Dalam Semalam, Dua Kali Peringatan Ancaman Serangan Rusia Itu Diumumkan
Tiada hari atau malam di Kyiv, ibu kota Ukraina, berlalu tanpa peringatan potensi ancaman serangan Rusia oleh Pemerintah Ukraina. Ini bagian dari kewaspadaan sekaligus bagian dari keseharian di tengah perang.
Oleh
HARRY SUSILO DAN KRIS MADA DARI KYIV, UKRAINA
·2 menit baca
KYIV, KOMPAS — Ukraina mengantisipasi serangan udara lanjutan di ibu kota negara itu, Kyiv. Warga diajak terus bersiaga pada upaya pendudukan Kyiv.
Kabar tentang dugaan potensi serangan udara oleh Rusia itu, antara lain, disiarkan pada Jumat (10/6/2022) malam waktu Kyiv atau Sabtu (11/6/2022) dini hari WIB. Aplikasi informasi darurat dari Pemerintah Ukraina menunjukkan ada dua peringatan serangan udara pada Jumat malam.
Selain tertulis melalui aplikasi, peringatan juga diikuti alarm di ponsel yang memasang aplikasi tersebut dan sirene di berbagai penjuru Kyiv pada Jumat malam. Setelah dipastikan tidak ada serangan udara, peringatan dicabut beberapa menit kemudian.
Terakhir kali serangan udara menyasar Kyiv terjadi di Distrik Darnitsky pada Minggu (5/6/2022) pagi. Rudal Rusia merusak tiga bangunan dalam bengkel kereta di distrik itu.
Sementara peringatan serangan pada Jumat malam disiarkan beberapa jam setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan lawatan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace ke Kyiv. Melalui kanal telegramnya, ia mengunggah video dirinya sedang berbincang dengan Wallace.
Tidak disebutkan kapan Wallace tiba. Dalam video itu terlihat Wallace didampingi sejumlah pejabat Kemenhan dan perwira Inggris.
Pertahanan
Peringatan pada Jumat malam juga disiarkan beberapa jam setelah juru bicara Kemenhan Ukraina, Oleksandr Motuzianyk, mengungkap potensi Rusia berusaha menyasar Kyiv lagi. ”Potensi itu (upaya Rusia menyerbu Kyiv lagi) tidak mungkin dikesampingkan,” katanya.
Meski demikian, ia optimistis Kyiv bisa menahan serangan Rusia. Sejak Moskwa menarik mundur pasukan dari sekitar Kyiv lalu memusatkkan kekuatan di sisi timur dan selatan Ukraina, Kyiv sama sekali belum mengendurkan pertahanan.
Ukraina tetap menutup total sebagian dari enam jembatan yang menghubungkan Bantaran Kiri dan Bantaran Kanan Kyiv. Di jembatan yang tidak ditutup total, Ukraina menempatkan perintang yang dijaga sejumlah orang bersenapan.
Dari setiap arah, hanya ada satu kendaraan bisa lewat. Padahal, jalanan bisa dilewati total enam kendaraan berdampingan sekaligus, yakni tiga di sisi kiri dan tiga lain di sisi kanan.
Sampai sekarang, di berbagai penjuru Ukraina masih terlihat perintang. Selain besi bersilang yang dikenal sebagai ”Landak Ceko”, perintang berupa tumpukan karung pasir, balok beton, hingga peti kemas yang diletakkan di tengah jalan.
Siapa pun dilarang merekam video dan gambar di titik perintang yang masih dijaga. Perekaman hanya boleh di titik yang tidak lagi dijaga.