Pemimpin Dunia Sampaikan Simpati bagi Korban China Eastern Airlines
Semua penumpang dan awak maskapai yang berjumlah 132 orang di dalamnya diduga tewas. Tim evakuasi berusaha keras memastikan ditemukannya kotak hitam pesawat naas itu guna mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.
Oleh
ROBERTUS BENNY DWI KOESTANTO
·4 menit baca
BEIJING, RABU — Para pemimpin dunia menyampaikan dukacita mendalam atas kecelakaan jatuhnya pesawat China Eastern Airlines dengan nomor penerbangan MU5735 di Guangxi Zhuan, China, Senin (21/3/2022). Semua penumpang dan awak maskapai yang berjumlah 132 orang diduga tewas. Tim evakuasi berusaha keras memastikan ditemukannya kotak hitam pesawat naas itu guna mengetahui penyebab kecelakaan.
”Terimalah belasungkawa saya yang paling tulus. Rusia merasakan kepedihan mereka yang kehilangan keluarga dalam tragedi ini,” kata Presiden Rusia Vladimir Putin dalam unggahannya melalui media sosial China, Weibo, seperti dikutip media South Morning Post.
Ucapan itu diunggah melalui akun resmi Kedutaan Rusia di Beijing dalam aplikasi Weibo. Menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 lalu, Putin bersama Presiden China Xi Jinping menyebut Rusia-China saling menjalin persahabatan tanpa batas.
Misi diplomatik AS di China juga menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa China Eastern dan dirasakan masyarakat China. ”Kami siap membantu dalam upaya investigasi dan ingin berbagi kekaguman dan rasa hormat kami kepada petugas tanggap darurat di lokasi kecelakaan. Terimalah simpati tulus kami pada saat yang sangat sulit ini,” kata David Meale, pejabat misi diplomatik AS di China, dalam sebuah pernyataan di laman situs kedutaan.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional yang merupakan regulator keselamatan penerbangan AS telah menunjuk seorang perwakilan untuk membantu otoritas China menyelidiki penyebab kecelakaan itu. Boeing selaku produsen pesawat yang naas itu juga telah menawarkan bantuan serupa.
Boeing dilaporkan tengah berdiskusi dengan Dewan Keselamatan AS yang secara rutin membantu penyelidikan asing atas kecelakaan yang melibatkan pesawat buatan AS atau pesawat terdaftar. Otoritas Penerbangan Federal AS dan CFM International, produsen mesin, juga menawarkan bantuan teknis. Fokus utama tim evakuator saat ini adalah upaya menemukan kotak hitam, selain tentu saja memastikan keberadaan 132 orang yang naik pesawat itu.
Fokus utama tim evakuator saat ini adalah upaya menemukan kotak hitam, selain tentu saja memastikan keberadaan 132 orang yang naik pesawat itu.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen juga menyampaikan belasungkawa melalui juru bicaranya pada Senin malam. ”Ini adalah tragedi yang sangat besar dan kami sangat menyesalinya. Kami bersedia memberikan semua bantuan yang diperlukan,” kata Perdana Menteri (PM) Taiwan Su Tseng-chang pada Selasa.
Belasungkawa juga disampaikan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Italia Sergio Mattarella, dan PM Inggris Boris Johnson. Mattarella mengirim surat ucapan belasungkawa secara langsung kepada Xi.
Kecelakaan yang menimpa pesawat yang dioperasikan China Eastern Airlines adalah kecelakaan pesawat terbang pertama di China dalam kurun waktu 12 tahun terakhir. Peristiwa itu terjadi ketika sektor penerbangan China berjuang untuk menemukan pijakannya kembali di tengah pandemi Covid-19.
Di tengah pandemi, lalu lintas penumpang udara di China berada jauh di bawah level 2019. Hal itu terkait langsung dan tidak langsung dengan kebijakan karantina ketat dan penutupan wilayah oleh otoritas China jika terjadi temuan kasus Covid-19.
Otoritas penerbangan China diperkirakan semakin memperketat pengawasan atas peraturan penerbangan di China pascakejadian kecelakaan pesawat MU5735 itu. Kondisi keuangan China Eastern pun diperkirakan semakin tertekan pascakecelakaan. Maskapai penerbangan negara China itu mengalami kerugian sebesar 11-13,5 miliar yuan atau 1,7-2,1 miliar dollar AS pada Januari 2021.
Pada 2020, perusahaan rugi senilai 11,8 miliar yuan. Kerugian diperkirakan akan semakin dalam setelah grup tersebut, termasuk dua anak perusahaannya, mengandangkan armada Boeing 737-800-nya setelah kecelakaan. Merujuk data dari konsultan penerbangan Inggris IBA, kelompok usaha China Eastern memiliki 225 pesawat.
Data penyedia data penerbangan China, Flight Master, menunjukkan China Eastern membatalkan sekitar 89 persen penerbangannya pada Selasa. ”Dugaan saya adalah bahwa dalam jangka pendek ini akan menyebabkan beberapa masalah bagi China Eastern karena catatan pemeliharaan mereka ditinjau dan kemungkinan akan ada penurunan jumlah konsumen China dalam jangka pendek dari,” kata Direktur Pelaksana di China Market Research Group di Shanghai Ben Cavender.
Analis ekuitas asosiasi di Morningstar, Cheng Wang, mengatakan, salah satu risiko besar bagi China Eastern adalah jika penyelidikan menyiratkan adanya persoalan pemeliharaan atau kekurangan pada proses lainnya. ”Kami pikir sebagian besar dampaknya akan terjadi dalam waktu dekat. Ganti rugi saja tidak akan berdampak material pada perkiraan nilai wajar kami. Tindakan regulasi potensial, termasuk denda, persyaratan keamanan tambahan, atau bahkan larangan terbang pesawat dapat membuat perbedaan yang lebih besar,” kata Cheng. (AFP/REUTERS/BEN)