logo Kompas.id
InternasionalPresiden Harus Bawa Bukti...
Iklan

Presiden Harus Bawa Bukti Sertifikat Vaksin di PBB? Saling Percaya Sajalah...

Akses ke Markas PBB di New York, AS, seharusnya menggunakan sertifikat atau bukti vaksin, termasuk bagi pemimpin dunia yang ikut sidang Majelis Umum, tetapi ada penolakan. Akhirnya PBB menerapkan asas saling percaya.

Oleh
Luki Aulia
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oHn0_tYtfFHVh268TzCVWMMuhYs=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F944ad98b-572a-4e91-aa6b-2bede6aa8503_jpg.jpg
AP/UN/ESKINDER DEBEBE

Suasana Sidang Majelis Umum Ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa di Markas Besar PBB, New York, AS, Selasa (22/9/2020). Pandemi Covid-19 membuat pertemuan digelar secara hibrida, yakni daring dan luring, dengan peserta terbatas. Pemimpin dunia menyampaikan pidato yang telah direkam sebelumnya dari negara masing-masing.

Sejak pandemi Covid-19, akses masuk ke berbagai tempat umum menjadi terbatas. Hanya mereka yang sudah divaksin atau memiliki surat keterangan dari dokter, yang tidak memperbolehkan vaksin karena alasan kesehatan, yang bisa masuk tempat-tempat umum itu.

Ketentuan itu sebenarnya juga berlaku di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, AS. Mulai awal pekan depan, markas diplomatik dunia tersebut akan menggelar hajatan rutin tahunan, yakni sidang Majelis Umum dengan sesi debat umum, yang diikuti para pemimpin negara-negara anggota PBB. Lebih dari 100 kepala negara atau kepala pemerintahan bakal hadir secara langsung.

Editor:
samsulhadi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000