Uji Klinis Fase Satu dan Dua Vaksin Sinovac untuk Lanjut Usia Menjanjikan
Kabar gembira datang dari dunia riset vaksin. Hasil uji klinis fase satu dan dua menunjukkan, vaksin Covid-19 yang diproduksi Sinovac Biotech, China, aman digunakan kelompok usia di atas 60 tahun.
Oleh
Ahmad Arif
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Data uji klinis tahap pertama dan kedua vaksin Covid-19 buatan Sinovac menunjukkan keamanan untuk kelompok usia di atas 60 tahun. Penelitian lebih lanjut sekarang diperlukan untuk menguji kemanjuran vaksin ini pada kelompok umur tersebut.
Hasil uji klinis tahap satu dan dua vaksin Sinovac, atau yang dinamakan CoronVac ini, dipublikasikan di jurnal The Lancet Infectious Diseases pada 3 Februari 2021. Ini merupakan laporan pertama dari vaksin SARS-CoV-2 yang diuji pada orang berusia 60 tahun atau lebih.
Zhiwei Wu dari Hebei Provincial Center for Disease Control and Prevention, Shijiazhuang, China, yang menjadi penulis pertama laporan tersebut, menyebut, uji klinis fase pertama dan fase kedua oleh Sinovac telah melibatkan 422 orang dewasa berusia 60 tahun ke atas di kota Renqiu, Provinsi Hebei, China Utara, antara Mei dan Juni 2020.
Antara 22 Mei dan 1 Juni 2020 telah dilakukan uji terhadap 72 peserta. Terdapat 24 orang di setiap kelompok intervensi dan 24 di kelompok plasebo dengan usia rata-rata 65,8 tahun yang terlibat dalam uji fase satu. Antara 12 Juni dan 15 Juni 2020 terdapat 350 peserta terdaftar di fase 2, meliputi 100 orang di setiap kelompok intervensi dan 50 di kelompok plasebo dengan usia rata-rata 66,6 tahun.
Disebutkan, semua reaksi merugikan ringan atau sedang dalam tingkat keparahan dan nyeri di tempat suntikan dialami 39 persen dari 421 peserta, dan demam yang terjadi di antara 14 orang. Sebagian besar reaksi merugikan terjadi dalam tujuh hari setelah vaksinasi dan peserta pulih dalam waktu 48 jam. Pada 28 Agustus 2020 ditemukan delapan efek samping serius, tetapi dianggap tidak terkait dengan vaksinasi.
Weidong Yin dari Sinovac Biotech, dalam keterangan pers ke Global Times pada Kamis (4/2/2021) menyebutkan, semua reaksi merugikan terhadap vaksin itu ringan atau sedang dalam tingkat keparahan, dengan yang paling umum rasa sakit di tempat suntikan. Dengan hasil ini, penelitian lebih lanjut, atau uji klinis fase tiga, sekarang diperlukan untuk menguji keefektifan CoronaVac dalam mencegah Covid-19 pada lanjut usia.
Disebutkan, kemanjuran vaksin biasanya berkurang pada orang dewasa yang lebih tua karena kelemahan sistem kekebalan mereka. Akan tetapi, temuan menunjukkan vaksin Sinovac dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh dan imunogenik pada orang dewasa sehat berusia 60 tahun ke atas, dengan tanggapan antibodi penawar terhadap virus korona hidup tidak berkurang dalam kelompok.
Sekalipun terdapat hasil yang menjanjikan dari aspek keamanannya, uji klinis fase satu dan dua masih harus diikuti dengan uji klinis fase tiga untuk melihat kemanjuran vaksin ini pada kelompok lanjut usia. Uji coba fase dua terutama hanya untuk memantau tingkat antibodi, sedangkan data fase tiga mengevaluasi tingkat pengurangan risiko infeksi melalui penilaian jumlah kasus Covid-19 di uji coba double-blind dan terkontrol plasebo.
Indonesia yang merupakan negara pengguna vaksin Sinovac baru menyuntikkan vaksin ini untuk usia 18-59 tahun, berdasarkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan setelah keluarnya hasil sementara uji klinis fase tiga di Bandung. Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, per 4 Februari 2021, penerima vaksin di Indonesia bertambah sebanyak 54.240 orang dan total penerima meningkat menjadi 700.266 orang.
Total sasaran vaksinasi Covid-19 sebanyak 181.554.465 orang. Dari jumlah tersebut terdapat sasaran vaksinasi untuk tenaga kesehatan, yang jumlah sasaran meningkat 32.022 orang menjadi total sebanyak 1.566.959 orang.