ASEAN-Uni Eropa Selaraskan Kepentingan di Indo-Pasifik
AS-China yang bersaing sengit di Indo-Pasifik tidak diundang dalam pertemuan Indo-Pasifik yang diselenggarakan Uni Eropa. UE masih keberatan dengan pendekatan AS di Indo-Pasifik
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Para Menteri Luar Negeri ASEAN, Uni Eropa, dan sejumlah negara Indo-Pasifik akan bertemu untuk pertama kalinya untuk membahas kepentingan bersama di kawasan. Amerika Serikat dan China tidak diundang dalam pertemuan di Paris, Perancis pada Selasa (22/2/2022) itu.
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa pada Kemenlu RI I Gede Ngurah Swajaya mengatakan, Perancis sebagai Ketua Bergilir UE menginisiasi pertemuan itu. “Kebetulan, seperti Uni Eropa dan beberapa anggotanya, Perancis juga punya strategi soal Indo-Pasifik,” ujarnya, Senin (21/2/2022), di Jakarta.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dijadwalkan menjadi pembicara di sesi utama pertemuan itu. Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemenlu RI, A Rizal Purnama, menyebut bahwa Retno akan kembali mengulangi ajakan membangun kepercayaan dan mendorong kerja sama di kawasan.
“Kompetisi tidak bisa dihindari. Karena itu, perlu dipastikan agar kompetisi ini tidak berkembang menjadi konflik,” kata Rizal.
Sejumlah diplomat menyebut, pertemuan itu bertujuan mencari persamaan tujuan dan kepentingan berbagai pihak. Karena itu, hingga Senin (21/2/2022) pagi waktu Paris atau Senin sore waktu Jakarta, AS dan China yang secara terbuka bersaing di kawasan tidak terlihat di daftar undangan. Sementara seluruh 26 anggota UE selain Perancis, seluruh anggota ASEAN, dan sejumlah negara lain diundang dalam pertemuan itu.
Bahkan, beberapa diplomat yang menolak namanya diungkap membenarkan bahwa ada keengganan Perancis dan Uni Eropa untuk membahas Indo-Pasifik bersama AS. Sebab, AS dipandang tidak mengindahkan UE kala mengumumkan pembentukan AUKUS pada September 2021.
Selain tidak diajak bicara, pembentukan aliansi itu juga membuat Perancis kehilangan kontrak miliaran dollar AS dari Australia. Sebab, Australia batal membeli kapal selam diesel dari Perancis. Pembatalan terjadi karena London dan Washington menawarkan kapal selam bertenaga nuklir kepada Canberra.
Pembentukan AUKUS memicu krisis terbesar antara AS dengan sekutunya di Eropa di masa pemerintahan Joe Biden. Gara-gara AUKUS, Perancis sampai menarik duta besar dan mendesak UE menunda perundingan dagang dengan AS.
Masih menurut sejumlah diplomat, alasan China tidak diundang juga karena mencegah konferensi memanas dan sulit mencari titik temu. Untuk sebagian negara Indo-Pasifik, Beijing memberikan tawaran konkret dan sesuai kebutuhan mereka. Di sisi lain, AS juga UE menganggap China sebagai pesaing utama.KepentinganSwajaya mengatakan, Perancis paling punya kepentingan di Indo-Pasifik dibanding anggota UE lainnya. Sebab, Perancis punya wilayah dan penduduk di kawasan ini. Karena itu, Perancis berkepentingan langsung dengan keamanan, kestabilan, dan kesejahteraan kawasan.
UE pun, seperti disampaikan dalam berbagai kesempatan, ingin berinteraksi erat dengan kawasan yang digadang menjadi pusat dinamika global ini. Dalam beberapa tahun mendatang, 60 persen produk domestik bruto (PDB) global dihasilkan di Indo-Pasifik.
Lewat pertemuan di Paris, menurut Swajaya, ASEAN-UE akan menyelaraskan kepentingan bersama. “Jika melihat dokumen terkait Indo-Pasifik dari masing-masing pihak, pada prinsipnya ada kesamaan tujuan. Memang, ada perbedaan kepentingan dan bisa dipahami. Pertanyaannya adalah, bagaimana menyelaraskan tujuan-tujuan yang sama dan kepentingan yang berbeda agar bisa dimanfaatkan mencapai keamanan dan kesejahteraan kawasan,” tuturnya.
Sementara Rizal mengatakan, upaya membangun jembatan antarkepentingan berbagai pihak perlu dilakukan lewat berbagai cara. Karena itu, Retno akan dijadwalkan menawarkan gagasan kerja sama ekonomi dan infrastruktur di kawasan dalam forum utama konferensi di Paris.
“Mungkin akan sulit jika langsung membahas isu sensitif seperti keamanan dan militer. Lewat kerja sama ekonomi dan infrastruktur, bisa dibangun proses saling mempercayai di antara para pihak,” kata Rizal.
Selain menghadiri pertemuan itu, Retno juga dijadwalkan bertemu dengan beberapa Menlu anggota UE. Rizal belum mengungkap siapa saja yang akan ditemui Retno di sela konferensi di Paris.