Setiap anggota UE diminta melakukan segala yang diperlukan untuk mengurangi pemakaian gas hingga 15 persen. UE mencoba menggantikan gas dari Rusia, tetapi dinilai tak akan cukup.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·3 menit baca
BRUSSELS, KAMIS — Komisi Eropa mendesak negara-negara anggota untuk mengurangi konsumsi gas alam hingga 15 persen demi memenuhi cadangan gas musim dingin dan mengantisipasi pengurangan pasokan gas Rusia. Komisi Eropa juga meminta anggota memberi Brussels kewenangan khusus guna menerapkan penjatahan wajib jika Rusia menghentikan aliran gas ke Eropa.
”Rusia memeras kita. Rusia menggunakan energi sebagai senjata. Oleh sebab itu, apakah Rusia menghentikan sebagian atau seluruh aliran gas, Eropa harus siap,” kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen kepada wartawan, Rabu (20/7/2022).
Gas alam kembali mengalir melalui jaringan pipa Nord Stream 1 dari Rusia ke Eropa, Kamis (21/7), setelah 10 hari dihentikan dengan alasan perawatan rutin. Pasokan gas diperkirakan turun dibandingkan dengan kapasitas sebelumnya. Pengiriman di masa mendatang pun diperkirakan tidak menentu.
Pipa Nord Stream 1 di bawah Laut Baltik ke Jerman ditutup sejak 11 Juli untuk pemeliharaan tahunan. Di tengah meningkatnya ketegangan dalam perang Ukraina-Rusia, Eropa khususnya Jerman khawatir jaringan pipa gas itu tidak akan dibuka lagi. Operator Nord Stream AG menyebutkan, gas mulai mengalir lagi Kamis pagi, tetapi jauh di bawah kapasitas penuh jaringan.
Pada pertengahan Juni, perusahaan gas Rusia, Gazprom, memangkas aliran gas menjadi 40 persen dari kapasitas. Alasan yang disampaikan, persoalan teknis akibat turbin yang sedang diservis di Kanada tidak bisa dikirim kembali karena sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia atas invasi ke Ukraina.
Sejak serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Barat menjatuhkan beragam sanksi terhadap Rusia. Sejak itu pula Rusia mulai mengurangi pengiriman gas ke Eropa, tampaknya untuk menghalangi negara-negara Uni Eropa mengisi cadangan gas mereka. UE mencoba menggantikan gas dari Rusia dari tempat-tempat jauh, seperti Amerika Serikat, Norwegia, Azerbaijan, dan Aljazair.
Namun, Badan Energi Internasional memperingatkan, sumber gas non-Rusia tidak akan cukup. Tahun lalu, sebanyak 40 persen pasokan gas UE berasal dari Rusia. Maka, gangguan lebih jauh pada pasokan gas ke Eropa akan mendorong harga-harga lebih tinggi. Eropa berisiko mengalami resesi.
Berdasarkan rencana ”hemat energi” ini, setiap anggota UE diminta melakukan segala yang diperlukan untuk mengurangi pemakaian gas hingga 15 persen antara Agustus 2022 dan Maret 2023, dibandingkan periode yang sama selama 5 tahun terakhir. Pada akhir September 2022, setiap negara anggota diharapkan memiliki rencana detail peta jalan untuk mencapai target tersebut.
”Jika negara-negara anggota tidak membuat kemajuan, atau situasi memburuk, kami usulkan agar Komisi Eropa bisa menyatakan keadaan darurat setiap saat. Ini akan mendorong kewajiban mencapai target 15 persen pengurangan gas,” ujar Von der Leyen.
Langkah ini diperkirakan akan memicu penolakan dari sejumlah anggota. Namun, Von der Leyen mengatakan, fase ”wajib” ini hanya akan diterapkan jika ada penurunan drastis atau penghentian total pasokan gas Rusia.
Fokus target pengurangan konsumsi gas terutama pada perusahaan dan industri. Rumah tangga hanya menggunakan 37 persen dari total pemakaian gas UE. Brussels juga menyatakan, negara anggota bisa beralih kembali menggunakan tenaga nuklir jika itu pilihan yang ada. Negara anggota yang berencana meninggalkan energi nuklir diminta menunda penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengatakan, Gazprom bukanlah pihak yang disalahkan atas pengurangan pasokan gas melalui jaringan pipa ke Eropa. Ia menyalahkan Kyiv karena menutup salah satu rute pengiriman via Ukraina. Sebaliknya, otoritas Ukraina menyalahkan Rusia atas penutupan itu karena invasi militer ke Ukraina.
Putin, Selasa, menyatakan, Gazprom sampai saat ini belum menerima dokumen terkait pengembalian turbin dari Kanada. Klaim ini diulangi Gazprom sehari kemudian. Putin menambahkan, Gazprom akan menghentikan turbin lain untuk perbaikan pada akhir Juli. Jika turbin dari Kanada tak juga dikembalikan hingga saat itu, Putin mengatakan aliran gas melalui Nord Stream 1 akan dikurangi lagi. (AP/REUTERS)