India Bantu Atasi Kemiskinan dan Kelaparan di Afghanistan
Meski tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Kabul, New Delhi tetap mengirimkan bantuan untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan di Afghanistan.
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·3 menit baca
KABUL, KAMIS — Sebuah tim Pemerintah India, yang dipimpin pejabat Kementerian Luar Negeri, tiba di Kabul untuk mengawasi operasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Afghanistan, Kamis (2/6/2022). Meski tak memiliki hubungan diplomatik dengan Kabul, New Delhi mengirim bantuan untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan yang semakin parah sejak Taliban berkuasa.
Tidak ada komentar Taliban terkait kunjungan tim India itu. India telah menutup kantor kedutaan besarnya di Kabul dan konsulat jenderalnya di Afghanistan serta menarik semua diplomat dan stafnya, Agustus 2021. Para diplomat India menggelar pertemuan dengan perwakilan Taliban di Doha, ibu kota Qatar. Kunjungan tim India ke Kabul kali ini adalah yang pertama sejak Agustus lalu.
Sebelum Taliban merebut Kabul, India telah memberikan pelatihan dan peralatan militer kepada pasukan keamanan Afghanistan yang didukung Barat. Namun, India tidak memiliki pasukan di lapangan atau di medan tempur. India mempertahankan hubungan dengan Afghanistan guna mengimbangi musuh bebuyutannya, Pakistan, yang memiliki pengaruh besar atas Taliban.
India, negara tetangga di Asia Selatan, merupakan penyedia bantuan pembangunan terbesar ke Afghanistan. Bulan lalu, Kementerian Luar Negeri India belum menyampaikan informasi apa pun tentang kapan kedutaannya akan dibuka kembali di Kabul. Namun, seperti negara-negara lain, India menanti sampai Taliban membentuk pemerintahan yang inklusif.
Dalam upaya mengurangi beban kesulitan yang dihadapi masyarakat Afghanistan, India telah memberikan bantuan kemanusiaan ke negara itu. New Delhi telah mengirim 20.000 metrik ton gandum, 13 ton obat-obatan, 500.000 dosis vaksin Covid-19, dan pakaian hangat untuk musim dingin.
”Kiriman ini diserahkan ke Rumah Sakit Anak Gandhi, India, di Kabul dan badan-badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Program Pangan Dunia (WFP). Selain itu, India juga sedang dalam proses pengiriman lebih banyak bantuan medis dan makanan ke Afghanistan,” sebut pernyataan Kemenlu India, Kamis.
Juru bicara Kemenlu India, Arindam Bagchi, mengatakan dalam pernyataan, tim bertemu perwakilan organisasi internasional yang terlibat dalam penyaluran bantuan kemanusiaan. Selain itu, tim diharapkan dapat mengunjungi berbagai tempat lokasi program atau proyek India untuk masyarakat Afghanistan yang sedang berjalan dan dikerjakan.
New Delhi mengklaim telah memberikan satu juta dosis Covaxin buatan India ke Iran untuk para pengungsi Afghanistan di Iran. Itu sebagai kelanjutan dari kemitraan pengembangan India dengan Afghanistan. ”Kami juga telah membantu Unicef dengan menyediakan hampir 60 juta dosis vaksin polio dan 2 ton obat-obatan esensial,” kata pernyataan Kemenlu India.
Disebutkan pula, bantuan pembangunan dan kemanusiaan India telah disambut dengan apresiasi yang luas di seluruh spektrum masyarakat Afghanistan. India telah memiliki ikatan sejarah dan peradaban dengan rakyat Afghanistan dan hubungan kerja jangka panjang dengan negara itu.
”Dalam kaitan ini, tim India akan bertemu dengan anggota senior Taliban dan berdiskusi tentang bantuan kemanusiaan India kepada rakyat Afghanistan,” demikian pernyataan Kemenlu India.
Pada Oktober 2021, India bersama delapan negara lain yang merupakan tetangga Afghanistan sepakat menjalin komunikasi dengan Taliban sebagai penguasa baru negara tersebut. Hal itu terjadi karena ada usaha kelompok terorisme di Afghanistan menyeberang ke Asia Tengah dan Asia Selatan. Negara-negara tersebut menagih komitmen Taliban akan perdamaian kawasan.
Sebenarnya juga sudah banyak negara yang menunjukkan perhatian kepada masyarakat Afghanistan. Indonesia, misalnya, telah menyatakan komitmennya untuk memberikan hibah ke Afghanistan senilai Rp 42,76 miliar.
Di pihak lain, Taliban telah memulai kampanye untuk memberantas budidaya opium yang bertujuan untuk menghapus produksi opium dan heroin besar-besaran di negara itu. Namun, para petani Afghanistan yang sedang mengalami kelaparan hebat dan juga kemiskinan khawatir akan kehilangan mata pencarian untuk mengatasi kesulitan ekonomi. (AFP/AP/REUTERS)