Warga lanjut usia mulai menjalani vaksinasi Covid-19 pada Senin (8/2/2021). Kelompok usia tersebut menjadi prioritas pemberian vaksin karena berisiko tinggi tertular penyakit itu dengan tingkat kematian amat tinggi.
Oleh
Ahmad Arif
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kelompok masyarakat berusia di atas 60 tahun bisa mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 mulai Senin (8/2/2021) menyusul dikeluarkannya izin penggunaan darurat CoronaVac dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Prioritas pertama akan diberikan kepada tenaga kesehatan dengan usia lanjut.
”Bersyukur BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) telah mengeluarkan izin penggunaan vaksin Sinovac untuk usia lanjut. Kami sudah memperbaiki petunjuk teknis dan perbaiki komunikasi. Mulai besok Senin pukul 09.00, vaksinasi untuk orang di atas 60 tahun bisa dimulai,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam pertemuan dengan media secara daring, di Jakarta, Minggu (7/2/2021).
Untuk prioritas pertama, vaksinasi bagi warga lanjut usia (lansia) akan diberikan pada 11.603 tenaga kesehatan berusia di atas 60 tahun. Sejalan dengan itu, pendataan kelompok lanjut usia nontenaga kesehatan dilakukan. ”(Warga) lansia perlu didahulukan karena berisiko tinggi. Jumlah total (warga) lansia di Indonesia yang terpapar 10 persen, yang meninggal 50 persen dari yang terkena,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan, pemberian izin penggunaan darurat dikeluarkan berdasarkan uji klinis di luar negeri. ”Ini dari laporan sementara fase tiga yang dilakukan di Brasil dan data fase satu dan dua di China yang lengkap dan telah dipublikasikan,” katanya.
Berdasarkan laporan uji klinik fase satu dan dua di China, dua dosis vaksin Sinovac telah diberikan kepada 400 orang di atas 60 tahun dengan interval atau jarak penyuntikan 28 hari. Hasilnya, ada peningkatan kadar antibodi hingga 97,6 persen. ”Keamanan ditoleransi dengan baik serta tak ada efek samping sistemik dan serius,” katanya.
(Warga) lansia perlu didahulukan karena berisiko tinggi. Jumlah total (warga) lansia di Indonesia yang terpapar 10 persen, yang meninggal 50 persen dari yang terkena.
Adapun uji klinik fase tiga di Brasil melibatkan 600 warga lansia usia 60-70 tahun. Hasilnya, vaksin ini dinyatakan aman dan tak ada efek samping serius. Efek samping umumnya ringan, seperti mual, demam, bengkak, dan sakit kepala.
Karena uji klinik fase tiga di Brasil dilakukan pada rentang usia 60-70 tahun, izin penggunaan vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech, China, untuk usia 70 tahun di Indonesia diberikan dengan pertimbangan khusus. ”Di atas 70 tahun diizinkan, tetapi harus dengan kehati-hatian,” ujarnya.
Izin pemberian vaksin untuk warga lansia dikeluarkan 5 Februari 2021 dengan teknis dua dosis dan selang suntikan 28 hari. ”Mengingat populasi (lansia) ini berisiko tinggi, pemberiannya harus lebih hati-hati, termasuk banyak penyakit komorbid. Screening (penapisan) amat penting,” kata Penny.
Menurut dia, BPOM menerbitkan pedoman teknis bagi tenaga kesehatan yang akan menyuntik vaksin Covid-19 terhadap kelompok lanjut usia. ”Manajemen risiko diperlukan guna mengantisipasi pasca-vaksinasi. Maka, penyediaan akses medis dan obat harus jadi perhatian dalam layanan bagi (warga) lansia,” ungkapnya.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam mengapresiasi rencana cepat vaksinasi pada warga lansia. ”Tenaga kesehatan lansia amat diandalkan pasien sehingga banyak yang masih bertugas. Kita harus prioritaskan tenaga kesehatan usia 60 tahun ke atas,” ujarnya.
Target vaksinasi
Budi Gunadi mengatakan, dengan pemberian vaksin bagi warga lansia, beban rumah sakit dan tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia diharapkan bisa ditekan. ”Selama ini fasilitas kesehatan didominasi pasien lansia. Vaksinasi diharapkan mencegah (warga) lansia dirawat di rumah sakit,” ucapnya.
Pemberian izin vaksinasi bagi warga lansia tak mengubah cakupan vaksinasi yang disiapkan bagi 181,5 juta penduduk di Indonesia. Untuk dua kali penyuntikan, ditambah 15 persen cadangan, ada kepastian pasokan 426 juta dosis vaksin.
Target pertama yakni 1,5 juta tenaga kesehatan di 34 provinsi. Penny menambahkan, pemnerbitan izin untuk sejumlah vaksin lain juga sedang dikaji. ”Vaksin lain buatan AstraZeneca, Sinopharm, dan Novavax sudah diproses karena komitmen dengan pemerintah, tetapi hasilnya belum,” tuturnya. (TAN)