logo Kompas.id
InternasionalPerempuan di China Makin...
Iklan

Perempuan di China Makin Enggan Punya Anak

Laporan PBB tentang China menyebutkan, pandemi menimbulkan dampak jangka panjang pada kelahiran pertama. Kelahiran baru diperkirakan jatuh pada level rendah tahun ini, di bawah 10 juta bayi.

Oleh
FRANSISCA ROMANA
· 4 menit baca
Seorang anak memberi makan merpati di sebuah taman di Beijing, Cina, 13 Januari 2022. Jumlah kelahiran bayi di China terus menurun sampai pada angka terendah dalam satu dekade pada tahun lalu.
AP PHOTO/NG HAN GUAN

Seorang anak memberi makan merpati di sebuah taman di Beijing, Cina, 13 Januari 2022. Jumlah kelahiran bayi di China terus menurun sampai pada angka terendah dalam satu dekade pada tahun lalu.

Kebijakan nihil-Covid-19 yang diterapkan China memiliki dampak sampingan yang dinilai serius, terutama terkait demografi. Saat berlaku karantina wilayah total (lockdown) pada April-Mei 2022 di Shanghai, muncul tagar ”kami generasi terakhir” yang viral di media sosial China hingga akhirnya disensor.

Kantor berita Reuters, Selasa (9/8/2022), melaporkan, tagar itu dipicu oleh respons seorang pria yang didatangi petugas dengan baju hazmat dan mengancam akan menghukum keluarganya selama tiga generasi karena tidak mematuhi protokol kesehatan terkait Covid-19. ”Saya merasa terhubung. Saya jelas tidak ingin anak-anak saya hidup dalam ketidakpastian di tempat yang aparatnya bisa datang dan melakukan apa pun yang mereka mau,” kata Claire Jiang (30), pekerja di industri media, yang tidak ingin punya anak.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000