Meskipun telah diingatkan oleh pemerintah, sejumlah warga Amerika Serikat tetap bepergian saat perayaan Thanksgiving. Otoritas kesehatan mengatakan, dampak dari pengabaian itu akan tampak pada beberapa minggu ke depan.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
WASHINGTON, MINGGU — Jutaan warga Amerika Serikat ternyata sudah membeli tiket pesawat untuk menghabiskan waktu liburan Thanksgiving. Padahal, otoritas kesehatan masyarakat AS sudah mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian atau liburan. Namun, warga tampaknya tidak mengindahkan imbauan itu. Mereka masih saja berkerumun di bandara-bandara dan naik pesawat.
Mereka bisa saja membatalkan penerbangan karena toh, sejak pandemi Covid-19 muncul pada awal tahun ini, maskapai penerbangan juga sudah menerapkan kebijakan pembatalan yang relatif lunak. ”Konsumen bisa kapan saja mengubah rencana penerbangan atau bahkan membatalkan kalau memang dirasa perlu karena alasan kesehatan,” kata John Breyault dari Liga Konsumen Nasional AS, Minggu (22/11/2020).
Sebagian besar maskapai penerbangan tidak akan mengembalikan uang tiket dalam bentuk tunai, tetapi mereka akan lebih sering membebaskan biaya dan menawarkan voucer. Breyault mengatakan, spesifikasi voucer bervariasi, tergantung tiap maskapai penerbangan dan waktu pemesanan tiket.
Tidak jelas berapa banyak orang yang memilih mengambil voucer seperti itu. Barangkali tidak banyak karena selama akhir pekan lalu saja bandara-bandara tetap dipadati calon penumpang yang hendak terbang.
Menurut Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) AS, lebih dari 2 juta orang tercatat berada di bandara AS pada Jumat dan Sabtu lalu. Jumlah itu masih jauh lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun lalu. Akan tetapi, kalau dihitung sejak pertengahan Maret lalu, jumlah calon penumpang di bandara pada hari Jumat itu menjadi yang tertinggi karena mencapai 1 juta orang dalam sehari saja.
Jangan liburan
Mengantisipasi penyebaran Covid-19, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengimbau rakyat AS untuk tidak bepergian dan tidak menghabiskan liburan dengan orang lain di luar anggota keluarga atau orang di rumahnya. Pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci, khawatir kerumunan orang di bandara-bandara itu akan berisiko membuat jumlah kasus Covid-19 melonjak.
Ketika diwawancarai Face the Nation CBS, Fauci mengingatkan, orang-orang yang tidak mau mendengarkan imbauan dan tetap nekat berlibur justru akan membahayakan seluruh rakyat AS. Kasus-kasus baru Covid-19 yang muncul akibat liburan Thanksgiving kemungkinan baru akan muncul beberapa pekan kemudian. Jika ini terjadi, Covid-19 akan semakin sulit dikendalikan, apalagi saat musim dingin dan musim liburan Desember.
Bagi kebanyakan orang, virus korona baru hanya menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk, yang bisa hilang dalam 2-3 pekan. Bagi orang-orang tertentu, terutama orang tua dan orang yang memiliki masalah kesehatan, virus ini bisa menimbulkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia dan bahkan kematian.
Cegah Covid-19
Untuk mencegah penularan Covid-19, maskapai penerbangan sudah mengumumkan apa saja yang mereka lakukan, seperti membersihkan gerbang dan loket-loket, mempersingkat antrean, memastikan jarak antrean, dan membersihkan udara dalam ruangan. Banyak juga maskapai penerbangan yang menawarkan kesempatan untuk mengubah rencana penerbangan dan liburan pada waktu lain. Namun, bisa jadi konsumen harus membayar lebih untuk penerbangan pengganti jika harga tiketnya lebih mahal.
Banyak yang berpendapat, maskapai penerbangan seharusnya berbuat lebih. Senator Ed Markey dari Massachusetts selama ini memperjuangkan agar calon penumpang yang menunda rencana bepergiannya karena pandemi mendapatkan uangnya kembali dalam bentuk tunai. Ini sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang mencegah penularan Covid-19.
”Maskapai penerbangan, kan, sudah menerima bantuan dari pemerintah sampai miliaran dollar AS. Mereka mestinya bisa mengembalikan uang konsumen dalam bentuk tunai. Karena mereka akan menghabiskan liburan dalam kondisi tidak bersama keluarga dan situasi ekonomi yang tidak jelas,” kata Markey dalam pernyataan tertulisnya.
Untuk menangani lonjakan jumlah penumpang liburan Thanksgiving pada pekan ini, pihak pengelola bandara akan menambah jumlah petugas agar bisa memastikan anteian tetap pendek dan jarak fisik terjaga. ”Sejak Oktober lalu, kami sudah terbiasa menangani jumlah calon penumpang sampai 900.000 orang per hari,” demikian disampaikan TSA dalam pernyataan tertulisnya, Minggu. (AP/LUK)