Pengakuan Penembak Abe kepada Penyidik: Motif Pribadi, Tak Ada Dendam Politik
Dari pemeriksaan sementara aparat penyidik kepolisian di Jepang, motif penembakan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe sejauh ini diduga karena alasan pribadi.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·5 menit baca
NARA, SABTU — Kepolisian Jepang masih menyelidiki Tetsuya Yamagami. Laki-laki pengangguran berusia 41 tahun ini menembak mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada hari Jumat (8/7/2022) yang berujung kepada tewasnya negarawan tersebut. Sejauh ini, pelaku mengatakan bahwa motifnya tidak berlandaskan isu politik.
Dalam keterangan tertulis Kepolisian Nara yang dikeluarkan pada hari Sabtu (9/7/2022), dikatakan bahwa Yamagami pernah mengabdi di Pasukan Bela Diri Maritim Jepang. Ia keluar dari ketentaraan pada tahun 2005. Setelah itu, ia hidup dengan bekerja serabutan. Yamagami saat ini berdomisili di kota Nara dan tidak memiliki pekerjaan.
Ketika diinterogasi, Yamagami mengaku tidak memiliki alasan politik apa pun yang bertentangan dengan Abe. Justru motifnya adalah pribadi. ”(Tindakan) Ini bukan karena saya punya dendam politik terhadap Abe,” demikian pengakuan Yamagami kepada penyidik, seperti dikutip koran The Asahi Shimbun.
Yamagami mengungkapkan, dirinya memiliki dendam kesumat terhadap suatu organisasi yang ia percayai terkait dengan Abe. Polisi masih mendalami organisasi tersebut dan belum menyebarluaskan nama ataupun hubungannya dengan perdana menteri Jepang periode 2006-2007 dan 2012-2020 itu.
Media Jepang, yang mengutip sumber-sumber di kepolisian, menyebutkan bahwa organisasi yang--disebut Yamagami kepada penyidik--diyakini terkait dengan Abe adalah organisasi keagamaan. Yamagami menganggap, organisasi itu sebagai penyebab kesulitan keuangan yang dialami ibunya dan perceraian di keluarganya.
Alihkan target pada Abe
"Keluarga saya bergabung dengan kelompok keagamaan itu dan hidup kami jadi lebih sulit setelah mendonasikan uang ke organisasi tersebut," kata Yamagami kepada penyidik, seperti ditirukan sumber-sumber The Asahi Shimbun. "Saya ingin menarget pejabat teras organisasi itu, tetapi sulit. Jadi, saya menyasar Abe karena saya yakin dia terkait (dengan organisasi tersebut). Saya ingin membunuhnya."
Seorang pria yang mengaku sebagai kerabat Yamagami kepada The Asahi Shimbun mengungkapkan, keluarga Yamagami mengalami kesulitan dengan kelompok keagamaan tersebut. "Keluarganya berantakan gara-gara kelompok itu," ujar pria tersebut. "Saya yakin, Yamagami mengalami kesulitan akibat organisasi itu."
Seperti dilansir media NBC, Kepolisian Nara menggeledah rumah Yamagami. Mereka menemukan beberapa senjata api rakitan. Senjata yang dipakai untuk menembak Abe ketika berpidato untuk kampanye Partai Demokratik Liberal (LDP) juga rakitan. Polisi menggambarkannya sebagai dua laras pendek dari pipa yang dipasangkan pada sebilah kayu sepanjang 30 sentimeter.
Abe pada Jumat (8/7/2022) memiliki jadwal kampanye ke sejumlah kota. Kampanye dilakukan menjelang pemilihan umum Majelis Tinggi Parlemen. Di Jepang, cara berkampanyenya bukan besar-besaran seperti di Indonesia, melainkan di titik-titik keramaian masyarakat, seperti di perempatan jalan.
