Otoritas Filipina mencabut sebagian besar pembatasan sosial terkait pandemi. Amerika Serikat tidak lagi mewajibkan masker bagi pekerja di badan-badan federal. Kebijakan hidup berdampingan dengan virus semakin menguat.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·4 menit baca
AP Photo/Aaron Favila
Warga berjalan di dekat kepadatan lalu lintas setelah pemerintah melonggarkan pembatasan sosial di Quezon City, Filipina, 1 Maret 2022. Kerumunan warga kembali terlihat setelah otoritas mencabut sebagian besar aturan pembatasan terkait Covid-19 di Manila dan 38 kota lainnya di Filipina.
Manila, Selasa – Kemacetan lalu lintas dan kerumunan orang kembali terlihat di Manila serta 38 kota lainnya di Filipina, Selasa (1/3/2022), menyusul pencabutan sebagian besar pembatasan sosial terkait pandemi Covid-19. Pemerintah Filipina mengizinkan bisnis, transportasi publik, pusat perbelanjaan, dan restoran untuk beroperasi dalam kapasitas penuh karena kasus infeksi terus menurun.
Otoritas menempatkan Manila dan 38 wilayah dalam pembatasan level terendah. Sebagian besar protokol kesehatan dicabut, meskipun vaksinasi penuh dan pemakaian masker tetap berlaku. Jarak sosial tidak lagi berlaku.
Restoran bisa menghilangkan plastik pembatas di meja-meja. Pesta ulang tahun, pernikahan, acara olah raga, dan pertemuan keluarga bisa dilakukan lagi. Seluruh pegawai pemerintah juga telah diperintahkan kembali bekerja di kantor.
“Kini semua dibuka. Kami senang melihat kemacetan lalu lintas lagi. Itu artinya terjadi aktivitas ekonomi dan orang-orang berkegiatan di luar rumah,” kata Menteri Perdagangan Ramon Lopez.
AP Photo/Aaron Favila
Pengunjung restoran menikmati hidangan di meja tanpa ada sekat plastik yang sebelumnya ditempatkan seiring pelonggaran pembatasan sosial di Manila, 1 Maret 2022.
Sepanjang dua tahun pandemi, Filipina termasuk salah satu negara yang paling lama dan paling ketat memberlakukan pembatasan total. Resesi ekonomi terparah melanda pada 2020 mengakibatkan tingginya angka pengangguran. Namun, kata Lopez, pertumbuhan ekonomi terus membaik dan bisa kembali ke level sebelum pandemi pada tahun ini.
Kasus infeksi harian di Filipina turun dari 37.000 kasus saat puncak penularan pada Januari menjadi 1.000 kasus, Senin. Secara keseluruhan Filipina mencatat 3,6 juta kasus Covid-19 dengan 56.451 kematian. Jumlah ini kedua terbesar di Asia Tenggara setelah Indonesia.
Di Washington, Pemerintah Amerika Serikat menyatakan bahwa badan-badan federal bisa mencabut aturan wajib masker di area kerja bagi pekerja dan pengunjung mulai 4 Maret. Gugus Tugas Keselamatan Pekerja Federal menyebutkan dalam panduan baru bahwa kewajiban memakai masker di fasilitas federal dengan level penularan rendah atau sedang diakhiri.
Sudah 70 persen wilayah AS yang dinyatakan berada di level tersebut. Ini termasuk wilayah District of Columbia tempat sebagian besar badan federal, juga Virginia dan Maryland tempat Pentagon, Badan Intelijen Pusat (CIA), dan badan-badan federal lainnya berada.
Joe Burbank/Orlando Sentinel via AP
Mobil melintas di pintu masuk area tes Covid-19 gratis di Camping World Stadium di Orlando, Amerika Serikat, 28 Februari 2022. Sejak dibuka pada 10 Januari 2022, sebanyak 45.000 tes Covid-19 telah dilaksanakan di tempat ini.
Langkah ini menyusul panduan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang menghapuskan kewajiban memakai masker, termasuk di sekolah. Panduan baru ini menandai peralihan fokus AS dari laju penularan Covid-19 menjadi pemantauan perawatan dan kapasitas rumah sakit.
Meski demikian, warga AS masih terbelah dengan aturan baru tersebut. Para orangtua siswa menyatakan kekhawatiran atas keamanan dan efektivitas vaksin Covid-19 bagi anak usia di bawah 5 tahun. Terlebih laju vaksinasi di kalangan penduduk dewasa belum banyak mengalami peningkatan. Sekitar 25 persen penduduk dewasa di AS belum divaksinasi, termasuk orang-orang yang menyatakan tidak mau divaksinasi.
Karantina total
Kondisi sebaliknya terjadi di Hong Kong. Pada Selasa, warga Hong Kong kembali mengalami karantina total (lockdown) di seluruh wilayah. Kebijakan baru itu membuat warga memenuhi apotek, bank, dan supermarket untuk mengamankan stok kebutuhan hingga beberapa waktu ke depan. Jalanan dan pusat perbelanjaan di jantung kota Hong Kong terlihat lengang.
Jumlah kasus infeksi harian di Hong Kong dilaporkan melonjak dari 100 kasus pada awal Februari 2022 menjadi 34.000 pada Senin. Kematian juga tercatat meningkat. Fasilitas kesehatan dan krematorium penuh.
AFP/PETER PARKS
Pegawai supermarket (kiri) mengisi ulang rak-rak yang kosong setelah warga Hong Kong memborong bahan makanan menjelang rencana karantina wilayah total, 1 Maret 2022.
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mewajibkan tes massal atas 7,4 juta penduduk selama sembilan hari mulai pekan kedua Maret. South China Morning Post melaporkan, setiap warga akan menjalani tes tiga kali selama periode tersebut. Setelah itu pemerintah akan menentukan apakah akan memperpanjang karantina total atau per wilayah.
“Masyarakat tidak perlu khawatir. Tetap waspada dan perhatikan informasi dari pemerintah agar tidak termakan informasi salah,” kata Lam dalam pernyatan.
Hong Kong mencatat lebih dari 205.000 kasus penularan dan 744 kematian sejak pandemi dimulai. Akan tetapi, sebanyak 400 kematian terjadi hanya pada pekan lalu. Mayoritas korban meninggal belum divaksinasi.
Hong Kong tetap memberlakukan kebijakan ketat nihil Covid-19 seperti di China. Namun, ilmuwan top China menyatakan, China harus melangkah menuju hidup berdampingan dengan virus korona dan beranjak dari strategi nihil Covid-19 dalam waktu dekat. Kelelahan karena disrupsi kehidupan sehari-hari akibat merebaknya galur baru memunculkan pertanyaan tentang keberlanjutan dari strategi tersebut.
Zeng Guang, mantan kepala ilmuwan pada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, mengungkapkan, pilihan strategi China tidak bisa tidak berubah. Ia menyatakan, negara-negara Barat kini menunjukkan kehendak untuk mengeksplorasi cara hidup berdampingan dengan Covid-19. “Dalam waktu dekat, ketika waktunya tepat, peta jalan hidup berdampingan dengan virus versi China harus diperkenalkan,” tulisnya melalui media sosial Weibo. (AP/AFP/REUTERS)