi monumen tidak resmi untuk mengenang Diana. Orang-orang yang ingin mengenang Diana di hari terakhir hidup Putri Kerajaan Inggris Raya itu mendatangi Flamme de la Liberte.TraumaSementara Frederic Mailliez tidak perlu kunjungan ke Flamme de la Liberte untuk mengenang Lady Di. Ia dokter pertama yang mencoba menolong Diana di lokasi kecelakaan. ”Saya sadar nama saya akan selalu dikaitkan dengan malam tragis itu. Saya merasa ikut bertanggung jawab pada saat-saat terakhir hidupnya,” katanya.
Malam itu, Mailliez sedang dalam perjalanan menuju pesta. Di tengah terowongan, ia melihat mobil kecelakaan dan seorang perempuan kesulitan bernapas.Waktu itu, dokter Perancis yang mengagumi Diana tersebut tidak tahu identitas korban kecelakaan yang dihadapinya. Ketika melihat sedan yang nyaris terbelah dua, ia segera mendekati mobil itu dan membuka pintu. ”Saya membuka pintu dan melihat ke dalam,” katanya.
Waktu itu, dia melihat ada empat orang dalam sedan. Dari empat orang itu, dua diduganya sudah tewas karena tidak terlihat bernapas. Sementara dua orang lain hidup walau kondisinya parah.
”Penumpang di depan berteriak, masih bernapas. Dia bisa menunggu beberapa menit. Penumpang perempuan, wanita muda, berlutut di mobil, kepalanya ke bawah. Dia kesulitan bernapas, dia butuh pertolongan segera,” tuturnya.
Setelah Mailliez melihat sedan itu, ia menuju mobilnya untuk menelepon layanan darurat dan mengambil kantong bantuan pernapasan. Teknologi komunikasi kala itu memang belum secanggih sekarang. Telepon seluler ditempatkan di mobil, sulit ditenteng, apalagi dimasukkan ke saku seperti ponsel masa kini. Sementara ia berusaha menolong, para juru foto terus memotret sedan itu dan isinya.
DOKUMENTASI HARIAN KOMPAS
Putri Diana dan Pangeran Charles ketika berkunjung ke Indonesia
Sampai saat menolong perempuan korban, Mailliez belum tahu perempuan itu Lady Di. Ia baru tahu beberapa waktu kemudian, seperti juga jutaan orang lain di sejumlah negara, bahwa yang ditolongnya mantan calon Ratu Kerajaan Inggris. ”Sangat mengejutkan mengetahui dia Putri Diana dan dia meninggal,” katanya.
Ia lama bertanya pada diri sendiri. ”Apakah saya sudah melakukan semua yang mampu untuk menyelamatkan dia? Apakah saya bekerja dengan benar?” ujarnya.
Ia bertanya ke para dosennya. Ia juga bertanya ke para penyelidik untuk mencari jawaban. Semua meyakinkan bahwa Mailliez sudah bertugas dengan benar. Meski demikian, ia tidak bisa menghapus kenangan sebagai salah satu dari sedikit orang yang melihat saat-saat terakhir Lady Di hidup.SebutanDiana pernah disapa dengan sebutan Lady Di sebelum akhirnya dipanggil Putri Wales. Sebutan itu mengikuti perkembangan kehidupannya.
Ia lahir dari keluarga Viscount Althorp. Viscount merupakan gelar terendah di antara gelar bangsawan yang bisa diwariskan. Viscount tepat di atas Baron, gelar bangsawan yang tidak bisa diwariskan dalam tatanan kerajaan Inggris Raya.
Setiap Viscountess dan anak perempuan Viscount-Viscountess cukup disapa Lady. Karena itu, sebelum menikah dengan Pangeran Charles, Diana dipanggil Lady Di.Setelah menikah, ia disapa Putri Wales. Sebab, Pangeran Charles berstatus sebagai Pangeran Wales sejak 1958 atau kala berusia 10 tahun.
Selain gelar itu, Charles juga, antara lain, bergelar Duke of Cornwall, Duke of Rothesay, Earl of Carrick, Baron of Renfrew, Lord of the Isles, dan Prince and Great Steward of Scotland. Untuk sebagian gelar Charles, ada sebutan setara untuk Diana. Di acara resmi kerajaan, Diana harus dipanggil, antara lain, sebagai Duchess of Rothesay, Duchess of Cornwall, Countess of Chester, dan Baroness of Renfrew. (AFP/AP/REUTERS/RAZ)