Indonesia Gastronomy Community meluncurkan Museum Gastronomi Indonesia yang bisa diakses seluruh masyarakat secara virtual. Ini diharapkan dapat mengenalkan dan menyebarluaskan keragaman pangan Nusantara.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Indonesia memiliki keanekaragaman pangan terbesar di dunia yang tercipta dari hasil interaksi lintas budaya. Namun, belum semua elemen masyarakat mengetahui kekayaan Indonesia tersebut. Guna mengenalkan dan menyebarluaskan informasi ini, Indonesia Gastronomy Community meluncurkan Museum Gastronomi Indonesia yang bisa diakses seluruh masyarakat secara virtual.
Ketua Umum Indonesian Gastronomy Community (IGC), Ria Musiawan menyampaikan, Museum Gastronomi Indonesia (MGI) merupakan wujud dari misi IGC untuk melestarikan, memajukan, menguatkan, dan memberdayakan makanan serta minuman Indonesia. Dengan pelestarian ini, IGC juga turut mengenalkan nilai budaya dan narasi yang terkandung dalam makanan tersebut.
“MGI virtual adalah langkah awal dan ke depannya akan dihadirkan secara fisik sehingga pengunjung tidak hanya dapat melihat dan mengakses informasinya, tetapi juga merasakan langsung beragam masakan khas Indonesia lengkap dengan cerita di baliknya,” ujarnya dalam peluncuran Museum Gastronomi Indonesia virtual secara daring, Kamis (17/6/2021).
Ria berharap, kehadiran MGI dapat menunjang berbagai sektor gastronomi Indonesia secara berkelanjutan. Lebih khusus lagi, MGI diharapkan dapat mendukung program pemerintah menyosialisasikan lima kuliner unggulan di level internasional yakni rendang, soto, nasi goreng, sate, dan gado-gado melalui bumbu-bumbu masakannya.
MGI virtual dikembangkan oleh IGC bekerjasama dengan Siji Solusi Digital. Museum virtual ini dapat diakses oleh semua masyarakat secara gratis dengan laptop, ponsel pintar, atau gawai lainnya melalui situs museumgastronomi.id.
Tampilan MGI menerapkan tata kamera 360 derajat yang disajikan dalam bentuk infografis, foto, video, serta artefak tiga dimensi (3D). Museum juga mengedepankan konsep intuitif dan sarat informasi yang dibuat dengan peralatan khusus sehingga kemiripannya mendekati 100 persen dari artefak asli yang terpajang di Museum Nasional, Jakarta.
MGI yang mulai sejak satu tahun lalu ini akan dibangun secara bertahap dan organik. MGI virtual juga akan menjadi tempat pemasaran (marketplace) bagi industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) penghasil bumbu-bumbu masakan khas serta kerajinan dari berbagai daerah dengan berorientasi pada pasar dunia.
Direktur Utama Siji Solusi Digital Dimas Fuady mengatakan, MGI memiliki visi memublikasikan sejarah dan perkembangan gastronomi Indonesia secara menyeluruh. Hal ini juga dijadikan sebagai bagian dari edukasi masyarakat yang menyenangkan sehingga dapat menjadi kekuatan budaya, persatuan bangsa serta mendukung pilar perekonomian.
“Kami merancang MGI virtual untuk milenial dan generasi masa kini. Jadi kami merancang agar museum ini bisa diakses dari mana saja dengan konten yang interaktif dan dikombinasikan dengan kurasi oleh para dewan pakar,” ucapnya.
Indonesia dikenal sebagai dapur gastronomi terbesar dunia karena memiliki lebih dari 77 sumber karbohidrat, 400 jenis buah-buahan, 273 sayuran, dan 65 rempah-rempah. Semua keragaman tersebut jika dikombinasikan akan menghasilkan ribuan jenis hidangan.
Harta karun
Dalam video sambutannya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menyampaikan, saat membicarakan budaya Indonesia, masyarakat lebih sering membahas tari-tarian, rumah, atau pakaian adat. Padahal, Indonesia memiliki harta karun lain yang tidak kalah berharga yakni kekayaan gastronomi.
Menurut Nadim, gastronomi Indonesia memiliki dua kekuatan yakni keberagaman dan sejarah. Makanan khas seperti rendang, panada, dan ayam betutu merupakan hasil interaksi lintas budaya yang telah berlangsung lama serta diteruskan dari generasi ke generasi.
“Seiring dengan perkembangan zaman, pewarisan dan penyebaran tentang makanan serta minuman di Indonesia perlu beradaptasi. Saya mengapresiasi inisiatif yang dilakukan Indonesia Gastronomi Community untuk menghadirkan kazanah kekayaan gastronomi Indonesia dalam format yang lebih kekinian dengan memanfaatkan teknologi,” ujarnya.
Melalui peluncuran Museum Gastronomi Indonesia virtual, ia meyakini generasi muda Indonesia tidak akan enggan untuk mempelajari gastronomi Indonesia. Mereka juga dapat membawa gastronomi Indonesia ke tingkat global sebagai bentuk diplomasi budaya.
Dalam video sambutan lainnya, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki menyatakan, gastronomi tidak hanya diartikan sebagai sekadar makanan, tetapi juga menunjukkan identitas negara. Inisiatif peluncuran Museum Gastronomi Indonesia virtual dinilai sangat membantu menyebarluaskan keragaman dan kecintaan terhadap produk kuliner Indonesia.
“Jika hal ini bisa ditingkatkan, bukan tidak mungkin kuliner Indonesia bisa ke tingkat global dan menimbulkan multiplier efek dalam sektor pertanian, bahan baku, pariwisata bidang kuliner, dan peningkatan ekonomi pada UMKM yang terlibat,” katanya.
Teten menambahkan, saat ini Kementerian Koperasi dan UMKM tengah mendorong UMKM khususnya di sektor kuliner tradisional agar bisa dikenal masyarakat luas. Sebab, kuliner yang memproduksi kuliner tradisional khas Indonesia memiliki cita rasa yang enak tetapi kalah bersaing dengan produk lain karena keterbatasan promosi dan pemasaran.