Kotak hitam yang ditemukan telah diidentifikasi sebagai perekam suara kokpit. Kotak hitam itu terlihat rusak parah dari luar, tetapi unit penyimpanannya terlihat relatif utuh.
Oleh
ROBERTUS BENNY DWI KOESTANTO
·3 menit baca
WUZHOU, RABU — Penyebab jatuhnya pesawat China Eastern Airlines dengan nomor penerbangan MU5735 di Guangxi Zhuan, China, Senin (21/3/2022), diharapkan dapat terkuak setelah satu dari dua kotak hitam pesawat itu ditemukan pada Rabu. Kotak hitam itu ditemukan tim pencarian dan evakuasi yang menjelajah kawasan seluas 46.000 meter persegi di sekitar titik yang diduga menjadi titik jatuhnya pesawat naas itu.
Media China, The Global Times, menyebutkan, puing-puing pesawat hingga serpihan jaringan tubuh manusia ikut ditemukan dalam misi pencarian para penumpang dan kotak hitam pesawat Boeing 737-800 itu. Direktur Kantor Keselamatan Penerbangan China (CAAC) Zhu Tao, pada konferensi pers di dekat lokasi kecelakaan di Wuzhou, mengatakan, barang-barang temuan dibawa dan diserahkan kepada tim investigasi khusus kecelakan MU5735.
Salah satu kotak hitam yang ditemukan telah diidentifikasi sebagai perekam suara kokpit. Zhu mengungkapkan, kotak hitam itu terlihat rusak parah dari luar. Namun, unit penyimpanannya terlihat relatif utuh.
”Unit penyimpanan terlihat relatif utuh, yang menunjukkan bahwa kemungkinan besar data itu utuh. Penyimpanan data yang utuh akan memberikan bukti untuk investigasi kecelakaan. Ini juga penting untuk menghasilkan laporan analisis kecelakaan yang kredibel,” kata Wang Yanan, pemimpin redaksi Aerospace Knowledge yang berbasis di Beijing.
Zhu menambahkan, kotak hitam dan temuan barang-barang lainnya telah dikirim ke agen penerbangan sipil profesional di Beijing. Ia menyatakan, operasi pencarian kotak hitam lainnya masih dilanjutkan.
Data pelacak penerbangan menunjukkan pesawat yang membawa 132 penumpang dan awak di dalamnya itu jatuh dari ketinggian ribuan meter dengan kecepatan mendekati kecepatan suara. Seperti dikutip Bloomberg dari Flightradar24, sebuah situs web yang melacak pergerakan pesawat, pesawat itu menembus udara dengan kecepatan lebih dari 640 mil atau 966 kilometer per jam.
”Data awal menunjukkan kecepatan itu (saat pesawat jatuh) mendekati kecepatan suara. Itu turun dengan curam,” kata John Hansman, profesor astronotika dan aeronautika Massachusetts Institute of Technology yang meninjau perhitungan Bloomberg tentang kecepatan jet.
Data awal menunjukkan kecepatan itu (saat pesawat jatuh) mendekati kecepatan suara.
Video dari media China lainnya, CCTV, menunjukkan bahwa ekskavator besar sedang membuka jalan akses. Sementara tentara membawa sekop ke daerah di mana puing-puing pesawat terlihat berserakan. Sebelum kecelakaan, daerah itu tertutup vegetasi lebat.
Pascakecelakaan, lereng bukit menjadi kawasan gundul dan menghitam. Perkiraan awal, area inti yang menjadi pusat pencarian mencakup kawasan seluas 20.000 meter persegi yang kemudian meluas. CCTV melaporkan, lokasi jatuhnya pesawat memiliki topografi dengan ketinggian yang bervariasi sehingga menambah kesulitan operasi pencarian.
Dalam konferensi pers yang digelar otoritas China pada Rabu sore, para pejabat merilis sejumlah informasi mengenai kecelakaan itu. Cuaca di rute MU5735 pada waktu penerbangan berlangsung dan pada detik-detik pesawat itu jatuh, misalnya, disebut baik. Hubungan komunikasi antara pesawat dan otoritas darat berjalan normal, dari keberangkatan pesawat hingga jatuh secara tiba-tiba.
Seorang perwakilan dari pihak China Eastern Airlines dalam konferensi pers itu mengatakan, pesawat mulai dioperasikan pada Juni 2015. Perusahaan melakukan pemeliharaan dengan standar yang ketat. Kondisi teknis pesawat juga dilaporkan normal. Sebelum keberangkatan, pesawat memenuhi persyaratan untuk terbang.
Pihak maskapai China Eastern menyatakan, perusahaan mengandangkan seluruh pesawat dengan model yang sama pascakecelakaan. Langkah itu diambil sebagai respons darurat setelah terjadi kecelakaan yang memakan banyak korban jiwa sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban atas keselamatan penumpang. Maskapai tetap beroperasi dengan armada lain.
Disebutkan pula bahwa salah satu anggota awak pesawat dalam penerbangan itu adalah kopilot berpengalaman Zhang Zhengping. Dia memiliki 40 tahun pengalaman terbang dan akan pensiun tahun ini pada usia 60 tahun. Dia telah mengemudikan Y-5, pesawat buatan Soviet, pesawat An-24, serta Boeing 737 dan Boeing 767.
Waktu penerbangan amannya telah melebihi 30.000 jam. Ditegaskan dalam konferensi pers itu bahwa tim pilot pesawat dalam keadaan sehat semua. Sertifikat terbang mereka masih berlaku dan keluarga mereka juga harmonis. (AFP/BEN)