MBZ sebenarnya telah menjadi penguasa faktual Abu Dhabi dan Uni Emirat Arab sejak 2014. Manuver MBZ, antara lain, menjanjikan investasi miliaran dollar AS ke Indonesia.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
ABU DHABI, SABTU — Setelah menjadi penguasa bayangan sejak 2014, Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nayhan (61) resmi menjadi pemimpin Abu Dhabi dan Presiden Uni Emirat Arab. Selain memusuhi Ikhwanul Muslimin dan berusaha merangkul Iran serta Israel sekaligus, bangsawan Arab itu juga dikenal karena ketegasannya pada Amerika Serikat.
Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nayhan alias MBZ menjadi Emir Abu Dhabi setelah kakak tirinya, Presiden Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahyan (73), meninggal pada Jumat (13/5/2022). Selanjutnya, pada Sabtu (14/5), Dewan Agung Federal UEA menunjuknya menjadi Presiden UEA. ”Kami bersumpah setia kepadanya. Semua negara dipimpinnya menuju kejayaan dan kehormatan,” tulis Emir Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum di media sosial.
Peneliti pada Emory University di Atlanta, Courtney Freer, menduga MBZ akan fokus mengonsolidasikan kekuasaan di antara saudara kandungnya. Ayahnya, Zayed bin Sultan al-Nahyan, menikah dengan enam perempuan dan punya 29 anak. MBZ adalah anak Zayed dari istri ketiga, Fatima. Sementara Khalifa anak dari istri pertama, Hassa.
Saudara kandung MBZ, termasuk Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed al-Nahyan, Wakil Menlu UEA Hamdan bin Zayed, Wakil Perdana Menteri UEA Mansour bin Zayed, serta dua penasihat Dewan Keamanan Nasional UEA, yakni Tahnoun (52) dan Hazza.
Tahnoun juga mengelola sejumlah BUMN keuangan Abu Dhabi dan UEA. Ia disebut sebagai salah satu calon putra mahkota Abu Dhabi, posisi yang kini kosong setelah MBZ menjadi Emir Abu Dhabi. Calon lain adalah anak MBZ, Khaled (40) yang kini menjadi Kepala Komite Pelaksana Pemerintahan UEA dan Abu Dhabi.
Freer menyebut, Khaled dan Tahnoun sama-sama punya jaringan luas di dalam dan luar UEA. Dengan mempertimbangkan masa kekuasaan yang mungkin dijalani MBZ dan usia Tahnoun serta Khaled, maka Khaled diduga lebih berpeluang menjadi putra mahkota Abu Dhabi.
Dosen School of Security Studies pada King’s College London, Andreas Krieg, menyebut MBZ tidak hanya akan mengonsolidasikan kekuasaan di Abu Dhabi yang merupakan emirat terbesar dan terkaya di UEA. MBZ diduga akan mengonsolidasikan kekuasaan di UEA agar lebih banyak di tangan keluarganya.
Terdiri dari tujuh emirat, UEA praktis dikendalikan oleh Abu Dhabi. Dubai, emirat terbesar dan terkaya kedua di UEA, berutang budi kepada Abu Dhabi karena pernah ditalangi miliaran dollar AS selepas krisis 2008.
Manuver
Meski baru resmi menjadi penguasa Abu Dhabi dan UEA, MBZ sebenarnya telah menjadi penguasa faktual sejak 2014. Selepas stroke pada 2014, Khalifa praktis mundur dari kehidupan umum dan aneka urusan kenegaraan ditangani oleh MBZ.
Manuver MBZ, antara lain, menjanjikan investasi miliaran dollar AS kepada Indonesia. Untuk menghargai janji itu, Indonesia menggunakan namanya sebagai nama jalan tol layang Jakarta-Cikampek.
Kiprahnya sebagai penguasa faktual UEA, antara lain, akrab dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman alias MBS. Duet MBZ dan MBS telah mewarnai geopolitik Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir. Mereka membawa negaranya dalam perang Yaman yang tidak kunjung usai. Mereka juga membawa sebagian Timur Tengah dan Afrika Utara memblokade Qatar.
keduanya kompak menolak telepon Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang berharap Abu Dhabi dan Riyadh mau menaikkan produksi minyak. MBZ juga pernah memperingatkan Barack Obama agar tidak mendukung gerakan massa di UEA kala Musim Semi Arab merebak. ”Ini bukan California,” ujar MBZ dalam berbagai kesempatan kala ditanya soal rendahnya demokrasi di UEA.
Manuver lain MBZ adalah membantu Bahrain menghadapi gelombang unjuk rasa selama Musim Semi Arab pada 2011. Di sisi lain, seperti dilaporkan Al Jazeera, ia menyokong penggulingan Mohammed Morsi sebagai Presiden Mesir pada 2013 dan Presiden Sudan Omar Bashir pada 2019. Ketidaksukaannya kepada Ikhwanul Muslimin yang menyokong Morsi jadi alasan utama dukungannya pada kudeta Mesir. Sementara keinginan Bashir meninggalkan aliansi politik Islam jadi alasan utama MBZ.
Meski terbuka beberapa kali berseberangan dengan Obama dan Biden, MBZ menganggap AS sebagai sekutu UEA. Seperti pernah dilaporkan The New York Times, MBZ sejak lama menjadikan Richard A Clarke sebagai salah satu penasihatnya. Clarke lama bekerja menjadi penanggung jawab program keamanan dan antiteror pada masa pemerintahan beberapa Presiden AS. Mantan Menteri Pertahanan AS James Mattis juga lama menjadi penasihat khusus MBZ.
MBZ juga dekat dengan mantan Presiden AS Donald Trump. Kedekatan itu, antara lain, membuahkan Kesepakatan Abraham alias pembukaan hubungan diplomatik UEA dengan Israel. Terobosan itu mengejutkan Timur Tengah dan komunitas internasional. UEA menyusul Mesir, Jordania, dan Turki yang telah bertahun-tahun punya hubungan diplomatik dengan Israel. (AFP/REUTERS)