logo Kompas.id
InternasionalBepergian Tak Seindah Dulu
Iklan

Bepergian Tak Seindah Dulu

Negara-negara mencoba untuk melonggarkan pembatasan dengan membentuk gelembung perjalanan. Namun, perjalanan tetap tak mudah karena ada banyak syarat dan tes berkali-kali.

Oleh
Luki Aulia/Kris Mada
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Op-aHsxWNed764LS0ELe9NBx778=/1024x704/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F000_8T83VG_1602863000.jpg
AFP/DAVID GRAY

Penumpang tiba dari Selandia Baru di Bandara Sydney, Australia, Jumat (16/10/2020). Mereka bisa datang setelah peraturan perbatasan Australia dilonggarkan yang memungkinkan wisatawan asal Selandia Baru mengunjungi Negara Bagian New South Wales tanpa harus menjalani karantina.

Akibat pandemi Covid-19, setiap negara membatasi pergerakan warganya ataupun kunjungan orang asing. Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan jumlah wisatawan bisa anjlok 80 persen tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.

Lalu muncul ide ”gelembung perjalanan” (travel bubble) sebagai alternatif cara membuka pintu sekaligus mencegah penyebaran Covid-19. Gelembung perjalanan dibentuk berdasarkan kesepakatan dua negara untuk saling membuka pintu. Penduduk kedua negara sama-sama boleh masuk tanpa perlu karantina 14 hari.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000