425 Kapal Mulai Mengalir di Terusan Suez, Butuh 3 Hari Mengurai Antrean Kapal
Kapal-kapal yang tertahan di Terusan Suez mulai dialirkan setelah kapal kontainer MV Ever Given berhasil dievakuasi. Diperkirakan butuh waktu minimal tiga hari untuk mengurai antrean kapal-kapal itu.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
SUEZ, SELASA — Sedikitnya 425 kapal yang tertahan selama hampir sepekan di Terusan Suez mulai dialirkan satu per satu, Selasa (30/3/2021). Mengalirnya kembali ratusan kapal itu setelah kapal kontainer MV Ever Given yang terdampar melintang, menutupi jalur terusan selama hampir sepekan, berhasil dipindahkan. Air pasang laut membantu upaya pemindahan kapal kontainer tersebut.
Diperkirakan butuh waktu minimal tiga kali 24 jam untuk mengurai antrean kapal-kapal bermuatan barang-barang yang menjadi bagian dari rantai pasok perdagangan global itu. Kepala Otoritas Terusan Suez Letnan Jenderal Osama Rabie, Senin malam, menyatakan bahwa sebanyak 113 kapal akan diarahkan untuk melewati terusan itu mulai pukul 06.00 waktu setempat pada Selasa ini.
Seiring pembukaan kembali kanal itu, perlahan tetapi pasti jalur pelayaran penting itu akan berfungsi secara normal dalam beberapa hari ke depan. Semua pihak bergembira dengan berhasil dievakuasinya MV Ever Given, termasuk Pemerintah Mesir. Mesir telah kehilangan sekitar 12-15 juta dollar AS dari pendapatan jasa transit setiap hari karena kandasnya kapal itu.
Rabie memuji durasi operasi penyelamatan di MV Ever Given sebagai ”pemecahan rekor”. Sebelumnya diperkirakan bahwa evakuasi kapal raksasa di jalur sempit itu dapat memakan waktu hingga tiga bulan.
Penyedia layanan kanal Leth Agencies mengatakan melalui media sosial Twitter, kapal sepanjang 400 meter itu telah ”dikawal dengan aman ke Great Bitter Lake”. ”Kita semua lega; tidak akan ada penutupan jangka panjang di rute perdagangan yang penting itu,” kata analis pasar Michael Hewson dari CMC Markets Inggris.
Great Bitter Lake adalah danau air asin di Mesir yang terhubung ke Laut Tengah dan Laut Merah melalui Terusan Suez. Kapal MV Ever Given selanjutnya dilabuhkan di kawasan itu.
Penyelidikan berlanjut
Aparat akan melanjutkan penyelidikan terkait penyebab kandasnya kapal tersebut. Dipastikan lokasi pelabuhan bagi kapal MV Ever Given dilakukan di luar jalur pelayaran kapal-kapal kontainer lain. Perusahaan Taiwan, Evergreen, selaku operator kapal itu, mengungkapkan bahwa MV Ever Given akan menjalani pemeriksaan soal kelayakannya.
”Hasil pemeriksaan itu akan menentukan apakah kapal dapat melanjutkan layanan yang dijadwalkan,” demikian pernyataan pihak Evergreen.
Kapal sepanjang 400 meter dan berbobot 200.000 ton itu kandas saat angin berembus kencang di tengah badai pasir yang diduga membatasi pandangan nakhoda kapal.
Kapal sepanjang 400 meter dan berbobot 200.000 ton itu kandas saat angin berembus kencang di tengah badai pasir yang diduga membatasi pandangan nakhoda kapal. Perusahaan data maritim Lloyd’s List menyebutkan, tersumbatnya Terusan Suez itu telah mengakibatkan kerugian senilai 9,6 miliar dollar AS setiap hari yang dihitung dari taksiran nilai barang yang diangkut kapal-kapal antara Asia dan Eropa melalui Terusan Suez. Lebih dari 10 persen angkutan pelayaran dalam perdagangan dunia melewati kanal itu.
Salah satu pihak yang ikut dalam upaya evakuasi MV Ever Given adalah perusahaan asal Belanda, Royal Boskalis Westminster NV. Perusahaan pengerukan dan pengangkutan berat ini juga menyediakan layanan konstruksi dan perawatan infrastruktur kelautan.
Butuh 13 kapal tunda
CEO Boskalis, Peter Berdowski, mengatakan bahwa tim ahlinya telah bekerja dalam ”kolaborasi erat” dengan otoritas kanal. Operasi tersebut, yang dilakukan di bawah tekanan waktu dan ”pengawasan dunia”, membutuhkan 13 kapal tunda.
Keberhasilan evakuasi MV Ever Given mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak. Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi turut menyampaikan pujiannya atas keberhasilan upaya itu. Boskalis pada awalnya memperingatkan kemungkinan sulitnya proses evakuasi, terutama melihat besarnya muatan kapal dan sempitnya jalur pelayaran itu.
”Hari ini, orang Mesir telah berhasil mengakhiri krisis kapal yang terdampar di Terusan Suez, terlepas dari kerumitan proses yang sangat besar,” kata Sisi.
Kru evakuasi telah bekerja sepanjang waktu sejak kecelakaan yang disebabkan angin kencang dan jarak pandang buruk selama badai pasir itu terjadi awal pekan lalu. Pengelola Terusan Suez menyebut adanya kemungkinan kelalaian atau kesalahan manusia sebagai faktor penyebab kandasnya kapal MV Ever Given. Tim evakuasi berhasil setelah fokus pada upaya menghilangkan pasir di sekitar kapal yang dikeruk hingga kedalaman 18 meter.
Kegembiraan juga ikut dirasakan warga yang tinggal di sekitar kandasnya kapal itu. Di desa sisi kanal, Manshiyet al-Rougoula, penduduk menyaksikan dengan takjub saat kapal kontainer besar meninggalkan tepian berpasir. Seorang ayah dan keluarganya naik ke atap rumah bata merah mereka untuk mendapatkan pemandangan yang lebih baik saat kapal sarat dengan muatan setidaknya sembilan tingkat kontainer besar itu perlahan lewat.
”Kami senang melihat perahu itu bergerak, alhamdulillah,” kata seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Kegembiraan juga tergambar melalui aneka unggahan di media sosial. Warga Mesir menyambut berita itu dengan berbagi meme, termasuk montase video dari seorang pria yang mewakili Mesir membawa kapal di pundaknya sebagai tanda meraih kemenangan. Unggahan itu mendapatkan perhatian dari para pengguna internet global. (AFP/REUTERS)