logo Kompas.id
InternasionalSekjen PBB Isyaratkan ASEAN...
Iklan

Sekjen PBB Isyaratkan ASEAN Lamban Atasi Isu Myanmar, Dunia Perlu Bertindak

Sekjen PBB Antonio Guterres mengisyaratkan, ASEAN bergerak sangat lambat dalam menangani krisis Myannmar. Dia merasa sudah waktunya masyarakat internasional mengambil tindakan lebih tegas dan terkoordinasi pada Myanmar.

Oleh
Pascal S Bin Saju
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lbFyz0WsilJ64v2gKGu-ieKLauo=/1024x679/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2FFILES-UN-SUMMIT_99275105_1633002437.jpg
KENA BETANCUR/POOL/AFP

Pemandangan di ruang Sidang Ke-76 Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB di New York, 25 September 2021. Sekjen PBB Antonio Guterres dalam laporannya kepada majelis, Rabu (29/9/2021), menyerukan tindakan terkoordinasi oleh negara-negara di Asia Tenggara dan global untuk mengakhiri krisis di Myanmar.

NEW YORK, KAMIS —Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan, krisis Myanmar berpotensi menjadi konflik skala besar dan malapetaka multidimensi di jantung Asia Tenggara dan sekitarnya. Dia menyerukan kepada negara-negara ASEAN dan global untuk melakukan tindakan terkoordinasi guna mencegah potensi efek domino dari krisis di negara yang dikuasai junta militer itu.

Guterres memperingatkan hal tersebut dalam laporannya kepada Majelis Umum PBB di New York, Rabu (29/9/2021) waktu setempat atau Kamis (30/9/2021) pagi WIB. Upaya junta militer untuk terus memperkuat kekuasaannya di Myanmar, kata dia, harus dicegah. Negara-negara Asia Tenggara dan internasional harus berupaya membantu mengembalikan Myanmar ke jalan menuju reformasi demokrasi.

Editor:
samsulhadi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000