Berhasil Redam Penularan, Australia Mulai Program Vaksinasi
Meski ada suara-suara protes antivaksin, Australia memulai program vaksinasi Covid-19 kepada warganya. Mayoritas warga yang layak divaksin pun bersedia disuntik vaksin Covid-19.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
SYDNEY, SENIN — Australia memulai program vaksinasi Covid-19 tepat di hari ketiga berturut-turut tidak adanya laporan kasus lokal, Senin (22/2/2021). Otoritas kesehatan Australia menargetkan 60.000 orang mendapat vaksin Covid-19 dalam sepekan ke depan. Tenaga kesehatan, karyawan hotel tempat karantina, polisi, dan warga lanjut usia menjadi kelompok prioritas yang menerima dosis pertama vaksin.
Siaran televisi Senin pagi menyiarkan pemberian vaksin Covid-19 kepada tenaga medis dan karyawan hotel tempat karantina di Melbourne dan Sydney. Sebelumnya, Sabtu (20/2/2021), sebanyak 20 orang telah mendapat vaksin Covid-19 lebih awal, termasuk Perdana Menteri Scott Morrison.
”Hari ini adalah tonggak sejarah sesungguhnya dalam respons kolektif kita menghadapi Covid-19 dan mengendalikan secepatnya pandemi ini,” kata Pelaksana Tugas Pimpinan Tenaga Medis Michael Kidd kepada televisi Australian Broadcasting Corp.
Vaksin Covid-19 yang dipakai Australia dalam beberapa minggu awal ini adalah vaksin buatan Pfizer-BioNTech. Sementara vaksin Covid-19 dari AstraZeneca-Oxford diharapkan tiba dua minggu lagi.
Persiapan vaksinasi Covid-19 yang disebut oleh Morrison sebagai ”pengubah permainan” merupakan operasi logistik yang paling kompleks dalam sejarah Australia. Sebab, vaksin Covid-19 Pfizer memerlukan fasilitas penyimpanan superdingin, minus 70 derajat celsius.
Namun, mayoritas penduduk Australia yang sebanyak 25 juta jiwa akan disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca yang akan diproduksi oleh perusahaan lokal, CSL Ltd, pertengahan Maret mendatang.
Otoritas kesehatan Australia berencana memberikan vaksin Covid-19 kepada 4 juta warganya pada Maret nanti dan berharap bisa menyelesaikan program vaksinasi pada akhir Oktober mendatang.
Namun, program vaksinasi Covid-19 di Australia dibayangi oleh protes kelompok antivaksin yang tersebar di kota-kota besar. Saat upacara pemberian hadiah Novak Djokovic sebagai pemenang Australia Terbuka, Ketua Tennis Australia Jayne Hrdlicka, yang dalam sambutannya berharap vaksinasi bisa mengakhiri gangguan pandemik terhadap olahraga profesional, justru disoraki 7.500 penonton yang hadir.
Penonton juga mencemooh Hrdlicka saat berterima kasih kepada otoritas di Melbourne dan Negara Bagian Victoria yang telah membantu memastikan Grand Slam pertama musim ini tetap berjalan.
Meski demikian, jajak pendapat publik mengindikasikan 80 persen warga Australia yang akan boleh divaksin bersedia untuk divaksin.
Australia telah menjadi salah satu negara di dunia yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 berkat penutupan perbatasan yang cepat dan intervensi yang agresif dengan karantina wilayah untuk menekan penyebaran serta program tes dan penelusuran kontak.
Sejauh ini, total kasus Covid-19 di Australia tidak sampai 29.000 dan 909 kasus meninggal. Jumlah kasus itu lebih sedikit dibandingkan kasus di banyak negara maju lainnya.
Victoria, negara bagian terpadat kedua di Australia, pada Senin ini melaporkan nol kasus baru dalam tiga hari berturut-turut. Ini mengindikasikan bahwa lonjakan infeksi di Melbourne baru-baru ini telah berhasil dikendalikan. Sementara negara bagian yang lain telah berhasil mengeliminasi Covid-19.