Sejak terpilih pertama kali sebagai Presiden Perancis, Emmanuel Macron berusaha memulihkan pengaruh Perancis di Afrika. Sebagian Afrika pernah dijajah Perancis. Paris berusaha mempertahankan pengaruhnya di benua itu.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
AFP/LUDOVIC MARIN
Presiden Kamerun Paul Biya (kanan) menyambut Presiden Perancis Emmanuel Macron di Kantor Kepresidenan Kamerun di Younde, Selasa (26/7/2022). Macron melawat ke Kamerun, Benin, dan Guinea-Bissau sebagai upaya meningkatkan ulang pengaruh Perancis di Afrika.
YOUNDE, SELASA — Perancis berusaha untuk terus mengokohkan ulang pengaruhnya di Asia, Afrika, dan Pasifik. Selain itu, Paris juga merencanakan peningkatan kehadiran militernya di kawasan-kawasan tersebut.
Presiden Perancis Emmanuel Macron memulai lawatan ke Afrika dengan kunjungan ke Kamerun mulai Senin (25/7/2022) malam. Dari Kamerun, Macron akan bertandang ke Benin dan Guinea-Bissau.
Selama kampanye Pemilu 2022, Macron berjanji memperbarui hubungan Perancis dengan Afrika. Lawatan pada 25-28 Juli 2022 adalah bagian dari perwujudan janji itu.
Dalam pernyataan Istana Kepresidenan Perancis disebutkan, lawatan tersebut menunjukkan komitmen Paris pada Afrika. Lewat lawatan itu, Macron akan semakin memperdalam kemitraan Perancis dengan Afrika.
Selama berkunjung ke tiga negara itu, Macron mengagendakan sejumlah isu, termasuk membahas krisis pangan selepas perang Rusia-Ukraina meletus. Ia juga akan membahas peran Paris dalam membantu negara-negara Afrika menghadapi pemberontak dan kelompok radikal.
Sejak terpilih pertama kali sebagai Presiden Perancis, Macron berusaha memulihkan pengaruh Perancis di Afrika. Selain negara-negara lain di Eropa, Afrika merupakan benua yang paling kerap disambangi Macron.
AFP/LUDOVIC MARIN
Presiden Perancis Emmanuel Macron (kanan) melambaikan tangan ke arah kumpulan warga saat disambut Perdana Menteri Kamerun Joseph Dion Ngute (kedua dari kiri) di Bandar Udara Internasional Nsimalen, Yaounde, Kamerun, Senin (25/7/2022).
Younde berharap Paris mau mendorong Uni Eropa dan sekutunya mempertimbangkan ulang sanksi kepada Moskwa. Negara-negara Afrika ikut terpukul oleh dampak sanksi yang dijatuhkan Brussels kepada Rusia. Gara-gara sanksi tersebut, harga aneka komoditas melonjak akibat sanksi terhadap Rusia.
Sebelum perang, Badan Energi Internasional (IEA) mengakui Rusia sebagai pemasok utama minyak dan gas bumi. Moskwa juga pemasok penting batubara, pupuk, dan aneka komoditas pertanian. Sanksi UE dan sekutunya membuat ekspor aneka komoditas Rusia tersendat.
Negara-negara miskin dan berkembang di Afrika termasuk yang terpukul akibat sanksi UE dan sekutunya. Sebab, Rusia menjadi pemasok utama aneka kebutuhan Afrika.
Pertahankan pengaruh
Dari 275 juta penutur bahasa Perancis, hingga 140 juta jiwa berada di Afrika dan hanya 67 juta jiwa berada di Perancis. Hingga 21 negara Afrika menggunakan bahasa Perancis sebagai bahasa resminya. Warga dari sejumlah negara Afrika bisa masuk Perancis tanpa visa.
Fakta itu tidak lepas dari sejarah sebagian Afrika pernah dijajah Perancis. Paris terus berusaha mempertahankan pengaruhnya di Afrika lewat beberapa cara.
AP/STEPHANE DE SAKUTIN
Dalam foto yang diambil pada Desember 2019 ini terlihat jet tempur Rafale lepas landas dari geladak kapal induk Charles de Gaulle yang tengah berlayar di Laut Tengah. Dalam pernyataan pada Juli 2022, gugus tempur laut Charles de Gaulle dipersiapkan berpatroli ke kawasan Indo-Pasifik.
Namun, beberapa dekade terakhir, sejumlah negara Afrika merapat ke China yang menawarkan miliaran dollar AS. Beijing membawa investasi, hibah, serta utang untuk menggerakkan perekonomian Afrika melalui aneka proyek infrastruktur dan investasi.
Sebagian negara Afrika juga merapat ke Rusia yang memasok persenjataan, energi, dan pangan ke benua itu. Di beberapa tempat, pasukan Perancis berhadapan dengan pasukan Rusia. Moskwa dan Paris mendukung pihak berbeda dalam aneka perang di Afrika.
Kehadiran di Asia
Lawatan Macron ke Afrika berlangsung setelah Paris mengumumkan akan meningkatkan kehadiran militernya di Asia. Perancis sebenarnya punya wilayah dan penduduk di Indo-Pasifik. Ada 1,6 juta penduduk Perancis di Indo-Pasifik. Paris punya 9 juta kilometer persegi zona ekonomi eksklusif di kawasan ini.
Dalam pernyataan pada Juni 2022, Menteri Angkatan Bersenjata Perancis Sebastien Lecornu memastikan negaranya akan tetap berkomitmen di Indo-Pasifik. Karena itu, Perancis mempersiapkan pengerahan gugus tempur laut Charles de Gaulle ke Indo-Pasifik. Selain terdiri atas kapal induk, gugus tempur laut itu akan melibatkan sejumlah pesawat tempur dan kapal perang. Paris menyebut rencana operasi ini sebagai wujud nyata komitmen Perancis pada kawasan.
AP/COSTAS BALTAS
Kapal induk Perancis, Charles de Gaulle, buang sauh di lepas pantai Athena, Yunani, Maret 2022. Dalam pernyataan pada Juli 2022, gugus tempur laut Charles de Gaulle dipersiapkan berpatroli ke Indo-Pasifik.
Selama ini, meski punya wilayah, Perancis dinilai kurang serius di Indo-Pasifik. Hanya ada 8.000 tentara, 40 pesawat, dan 20 kapal ditempatkan Perancis di Indo-Pasifik. Semua aset itu tersebar di wilayah yang membentang jutaan kilometer persegi.
Tidak hanya sedikit, sebagian aset militer Perancis itu juga tidak bisa beroperasi. Pada Juli 2021 terungkap, empat kapal perang Perancis di Kaledonia Baru tidak bisa dipakai.
Paris mengagendakan penempatan enam kapal patroli pesisir di Indo-Pasifik mulai 2022. Paris juga mempersiapkan lebih banyak patroli kapal perang ke Indo-Pasifik. (AFP/REUTERS)