Ada 1.260 target yang diledakkan dengan rudal dan aneka artileri Rusia. Sasaran itu termasuk barak, pos komando, titik peluncuran roket dan rudal, bengkel persenjataan, hingga aneka kendaraan perang.
Oleh
KRIS MADA
·5 menit baca
KIEV, SELASA — Lebih dari 1.000 rudal, roket, dan bom Rusia meledakkan sedikitnya 1.260 sasaran di Ukraina sepanjang Selasa (19/4/2022) dini hari. Moskwa juga melancarkan serangan besar-besaran di Ukraina timur. Kiev menuding Moskwa berusaha merebut sejumlah kota di Ukraina timur lewat serangan besar-besaran itu.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut, 13 kubu pertahanan dan 60 aset pertahanan tentara Ukraina di kawasan Donbas menjadi sasaran pengeboman Rusia. Di luar Donbas, ada 1.260 target yang diledakkan dengan rudal dan aneka artileri Rusia. Sasaran itu termasuk barak, pos komando, titik peluncuran roket dan rudal, bengkel persenjataan, hingga aneka kendaraan perang.
Gudang senjata dan logistik militer di Lviv juga menjadi sasaran serangan Rusia. Moskwa menyebut, gudang itu menyimpan aneka persenjataan pasokan Barat untuk Ukraina. Lviv menjadi satu-satunya wilayah Ukraina yang masih dijangkau dengan mudah oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Wilayah lain sudah sulit diakses AS dan sekutunya karena dikendalikan atau setidaknya dikepung pasukan Rusia.
Staf Khusus Presiden Ukraina Oleksiy Arestovych mengatakan, Rusia berusaha membidik sejumlah wilayah di Ukraina timur lewat serangan besar-besaran sejak Minggu (17/4/2022) tengah malam. Rubizhne, Popasna, dan Sievierodonetsk di Luhansk menjadi target utama untuk dikuasai. Sementara Kramatorsk dan wilayah dari Izium hingga Sloviansk di Kharkiv jadi prioritas kedua dalam serangan kali ini. Selain itu, Huliaipole di Zaporizhzhia dan tentu saja Mariupol masuk target penguasaan.
Rusia sudah berkali-kali mengultimatum tentara dan milisi Ukraina di Mariupol. Setelah diabaikan pada Minggu, Rusia kembali mengeluarkan ultimatum pada Selasa dini hari. Sejauh ini, Kiev tetap mengabaikan ultimatum untuk kota yang sudah terkepung rapat Mokswa itu. Pos-pos pertahanan milisi dan tentara Ukraina hanya tersisa di sebagian kota pelabuhan Ukraina di pesisir Laut Hitam tersebut.
Juru bicara Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, Alexander Stupun, mengatakan, Rusia berusaha sepenuhnya merebut seluruh Luhansk dan Donetsk. Selain kota-kota yang disebutkan Arestovych, Stupun menyebut Lyman dan Kreminna di wilayah Donetsk yang dibidik Rusia.
Adapun di Slobozhansky, tentara Rusia memperkuat pasukan dan meningkatkan serangan. Serangan ke sana menjadi salah satu penyebab Ukraina tetap kesulitan mengakses Kharkiv. Stupun mengatakan, Rusia telah menambah kekuatan di Rostov dan Crimea. Kekuatan tambahan itu nanti akan ditarik ke wilayah-wilayah yang sudah diduduki di Ukraina.
Tambahan senjata
Tak hanya Rusia yang menambah persenjataan dalam perang Ukraina. AS dan sekutunya juga terus meningkatkan pasokan persenjataan dan perangkat pertahanan untuk Ukraina.
Sejumlah pejabat Departemen Pertahanan AS membenarkan, tentara Ukraina akan dilatih menggunakan meriam buatan AS dalam waktu dekat. Latihan akan dilakukan di luar Ukraina. Tentara Ukraina yang dilatih AS diharapkan bisa menularkan pengetahuannya kepada rekan-rekan mereka di Ukraina.
Washington menolak mengungkap lokasi latihan itu. Sejumlah pihak menduga latihan akan dilakukan di Polandia dan Romania. Di sana, ada ribuan tentara AS serta aneka persenjataan. Selain meriam, AS juga akan melatih Ukraina menggunakan berbagai produk persenjataan buatan AS. Tidak disebutkan apakah latihan itu bagian dari paket bantuan 800 juta dollar AS yang diumumkan Presiden AS Joe Biden pada Maret lalu.
