Taiwan Umumkan Investasi Massal, Penuhi Kebutuhan Semikonduktor Global
Raksasa teknologi Taiwan, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), mengumumkan investasi 100 miliar dollar AS dalam tiga tahun ke depan guna mengembangkan produk semikonduktor seiring meningkatnya permintaan global.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
TAIPEI, KAMIS — Raksasa teknologi Taiwan, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), mengumumkan investasi 100 miliar dollar AS dalam tiga tahun mendatang. Selain membangun pabrik, dana itu juga akan dipakai untuk penelitian dan pengembangan produk baru.
Dalam pengumuman pada Kamis (1/4/2021), TSMC menyebut keputusan itu merupakan antisipasi perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer berkinerja tinggi. Teknologi itu terbukti sangat diandalkan selama pandemi Covid-19.
”TSMC bekerja sama dengan para pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka,” demikian pernyataan perusahaan yang memasok lebih dari separuh semikonduktor global itu.
Bersama Korea Selatan, Taiwan adalah pemasok utama semikonduktor. Selama beberapa waktu terakhir, banyak pabrik berhenti beroperasi gara-gara kekurangan pasokan semikonduktor.
Semua produk teknologi juga membutuhkan semikonduktor sebagai pusat pengolahan data dan informasi. Semakin canggih produknya, semakin tinggi kebutuhan semikonduktor.
Selama pandemi, banyak perusahaan mengurangi pesanan. Akibatnya, produsen-produsen semikonduktor mengalihkan produksi mereka ke konsumen yang masih membutuhkan.
Produsen telepon seluler, komputer, dan perangkat permainan adalah sebagian yang meningkat kebutuhan semikonduktornya selama pandemi. Sebaliknya produsen otomotif termasuk pihak yang memangkas pesanan.
Saat pembatasan gerak dilonggarkan dan perekonomian kembali bergerak, semikonduktor dibutuhkan lagi. Sayangnya, para produsen semikonduktor tidak sanggup memenuhi pesanan dalam jumlah besar secara mendadak. Akibatnya, sampai sekarang dunia kekurangan semikonduktor dan upaya pemulihan ekonomi selepas pandemi bisa terancam.
Investasi AS
Mayoritas pabrik TSMC berada di Taiwan. Di Amerika Serikat, perusahaan Taiwan itu mempunyai pabrik Camas, Washington. TSMC juga mempunyai pusat perancangan di San Jose, California, dan Austin, Texas.
TSMC telah berencana membangun pabrik di Arizona dengan investasi 3,5 miliar dollar AS. Pada 2020, TSMC meralat pengumuman terkait investasi di Arizona. Dari 3,5 miliar dollar AS, pabrik di Arizona direncanakan menelan 12 miliar dollar AS.
Pengumuman rencana investasi total 100 miliar dollar AS disampaikan TSMC selepas perusahaan semikonduktor AS, Intel, mengungkap rencana investasi 20 miliar dollar AS. Intel akan membangun dua pabrik di Arizona dengan dana itu.
CEO Semiconductor Industry Association (SIA) John Neuffer menyebut, AS sangat kekurangan pabrik semikonduktor. ”Kondisi ini harus dibenahi dengan bantuan pemerintah,” ujarnya.
Rantai pasok rentan
SIA menyebut, rantai pasok semikonduktor global semakin rentan karena produsennya semakin terkonsentrasi di negara tertentu. Taiwan, termasuk TSMC, memasok 92 persen kebutuhan semikonduktor global.
Sementara AS lebih banyak menguasai sisi perancangan dan pengembangan. Gangguan produksi di Taiwan bisa menyebabkan industri elektronika global rugi sampai 500 miliar dollar AS per tahun.
SIA memperingatkan, AS tidak bisa memaksa memproduksi sendiri kebutuhan semikonduktor domestik, apalagi mendorong produksi dipindah dari Asia. AS malah bisa menanggung biaya 450 miliar dollar AS jika pemaksaan terjadi.
Peringatan disampaikan di tengah perang dagang AS-China yang antara lain menyasar sektor teknologi. Menteri Ekonomi Taiwan Wang Mei-hua menyebut bahwa ada risiko bagi Taipei gara-gara perang dagang itu.
”Pengembangan semikonduktor China terganggu. Walakin, mereka terus berusaha berkomitmen. Untuk memenuhi kebutuhannya, perburuan dan penyusupan menjadi cara tercepat yang dilakukan China daratan,” katanya.
Industri semikonduktor Taiwan, menurut Wang, menjadi sasaran penyusupan dan perburuan China. Para pekerja di sektor itu dibajak oleh perusahaan-perusahaan China. (AP/AFP)