Kunjungan Jokowi Perkokoh Kerja Sama Ekonomi dan Perkuat Keketuaan RI di G20
Presiden Jokowi telah menyelesaikan kunjungan kerjanya ke China, Jepang, dan Korsel. Kunjungan memperkokoh kerja sama ekonomi hingga memperkuat Indonesia dalam keketuaan di G20 tahun ini dan persiapan keketuaan di ASEAN.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah jamuan makan malam kenegaraan, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana kembali bertolak ke Tanah Air seusai melakukan kunjungan kerja di Seoul, Korea Selatan. Pesawat Garuda Indonesia GIA-1 yang membawa Presiden Jokowi dan Ibu Iriana lepas landas dari Seoul Air Base Seongnam pada Kamis (28/7/2022) malam sekitar pukul 21.30 waktu setempat. Presiden dan rombongan diperkirakan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang pada Jumat, 29 Juli 2022 dini hari.
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden menginformasikan, Presiden dan Ibu Iriana dilepas Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Hyun-dong, Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto beserta Ibu Susi Sulistiyanto, Atase Pertahanan RI Korea Selatan Kolonel (Pnb) Akal Juang Embryono Teesna Putra beserta Ibu Santi Mandalika, Duta Besar Korea Selatan untuk RI Park Tae-sung dan Madame Kang Sue Jeong, serta Komandan Seoul Airbase Seongnam Brigadir Jenderal Kim Hyun-soo.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan ke Tanah Air, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, serta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.
Menlu Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers menuturkan, ada sejumlah hal yang dapat diambil dari selesainya kunjungan Presiden Jokowi ke tiga negara, yakni Republik Rakyat China, Jepang, dan Korea Selatan. Pertama, kunjungan Presiden Jokowi ini telah berhasil memperkokoh kerja sama ekonomi. Pendekatan kerja sama yang dibangun Indonesia selalu berdasarkan pada kerja sama yang terbuka, inklusif, dan saling menguntungkan.
”Kepercayaan pemerintah dan swasta dari tiga negara tersebut terhadap stabilitas politik, (dan) pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangatlah kuat,” kata Menlu Retno saat menyampaikan keterangan pers di Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/7/2022).
Kedua, di tengah situasi dunia yang dipenuhi rivalitas, Indonesia justru memperkuat rajutan persahabatan dan kerja sama konkret dengan negara-negara dunia. ”Upaya ini akan terus dilakukan dan, dalam setiap pertemuan, para pemimpin memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi dalam memberikan kontribusi bagi perdamaian dan permasalahan global,” ujarnya.
Dalam setiap pertemuan, para pemimpin memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi dalam memberikan kontribusi bagi perdamaian dan permasalahan global.
Ketiga, menurut Menlu Retno, kunjungan Presiden Jokowi ini tentu akan memperkuat dukungan bagi presidensi Indonesia, terutama semua persiapan yang terkait dengan Konferensi Tingkat Tinggi G20.
Keempat, dengan mempertimbangkan posisi strategis ketiga negara tersebut dalam hubungan dengan ASEAN, dan mengingat Indonesia akan menjadi ketua ASEAN tahun depan, kunjungan ini juga sangat bermanfaat bagi persiapan keketuaan Indonesia tahun depan.
”Presiden dalam pertemuan-pertemuan mengatakan bahwa Indonesia ingin tetap memperkuat, terus memperkuat ASEAN, menjadikan ASEAN tetap relevan dan matters, tidak saja bagi masyarakat ASEAN, namun juga bagi dunia,” kata Menlu Retno.
Presiden dalam pertemuan-pertemuan mengatakan bahwa Indonesia ingin tetap memperkuat, terus memperkuat ASEAN, menjadikan ASEAN tetap relevan dan matters, tidak saja bagi masyarakat ASEAN, namun juga bagi dunia.
Pengembangan IKN
Pada kesempatan tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan, khususnya di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat, sudah terjalin sejak beberapa tahun lalu. Kerja sama ini terutama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan serta Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan.
Kementerian PUPR menyebutkan, bentuk kerja sama itu, antara lain, mencakup pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian di Banten untuk penyediaan air baku di Jakarta bagian barat, termasuk pembangunan water treatment plan dan jaringan distribusinya. Berikutnya juga sedang dilakukan studi kelayakan untuk Semarang Smart Water System.
Basuki mengatakan, dalam kunjungan kerja Presiden Jokowi juga telah dibahas dan disepakati empat bentuk kerja sama konkret khususnya terkait dukungan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pertama, Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan akan memberi bantuan melalui hibah pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter per detik.
Kami sudah melihat kemarin di Hwaseong Water Purification Plant. Menurut saya, ini adalah the best available technology yang sudah diaplikasikan oleh Korea Selatan sehingga siap minum, sangat reliable, karena proses pengolahan akhirnya dilakukan dengan metoda ozonisasi.
”Kami sudah melihat kemarin di Hwaseong Water Purification Plant. Menurut saya, ini adalah the best available technology yang sudah diaplikasikan oleh Korea Selatan sehingga siap minum, sangat reliable, karena proses pengolahan akhirnya dilakukan dengan metoda ozonisasi,” kata Menteri Basuki.
Kerja sama kedua yang sudah disepakati adalah pembangunan instalasi pengolahan limbah cair untuk IKN Nusantara. ”Kerja sama ketiga, kami juga telah mengunjungi Busan Eco Delta Smart City dan Smart Village yang dulu, tahun 2019, saat groundbreaking juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo,” ujarnya.
Direncanakan, di IKN Nusantara juga akan dibangun smart village yang terdiri atas 100 rumah sebagai proyek percontohan. Proyek smart village ini direncanakan dapat mulai dibangun pada 2023 dengan dukungan dari Korea Selatan. Terakhir, untuk menghubungkan IKN Nusantara dengan Kota Balikpapan akan dibangun immerse tunnel yang sesuai dengan konsep forest city.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan adanya pertemuan antara Presiden Jokowi dan para CEO dari sepuluh perusahaan terkemuka Korea Selatan yang sudah berinvestasi di Indonesia. ”Dari 10 perusahaan tersebut telah dihasilkan kesepakatan dengan total nilai investasi sebesar Rp 100,69 triliun atau 6,72 miliar dollar AS,” katanya.
Bahlil menuturkan, perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di sektor manufaktur, seperti industri baja, petrokimia, baterai listrik, pabrik kaca, pakaian, dan sepatu. ”Terkait dengan investasi tersebut, sebagian besar akan dilaksanakan mulai pada kuartal (triwulan) pertama 2023, bahkan sebagian sudah akan melakukan di kuartal keempat 2022,” kata Bahlil.