Wilayah sekitar sekolah akan diperiksa dari bom dan bahan peledak. Semua sekolah akan melakukan pelatihan yang diperlukan saat ada peringatan serangan udara.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
KYIV, JUMAT — Sekolah di Kyiv, ibu kota Ukraina, akan kembali dibuka untuk tahun ajaran baru pada 1 September 2022, seperti diumumkan otoritas setempat, Jumat (1/7/2022). Sekolah-sekolah di Kyiv saat ini sedang menjalani libur musim panas. Semua pemelajaran berlangsung secara daring setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
”Tugas paling penting untuk tahun ajaran baru adalah menjamin keamanan siswa dan guru,” kata Olena Fidanyan, Kepala Departemen Pendidikan dan Sains Kyiv, dalam sebuah pernyataan.
Ia mengatakan, wilayah sekitar sekolah akan diperiksa dari bom dan bahan peledak. Tempat perlindungan dari bom di sekolah juga akan diisi dengan air, obat-obatan, dan kebutuhan lain.
”Saat tahun ajaran baru, semua sekolah akan melakukan pelatihan yang dibutuhkan oleh guru dan siswa, terutama terkait tindakan selama ada peringatan serangan udara,” kata Fidanyan menambahkan.
Siswa yang tidak bisa kembali ke Kyiv diperbolehkan belajar jarak jauh.
Setelah beberapa waktu selama invasi, Rusia mengurangi aktivitas militernya di dekat Kyiv dan memfokuskan serangan di wilayah Donbas, Ukraina bagian timur. Ratusan ribu penduduk Kyiv saat ini telah kembali ke kota. Restoran, supermarket, dan pusat aktivitas bisnis lain secara perlahan kembali dibuka untuk pengunjung.
Padahal, bulan lalu, sebuah rudal Rusia menghantam bangunan tempat tinggal di Kyiv dan menyebabkan seorang tewas dan sejumlah orang luka-luka.
Hingga Sabtu (2/7/2022), suasana di tempat lain di Ukraina masih mencekam. Pada dini hari, terdengar ledakan kuat di kota Mykolaiv, kata Wali Kota Oleksandr Senkevich, di sebuah unggahan media sosial. ”Ada ledakan kuat di kota! Tetap di tempat perlindungan!” tulis Senkevich di aplikasi perpesanan Telegram.
Tidak segera diketahui apa yang menyebabkan ledakan tersebut. Laporan itu belum bisa diverifikasi. Sirene serangan udara terdengar di seluruh wilayah Mykolaiv sebelum ledakan.
Guna membantu Ukraina meredam serangan Rusia, Amerika Serikat menyatakan tengah mengirimkan dua sistem rudal permukaan-ke-udara NASAMS, empat radar kontra-artileri tambahan, dan 150.000 butir amunisi artileri 155 mm ke Ukraina sebagai bagian dari paket senjata terbarunya untuk Ukraina.
Paket bantuan senilai sekitar 820 juta dollar AS itu diumumkan Presiden AS Joe Biden pada Kamis di Madrid setelah pertemuan para pemimpin NATO di Madrid, Spanyol, yang difokuskan pada invasi Rusia ke Ukraina.
Pentagon memberikan rincian lebih lanjut pada Jumat saat mengumumkan rencana tersebut. Disebutkan, bantuan keamanan juga termasuk amunisi tambahan untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS).
Rusia meningkatkan serangan rudal jarak jauh saat pasukannya berhasil merebut wilayah-wilayah bagian timur Ukraina. Serangan tanpa henti dilakukan untuk mencoba memaksa Kyiv menyerahkan dua provinsi di wilayah itu kepada separatis pro-Moskwa.
Rusia juga terus berusaha lepas dari jerat sanksi Eropa dengan terus menjalin hubungan dengan negara-negara lain, seperti India. Kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Perdana Menteri India Narendra Modi melalui sambungan telepon, Rusia masih menjadi produsen dan pemasok biji-bijian, pupuk, dan energi yang dapat diandalkan.
Dalam diskusi tentang pasar makanan global, Putin menyoroti kesalahan sistemik yang dibuat sejumlah negara, yang dinilai telah mengganggu arsitektur perdagangan bebas bahan-bahan makanan dan memicu kenaikan harga yang signifikan, kata Kremlin. (AFP/REUTERS)