Dua Hari Setelah Abe Meninggal, Jepang Gelar Pemilu Parlemen
Dukungan yang tinggi dari jajak pendapat bisa membantu PM Kishida mengonsolidasikan kekuasaan. Kuatnya dukungan memungkinkan dia merevisi konsitusi Jepang, yang bahkan tidak bisa dicapai Abe sekalipun.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·3 menit baca
TOKYO, MINGGU – Hanya dua hari setelah mantan Perdana Menteri Shinzo Abe meninggal, Jepang menggelar pemilihan anggota majelis tinggi, Minggu (10/7/2022). Pemilu dibayangi pembunuhan Abe, tetapi Perdana Menteri Fumio Kishida dan para politisi Jepang menekankan pembunuhan itu tidak akan menghentikan proses demokrasi.
”Kita tidak boleh membiarkan kekerasan menekan kampanye saat pemilu sebagai fondasi demokrasi,” kata Kishida, Sabtu, saat berkampanye keliling Jepang.
Kishida menyempatkan diri menyampaikan duka cita kepada keluarga Abe di Tokyo setelah jenazah Abe tiba dari Nara. Pembunuhan yang terjadi pada Jumat mengguncang Jepang dan mengejutkan dunia. Para pemimpin dunia mengirimkan ucapan simpati, bahkan dari negara-negara yang mengalami hubungan sulit dengan Jepang saat Abe berkuasa, seperti China dan Korea Selatan.
Presiden China Xi Jinping menyatakan dukacita mendalam. Sementara Presiden AS Joe Biden memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang sepanjang Minggu di AS. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan mengunjungi Jepang pada Senin untuk memberikan penghormatan terakhir bagi Abe.
Penembakan Abe menghentikan seluruh kegiatan kampanye pada Jumat. Namun, para politisi kembali berkampanye pada Sabtu. Saat Kishida kampanye, tampak peningkatan pengamanan di lokasi kampanye di bagian barat daya Tokyo. Pemindai logam dipasang di lokasi. Ini di luar kebiasaan pengamanan di Jepang.
Kekuatan
Tempat pemungutan suara dibuka pada Minggu pukul 07.00 waktu setempat dan ditutup pukul 20.00. Media Jepang melaporkan, sebanyak 15,3 persen pemilih telah memberikan suara lebih dulu.
Pemilu majelis tinggi biasanya dilihat sebagai referendum atas pemerintahan yang berkuasa. Jajak pendapat terbaru menunjukkan Partai Demokratik Liberal (LDP) masih memiliki kekuatan. Ketika seluruh negeri tengah berduka, LDP dan mitra koalisinya, Komeito, bisa menuai simpati dari para pemilih. ”Koalisi berkuasa LDP-Komeito sudah berada di jalur kemenangan solid. Gelombang simpati bisa mendorong margin kemenangan,” ujar James Brady, dari lembaga konsultan Teneo.
Pekan lalu, jajak pendapat menunjukkan perolehan LDP setidaknya hingga 60 kursi dari 125 kursi yang diperebutkan. Saat ini LDP menduduki 55 kursi di majelis tinggi. Ditambah kursi milik Komeito, LDP mampu menjaga mayoritas kursi di majelis tinggi.
Dukungan yang tinggi dari jajak pendapat bisa membantu Kishida mengonsolidasikan kekuasaan dan peluang untuk memenuhi tujuannya mendorong belanja pertahanan. Kuatnya dukungan juga memungkinkan dia merevisi konsitusi Jepang, yang bahkan tidak bisa dicapai Abe sekalipun.
Meski tak lagi menjabat sebagai perdana menteri, sosok Abe masih berpengaruh di LDP. Pandangan Abe yang nasionalis dan keras cukup memicu keterbelahan, terutama keinginannya untuk mereformasi konstitusi pasifis yang memungkinkan Jepang memiliki angkatan bersenjata. Saat ini, berdasarkan undang-undang dasar pasca-Perang Dunia II, Jepang hanya memiliki pasukan bela diri.
Meski demikian, Abe dipuji berkat strategi ekonomi yang dijuluki Abenomics. Dia juga menuai pujian atas upayanya meletakkan posisi Jepang secara mantap di panggung dunia.
Kishida digambarkan sebagai penerus Abe. Dia pernah menjadi sosok yang lebih lunak di LDP, tetapi mengubah pandangannya menjadi lebih keras. Dia mengatakan, bagian dari konstitusi Jepang itu memiliki elemen yang ”kuno dan kurang”.
Pemilu pada Minggu ini diperkirakan akan menguatkan posisi Kishida dan memberikan dia tiga tahun ”emas” karena tidak akan ada pemilu dalam kurun waktu tersebut. Meski demikian, dia tetap menghadapi tantangan berat, termasuk kenaikan harga-harga dan kekurangan energi, khususnya pada awal musim panas ketika gelombang panas memicu pemadaman listrik.
”Pada bulan-bulan mendatang, pemerintah tentu akan memperkuat keamanan dalam negeri. Dengan membangkitkan sentimen keamanan dan keselamatan, kebijakan itu bisa menambah momentum bagi peningkatan pertahanan dan revisi konstitusional seperti yang dicita-citakan Abe,” ujar Brady. (AFP/REUTERS)