Sejak perang Rusia-Ukraina meletus pada 24 Februari 2022, Washington telah mengucurkan bantuan pertahanan senilai 2,6 miliar dollar AS. Sementara pada 2014 hingga Januari 2022, AS telah mengucurkan bantuan pertahanan sebesar 2,4 miliar dollar AS. Bantuan itu, antara lain, dipakai untuk memasok ribuan rudal Javelin dan stinger.
Pada Minggu (17/4/2022) malam waktu Polandia, empat pesawat AS telah mengantarkan paket persenjataan terbaru untuk Ukraina. Departemen Pertahanan AS tidak menyebut apa saja isi paket itu. Juru bicara Dephan AS John Kirby pernah mengatakan, AS akan memberikan meriam kaliber 155 ke Ukraina. Meriam sejenis sudah biasa dipakai Ukraina. Karena itu, latihan penggunaan meriam buatan AS tidak akan butuh waktu lama. ”Persenjataan itu (meriam kaliber 155) secara khusus diminta Ukraina. Mungkin mereka akan memakainya di Donbas. Rusia juga telah mengerahkan persenjataan sejenis,” ujarnya.
Sementara Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengumumkan, Tokyo akan menghibahkan pesawat nirawak untuk Kiev. Pesawat itu dilengkapi kamera pemantau sehingga bisa dipakai menjadi perangkat mata-mata Ukraina. Walakin, pesawat itu tergolong perangkat komersial sehingga tidak bisa disebut peralatan militer.
Pesawat nirawak
Penggunaan pesawat nirawak dalam perang Rusia-Ukraina terus meningkat. Pesawat nirawak buatan sejumlah negara adu ketangkasan dan keandalan dalam perang yang telah berlangsung hampir dua bulan ini. Pesawat itu termasuk Bayraktar TB-2 buatan Turki.
Dalam laporan Nikkei Asia disebut, sebagian Bayraktar TB-2 milik Ukraina dipakai untuk mengecoh sistem pertahanan kapal jelajah Rusia, Moskwa. Kecohan itu membuat sistem pertahanan kapal komando Rusia di Laut Hitam tersebut gagal mencegat dua rudal Neptunus yang menghancurkan lambung kapal itu. Serangan itu membuat kapal tersebut karam.
Penenggelaman kapal itu menjadi salah satu kemenangan simbolik Ukraina dalam perang kali ini. Sebelum itu, tentara dan milisi Ukraina telah menghancurkan ribuan kendaraan perang Rusia. Kiev menyebut, paling tidak 790 tank, 2.041 kendaraan lapis baja, 130 peluncur roket, dan 381 senjata artileri Rusia dihancurkan. Selain itu ada 167 pesawat, 147 helikopter, dan 155 pesawat nirawak Rusia dijatuhkan.
Di sisi lain, Ukraina juga harus menanggung kerusakan parah. Nyaris tidak ada kota Ukraina lolos dari rudal dan roket Rusia. Sejauh ini, Rusia mengklaim telah menghancurkan paling tidak 814 fasilitas militer Ukraina. Selain itu, ribuan tank, kendaraan lapis baja, pesawat, hingga peluncur roket Ukraina dihancurkan, baik dengan rudal dari laut maupun udara.
Rudal-rudal Rusia bisa terbang ratusan kilometer sebelum mencapai target. Itu dimungkinkan karena sistem deteksi dini dan pertahanan udara Ukraina nyaris lumpuh. Kiev kini nyaris tidak punya pesawat dan helikopter tempur.
Itulah sebabnya, Kiev terus mendesak AS dan sekutunya menutup wilayah udara Ukraina atau memberikan pesawat terbang. Sejumlah tetangga Ukraina di Eropa Timur dan Eropa Tengah sudah menyatakan siap memberikan pesawat mereka. Pesawat yang ditawarkan merupakan buatan Uni Soviet, jenis yang sudah biasa dipakai tentara Ukraina. Dengan demikian, tentara Ukraina tidak perlu berlatih lagi untuk memakainya.
Tawaran itu tidak gratis. Negara-negara Eropa Timur dan Eropa Tengah mau memberikan pesawat-pesawat tua itu juga karena Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mau memberikan pesawat lebih baru. Sejauh ini, permintaan tersebut belum dikabulkan AS dan sekutunya di Eropa Barat. (AFP/REUTERS)