Yamagami tinggal di sebuah apartemen sekitar 3 kilometer dari Stasiun Kereta Yamato-Saidaiji, Kintetsu, di Nara, dekat lokasi penembakan Abe. Tersangka mengetahui jadwal kunjungan Abe pada 8 Juli 2022 dari informasi pada laman LDP. Kunjungan Abe ke kota itu baru diputuskan, semalam sebelumnya. LDP merilis kunjungan Abe pada jam 19.00 dan pengurus LDP setempat menyebarkan informasi itu melalui Twitter.
Ketika berpidato, Abe ditembak dua kali dari belakang oleh Yamagami. The Asahi Shimbun melaporkan, pria yang diyakini adalah Yamagami berdiri 5-10 meter di belakang Abe.
Abe mengalami dua luka, satu di leher, dan satu di dada. Ia dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Kedokteran Nara dan mengalami gagal jantung sehingga nyawanya tidak tertolong. Adapun Yamagami sama sekali tidak berusaha melarikan diri dari tempat kejadian, ia segera dibekuk polisi.
”Saya kaget sekali. Tidak menyangka di Jepang ada kejadian penembakan. Tokoh negara pula yang jadi sasarannya,” kata Takashi Uchida (57), seorang warga kepada CNN.
Data Kepolisian Jepang menyebutkan, pada tahun 2021 hanya ada 10 insiden senjata api. Semuanya terkait kasus kejahatan terorganisasi. Negara ini memiliki aturan ketat yang melarang kepemilikan senjata api bagi warga sipil.
Jenazah Abe rencananya tiba di Tokyo pada Sabtu siang bersama istrinya, Nyonya Akie Abe. Belum ada kabar lebih lanjut mengenai upacara pemakamannya.
Kepergian Abe mengundang berbagai ucapan belasungkawa dari kepala negara di dunia. Mereka semua juga mengecam perbuatan Yamagami. Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengingat Abe sebagai sosok yang tegas. ”Saya tidak pernah melupakan betapa kompleksnya pengalaman kami ketika mendatangi Pearl Harbour,” kata Obama.
Pearl Harbour adalah pangkalan militer di AS yang pada Perang Dunia II dibom oleh Jepang. AS kemudian membalas dengan menjatuhkan bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki yang kemudian mengakhiri perang. Pasca-kekalahan Jepang ini hubungan Washington-Tokyo berkembang unik. Dua negara yang awalnya bermusuhan kini menjadi sekutu.
Meskipun demikian, Abe tetap dinilai sebagai sosok yang kontroversial. Terutama bagi China dan sekutu Jepang sendiri, yaitu Korea Selatan. Sikap Abe yang nasionalis membuat dia tidak berkompromi dalam beberapa hal mengingat posisi Jepang pada masa Perang Dunia II, walaupun sejumlah aspek yang ia puja bertentangan dengan nilai kemanusiaan.
Salah satu contohnya ialah Abe rutin beribadah di Kuil Yasukuni yang didirikan untuk mengenang para tentara Jepang pada masa Perang Dunia II. Bagi masyarakat Korsel dan China, hal ini sangat menyakitkan karena tentara Jepang terkenal kejam di Asia, termasuk di Indonesia. Mereka memperbudak warga lokal dan mempunyai sistem jugun ianfu, yaitu memaksa perempuan setempat melayani para tentara.
Di China, opini warganet terbelah. Media Quartz mengutip sejumlah warga nasionalis garis keras yang memuji perbuatan Yamagami karena menghabisi musuh China. Pemerintah China sendiri mengutarakan belasungkawa dan berharap hubungan Beijing-Tokyo bisa membaik. Pemerintah China mengimbau agar warga tidak menyerukan ujaran kebencian kepada Abe. Selama kepemimpinannya, walaupun kerap bersitegang dengan China, Abe tetap mengedepankan dialog. (AFP/REUTERS)
-------
Catatan Redaksi:
Artikel ini diperbarui dengan menambahkan detail keterangan tersangka Tetsuya Yamagami kepada penyidik kepolisian, seperti dikutip media Jepang, The Asahi Shimbun, pada Sabtu, 9 Juli 2022, pukul 14.00 WIB. Terima kasih.